Sambut Hari Pariwisata Internasional, Borobudur Hadirkan Pengalaman Wisata Baru

Sambut Hari Pariwisata Internasional, Borobudur Hadirkan Pengalaman Wisata Baru
info gambar utama

Tepat pada tanggal 27 September, akan diperingati Hari Pariwisata International (World Tourism Day), yang pada tahun 2022 ini perayaannya sendiri memang bertempat di Indonesia, tepatnya Bali.

Otomatis, hal tersebut akan membuat sejumlah destinasi wisata lainnya yang ada di tanah air ikut menjadi sorotan, salah satunya tempat wisata populer candi Borobudur. Namun belakangan seperti yang diketahui, Borobudur sendiri sedang mengalami dilemma antara kebutuhan edukasi dan keharusan penjagaan atau konservasi relief candi di waktu yang bersamaan.

Beruntungnya, upaya tersebut segera menemukan solusi yang dihadirkan pihak pengelola yakni PT. Taman Wisata Candi (TWC), bersama dukungan sejumlah pihak terkait salah satunya PT. Perusahaan Listrik Negara (PT PLN).

Bekerjasama dengan Bitread Publishing, TWC melakukan serangkaian riset mencoba menciptakan wahana wisata baru, dan menjawab keharusan ditetapkannya kebijakan pembatasan kunjungan di mana wisatawan tidak bisa berkeliling naik ke Candi.

Dilema Kunjungan Candi Borobudur, Antara Konservasi dan Kebutuhan Edukasi

Gaya wisata baru lewat Borobudur Creative Race (BRACE)

Setelah melalui berbagai riset dan simulasi, akhirnya hadirlah sebuah produk edutaiment khusus dalam bentuk Borobudur Creative Race (BRACE) dan Junior Archeologist Manohara.

Pada tanggal 17 September 2022 kemarin, telah dilakukan soft launching atas produk tersebut, yang diikuti oleh berbagai kelompok yang terdiri dari instansi BUMN, pegiat pariwisata dari beberapa daerah, para penulis dari Perpusnas, dan komunitas literasi baik yang berasal dari sekitar Magelang, hingga kawasan-kawasan lain di Jawa Tengah.

Untuk diketahui, Junior Archeologist Manohara adalah gim digital yang hadir untuk menjawab rasa penasaran pengunjung yang tidak bisa naik dan menyentuh relief. Lewat gim tersebut, pengunjung dibawa pengalamannya jauh lebih melesat.

Mereka berkeliling kawasan Candi Borobudur dalam alur cerita Putri Manohara dan Pangeran Sudhana yang berasal dari relief Diwyawadana 30 (Tripitaka). Berinteraksi dengan berbagai tokoh dalam cerita tersebut sambil mengeksplorasi kawasan Candi. Gim ini rencananya akan menjadi salah satu produk itinerary pengunjung Candi.

Bila Junior Archeologist dimainkan di dalam kawasan Candi. Maka Borobudur Creative Race adalah sebuah event edukasi di kawasan sekitar Candi Borobudur, yang dibalut dalam kompetisi perlombaan dengan bantuan aplikasi permainan yang bernama Treasure Hunt.

Dalam prosesnya, para peserta akan berkeliling bermain di kawasan luar Candi dengan mengendarai VW Safari, salah satu kendaraan wisata favorit di Borobudur.

"Gim yang diberikan dapat memberikan satu tantangan dan suatu dorongan bagaimana bisa mengenal keanekaragaman, kekayaan budaya, kekayaan akan potensi yang ada pada masyarakat sekitar Borobudur.” jelas Pujo Suwarno, selaku Marketing and Sales Vice President PT TWC.

Pada saat berkeliling di kawasan candi, juga terdapat banyak balai ekonomi desa atau balkondes yang dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi desa-desa di sekitar. Dari setiap balkondes tersebut, akan ada banyak potensi-potensi menarik yang sebelumnya tidak banyak dike[1]tahui oleh pengunjung-pengunjung Borobudur.

Dalam fase pengenalan awal kemarin, banyak respons antusias yang didapat dari peserta. Sebagai contoh, para peserta dari Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Wonogiri. Meski berkali-kali mengunjungi Borobudur, mereka tidak menyangka ada kekayaan budaya kuliner dan seni di Borobudur, seperti tarian Opera Van Jathilan, mie pati aren, dan Kopi khas Borobudur di Bukit Menoreh.

Banyak pihak yang terlibat dalam proses riset dan simulasi ini. Dengan misi edukasi mereka mendorong kegiatan edutaiment ini tercipta mulai dari komunitas lokal, seperti seniman, komunitas Budha, para penulis daerah, hingga BUMN seperti PLN, dan Institusi literasi terbesar yaitu Perpustakaan Nasional.

Program awal BRACE kemarin, berhasil menghasilkan tiga kategori pemenang, yang terdiri dari kategori pertama yakni tim dengan durasi tercepat dalam menyelesaikan tantangan di setiap Balkondes, yang dimonitor dari aplikasi, dimenangkan oleh Tim PLN Kudus sebagai Juara 1, kemudian ada Tim Trenggiling sebagai Juara 2 dan Tim Girimanik sebagai Juara 3.

Kategori kedua adalah tim yang menggunakan kostum terbaik, dimenangkan oleh Tim Sembukan dari Wonogiri. Setelahnya kategori terakhir, di mana penilaian berdasarkan dari tim yang mendapatkan likes terbanyak pada konten yang diunggah di media sosial pribadi selama event berlangsung

Dalam acara yang sama pula, para peserta mengaku pulang dengan kenangan karena sudah menemukan hal lain yang tidak pernah diketahui sebelumnya. Narasi tentang Borobudur dan reliefnya menjadi lebih diingat, dan jauh lebih menarik untuk diceritakan ulang serta mengundang untuk datang kembali.

Harapannya, inovasi produk wisata ini tak akan merubah antusiasme kunjungan wisatawan baik lokal dan mancanegara, bahkan semakin meningkatkan minat mereka untuk mengeksplor lebih jauh tentang candi Borobudur.

Upaya Pelestarian Sekaligus Edukasi di Candi Borobudur Lewat Gelaran BRACE 2022

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini