Menanti Film Keluarga ‘Tegar’ Sebagai Karya Teman Difabel Pertama di Indonesia

Menanti Film Keluarga ‘Tegar’ Sebagai Karya Teman Difabel Pertama di Indonesia
info gambar utama

Film merupakan salah satu bentuk karya seni yang biasanya menjadi media untuk mengangkat berbagai isu, atau keresahan di tengah masyarakat. Mulai dari humaniora, budaya, sosial, dan masih banyak lagi. Tujuannya sendiri adalah untuk membawa gerakan perubahan terhadap suatu isu ke arah yang lebih baik.

Kesempatan di atas yang nyatanya sering dan kembali dilakukan oleh Aksa Bumi Langit, lewat film terbarunya bertajuk Tegar. Kali ini, rumah produksi film tersebut mengangkat kisah kehidupan mengenai teman-teman difabel.

Namun bukan sebatas menghadirkan tontonan tentang kehidupan kalangan difabel, yang diperankan oleh aktor/aktris pada umumnya. Secara nyata, film ini melibatkan teman-teman difabel secara langsung dalam proses produksi, mulai dari kru film, pemeran, dan lain sebagainya.

Bagaimana proses tersebut bisa berjalan?

Ratnawati Sutedjo, Sosok Kartini Masa Kini yang Berdayakan Kaum Disabilitas

Tentang Tegar

Tegar akan menjadi film karya sutradara Anggi Frisca yang rencananya rilis pada bulan Oktober 2022 mendatang. Pada film ini, semua teman difabel dilibatkan secara inklusif, dan menjadikannya sebagai film keluarga pertama di Indonesia yang melibatkan kontribusi para teman-teman difabel.

Sudah dirancang persiapannya sejak tahun 2019, proses produksi dari film ini sendiri sudah berjalan sejak awal tahun 2022.

Dalam proses dan kehadirannya, Tegar digarap degan mendukung salah satu prinsip SDG yakni Leave no one behind yang bermakna berjalan bersama teman-teman disabilitas tanpa meninggalkan mereka di tengah kondisi yang dimiliki.

Sedikit membahas mengenai filmnya, Tegar bercerita mengenai kisah seorang anak berusia 10 tahun dengan nama sama, yang memiliki kondisi keterbatasan fisik, dan harus berusahan bertahan hidup seorang diri ketika semua orang meninggalkannya.

Karakter Tegar sendiri diperankan oleh anak berusia 9 tahun bernama M. Aldifi Tegarajasa. Sebagai pemeran pendukung, ada juga deretan aktor dan aktris ternama seperti Sha Ine yang berperan sebagai Ibu Tegar, dan Deddy Mizwar yang berperan sebagai Kakek Tegar.

Seperti yang sudah dijelaskan, bukan hanya sebatas pemeran utama, teman-teman difabel dengan kondisi serupa juga mengambil peran yang tak kalah penting dari segi produksi.

Mulai dari Yuktiasih Proboriniseorang aktivis yang berperan sebagai konsultan naskah, Ahmad Dzoel yang berperan dalam hal fotografer, Wawan Gunawan dari tim artistik, hinga Anton JC, Prihartono Mirsaputra, dan Asep yang masing-masing juga mengambil peran dalam cerita film.

Anggi Frisca selaku sutradara mengatakan, dalam menggarap film ini ia mendapat banyak pembelajaran, salah satunya bahwa kita sebagai manusia membutuhkan manusia lain. Ia menjelaskan jika paham jangan tinggalkan mereka (teman difabel) di belakang, jadi salah satu gerakan semangat dalam film Tegar.

“Mereka yang berkebutuhan khusus bukan kekurangan, mereka memiliki kelebihan yang manusia lain tidak miliki. Dan setiap manusia punya kesamaan hak hidup” pungkasnya.

Memahami Pentingnya Peran Para Penyandang Disabilitas untuk Membangun Negeri

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini