Meranti si Jawara Penyerap Karbon Bernilai Ekonomi Tinggi

Meranti si Jawara Penyerap Karbon Bernilai Ekonomi Tinggi
info gambar utama

Terkenal sebagai negara dengan hasil produksi kayu, ada satu jenis kayu yang bisa dibilang sangat populer di Indonesia, yakni Meranti. Jenis pohon ini berharga baik dari segi peran besar yang dimiliki terhadap lingkungan, atau keberadaannya dari segi ekonomi sebagai hasil dari tanaman hutan produksi.

Kerap disebut juga dengan nama seraya yang berasal dari nama ilmiah genus Shorea, meranti merupakan genus turunan dari famili Dipterocarpaceae.

Yang menarik, meranti sendiri memiliki lebih dari 150 spesies spesies berbeda yang tersebar di berbagai negara, khususnya di kawasan Asia Tenggara ke barat hingga Srilanka-India utara, dan ke timur hingga Filipina dan Maluku.

Di wilayah Malesia meranti setidaknya terdiri dari sebanyak 163 spesies dan istimewanya, Indonesia menjadi negara yang unggul karena dari 163 spesies di atas, 91 di antaranya merupakan spesies endemik yang berada di daratan Kalimantan.

Fakta unik apa saja yang dimiliki oleh pohon meranti?

Misteri Pohon Aren, Jelmaan Seorang Wanita yang Ingin Memberi Manfaat

Jenis meranti dengan nilai ekonomi tinggi

Meranti Merah | Prince Elavarasan/Flickr
info gambar

Kita semua pasti tahu jika meranti menjadi salah satu pohon yang menghasilan produk kayu sebagai produk komersial terpenting. Jayu meranti banyak digunakan untuk berbagai macam kebutuhan di segala bidang karena kekuatan dan keawetannya.

Mulai dari konstruksi bangunan sedang hingga berat seperti kebutuhan tangga, jendela, pintu, furnitur, bahan mebel, hingga material utama untuk pembuatan perahu.

Secara umum, ada tiga jenis kayu meranti yang terkenal dan diutamakan di pasaran, yakni meranti merah, putih, dan kuning.

Sedikit membahas lebih detail dari masing-masing karakteristiknya, meranti merah diketahui memiliki diameter batang mencapai 100 sentimeter dan dapat tumbuh tinggi hingga 5-30 meter. Banyak ditemukan di daerah Sumatra, Kalimantan, dan Maluku, meranti merah banyak dipakai untuk membuat kayu olahan seperti papan partikel, harbor, dan venir untuk kayu lapis.

Selain meranti merah, jenis yang juga banyak ditemukan di kawasan Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku adalah meranti putih. Dengan ukuran lebih besar, meranti putih bisa tumbuh dengan diameter berkisar 180 sentimeter dan ketinggian hingga 55 meter.

Terakhir meranti kuning, di luar Pulau Kalimantan jenis satu ini lebih banyak tumbuh di Pulau Sumatra seperti Aceh, Sumatra Barat, Sumatra Utara, hingga Jambi. Kemampuan tumbuhnya dapat mencapai diameter di kisaran 150 sentimeter dan tinggi hingga 60 meter.

Misteri Tradisi Masangin: Lewati Dua Pohon Beringin Kembar untuk Dapatkan Berkah

Juara dalam menyerap karbon

Sama seperti pohon pada umumnya, meranti juga punya peran besar sebagai penyerap karbon. Menurut penjelasan KLHK, pohon meranti yang secara umum memiliki diameter lebih dari 2 meter dan tinggi melebihi 50 meter di kasawan hutan tropis, memiliki kemampuan luar biasa dalam berfotosintesis.

Kemampuan tersebut yang dijelaskan dapat menampung karbon hingga sebanyak 250 ton per hektar hutan tropis. Kembali diperjelas, meranti bahkan disebut sebagai penyerap karbon yang lebih kuat dibanding jenis pohon di hutan tropis lainnya seperti jati dan akasia.

Selain itu, kehadiran pohon meranti juga disebut dapat memperbaiki tata air pada saat-saat tertentu. Di mana air yang sebelumnya hanya mengalir pada saat musim hujan menjadi dapat mengalir pada musim kemarau, karena tersimpan dalam cadangan akar pohon meranti.

Karena hal itu pula, berbagai upaya untuk mempertahankan keutuhan spesies pohon meranti dilakukan, salah satu di antaranya dengan menerapkan sistem tebang pilih.

Mengenal Pohon Ulin, Si Kayu Besi yang Dibanggakan oleh Suku Dayak

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini