Puncak acara atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 dari gelaran G20 akan diselenggarakan di Bali, pada tanggal 15-16 November 2022 mendatang. KTT ini akan menjadi puncak dari proses dan usaha yang intensif dari seluruh alur kerja G20 (Pertemuan Tingkat Menteri, Kelompok Kerja, dan Engagement Groups) selama setahun terakhir.
Seperti yang diketahui, dalam satu tahun ke belakang pertemuan memang sudah lebih dulu dilakukan lewat berbagai side event atau acara sampingan yang baru diwakili oleh wakil negara di masing-masing terkait.
Baru di bulan November nanti, konferensi digelar pada event utama di mana diskusi akan langsung dilakukan oleh para pemimpin negara anggota G20.
Selain pemimpin negara, sejumlah tokoh penting dunia juga disebutkan akan hadir dalam gelaran tersebut. Beberapa di antaranya pimpinan perusahaan teknologi, otomotif, dan industri lainnya. Karena itu, tak heran jika keamanan tingkat tinggi sangat diperlukan dalam gelaran ini.
Yang menarik, Indonesia rupanya sudah memiliki persiapan dalam hal teknologi keamanan, dengan menggunakan robot pengaman senilai Rp170 miliar. Seperti apa robot yang dimaksud?
Kecanggihan Wuling Air ev, Mobil Listrik Termurah yang Jadi Kendaraan KTT G20
14 set pemindai robotik dari China
Dalam hal keamanan, Indonesia akan mengandalkan robot pemindai yang dihibahkan oleh China. Penyerahan teknologi robot tersebut dilakukan secara simbolis pada Kamis (1/9/2022) di Beijing.
Pemberian robot emindai tersebut dilakukan oleh Wakil Kepala Kantor Kerja Sama Militer Internasional China (OIMC) Mayor Jenderal Zhang Bao Qun, kepada Kementerian Pertahanan RI yang diwakili oleh Atase Pertahanan RI di Beijing, Marsekal Pertama TNI Bayu Hendra Permana.
"Alat pemindai berupa robot ini nanti bisa digunakan untuk pengamanan KTT G20 di Bali," ujarnya, mengutip Antara.
Lebih detail, dijelaskan bahwa masing-masing set dari ke-14 robot pemindai tersebut nantinya akan terdiri dari dua unit pemindai berukuran besar dan kecil. Sedangkan mengenai cara kerjanya, saat diaktifkan robot tersebut mampu mendeteksi kandungan logam pada setiap objek menjadi lebih mudah.
Contohnya, robot ini akan dipergunakan pada setiap kendaraan yang memasuki area event utama, tempat di mana para pemimpin dunia berkumpul.
Dengan adanya robot pemindai tersebut, fungsinya akan menggantikan peran pengamanan yang biasa dilakukan manusia sehingga tidak diperlukan banyak personel pengaman di tempat terselenggaranya KTT G20.
Saat ditanya mengenai kedatangannya, Bayu Hendra mennyebut jika proses administrasi dan pengiriman diharapkan bisa selesai di akhir bulan September.
"Mulai hari ini proses administrasinya dikerjakan. Insya Allah tanggal 30 September 2022 sudah bisa dikirim ke Indonesia.” jelasnya.
Dari Infrastruktur Hingga Kesehatan, Begini Persiapan Jelang KTT G20 di Bali
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News