Termasuk Tertua di Dunia, Ini Sumur Minyak Bumi Pertama di Indonesia

Termasuk Tertua di Dunia, Ini Sumur Minyak Bumi Pertama di Indonesia
info gambar utama

Pada tahun 1870, industri pengolahan minyak bumi pertama kali terbentuk setelah sumur minyak pertama dunia yang ada di Pennsylvania, Amerika Serikat ditemukan pada tahun 1859. Itu lah sumur minyak bumi tertua yang ada di dunia.

Tapi tak banyak yang tahu jika 10 tahun berselang, sumur minyak lainnya juga ditemukan di Indonesia, dan membuatnya masuk dalam jajaran sumur minyak bumi tertua di dunia. Tepatnya di tahun 1880, sumur minyak bumi tertua Indonesia ditemukan oleh seorang ahli perkebunan tembakau dari Deli Tobacco Maatschappij, yang berpindah dari Jawa ke Sumatra

Di manakah lokasi sumur minyak bumi yang dimaksud dan seperti apa proses penemuannya?

Begini Cara ‘Emas Hitam’ Diekstraksi dan Diolah Jadi Komoditas Penting

Sumur minyak tertua Indonesia di Langkat

Potret sumur minyak Telaga Tunggal 1 saat ini | Tangkapan layar YouTube Jurnalis Kita
info gambar

Lokasi sumur minyak mentah pertama Indonesia berada di lokasi yang saat ini dikenal sebagai Desa Telaga Said, Kecamatan Sei Lapan, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.

Lojasi titik desa tersebut berada sekitar 110 kilometer barat laut dari Medan, Ibu Kota Sumatra Utara. Karena menjadi sumur minyak pertama di Indonesia, keberadaannya disebut sebagai Telaga Tunggal No 1.

Mengutip Dunia Energi, sejarah perminyakan Indonesia dimulai dari lokasi sumur tersebut. Tapi sayangnya, lokasi bernilai sejarah itu kini disebut terbengkalai. Padahal, keberadaannya bisa dijadikan tempat wisata edukasi. Bukti akan kurangnya atensi dapat dirasakan dari jauh dan kurang memadainya akses jalan untuk dapat mencapai titik lokasi tersebut

Lain itu, jika dilihat dari video kondisi terbaru yang dimuat dari kanal YouTube Jurnalis Kita, titik lokasi sumur tersebut nampak tak terawat dan terendam air hijau berlumut. Untuk bisa sampai ke Telaga Tunggal 1, aksesnya harus melalui jalan bergelombang tanpa aspal dan melalui perkebunan karet dan sawit.

Ditambah lagi, jalanan juga nampak sepi di mana tak banyak kendaran atau masyarakat yang berlalu lalang, kecuali kendaraan pengangkut hasil karet dan sawit.

Menilik Dampak Invasi Rusia dan Persoalan Pasokan Minyak yang Dihadapi Indonesia

Sejarah pertama perminyakan Indonesia di tahun 1880

Sumur minyak di Telaga Tunggal 1 | Tropenmuseum/Wikimedia Commons
info gambar

Aeilko Jans Zijker, adalah sosok yang menemukan sumur minyak bumi pertama di Indonesia. Ia merupakan ahli perkebunan tembakau dari Deli Tobacco Maatschappij, yang pindah dari Jawa ke Sumatra.

Saat melakukan inspeksi di area perkebunan, ia menemukan genangan air yang bercampur dengan minyak bumi. Melihat hal tersebut, ia mengambil sampel air dan membawanya ke Jakarta yang saat itu masih bernama Batavia untuk dianalisis Hasilnya, terbukti jika cairan tersebut mengandung minyak sebesar 59 persen.

Mengetahui fakta tersebut, pada tahun 1882 Zijker bertolak ke Belanda, untuk mencari pendanaan guna melakukan eksplorasi dan pengeboran lebih lanjut. Kemudian baru di tahun 1883, ia kembali ke tanah air dan mengurus perizinan.

Sultan wilayah yang memimpin kala itu yakni Sultan Musa kemudian memberikan konsensi lahan sebidang 3,5 kilometer persegi atau sekitar 350 hektare. Tidak berlangsung lancar, pengeboran di sumur pertama rupanya tidak mengeluarkan hasil minyak yang diharapkan.

Dengan masih mengeksplor di sekitar wilayah lahan konsensi, pengeboran akhirnya dilakukan sisi lebih timur kawasan eksplorasi. Pada tahun 1884, dua bulan pengeboran di sumur pertama hanya berhasil mengeluarkan minyak sebanyak 200 liter.

Berpindah ke sejumlah lokasi yang masih dalam lingkup konsensi, baru di tahun 1885 pengeboran di salah satu titik lokasi yang saat ini dikenal sebagai Desa Telaga Said akhirnya membuahkan hasil.

Saat dibor pada kedalaman 22 meter, minyak yang berhasil diekstraksi sudah mencapai 1.710 liter dalam waktu dua hari. Semakin dalam bor menggali, semakin meningkat pula hasil minyak yang terekstraksi.

Saat mata bor sampai di kedalaman 121 meter, muncul semburan berbagai material berupa gas, minyak, dan material lainnya. Sejak saat itulah sumur yang dimaksud dikenal dengan nama Telaga Tunggal 1.

Disebutkan bahwa pada masa kejayaannya, Telaga Tunggal 1 mampu mengeluarkan minyak mentah mencapai 180 barel per hari. Sampai akhirnya Zijker yang berperan besar dalam penemuan ini meninggal pada tahun 1890 akibat penyakit tropis. Sejak saat itu, konsensi tambang Telaga Tunggal 1 dialihkan ke NV Koninklijke Nederlandsche Petroleum Maatschappij (KNPM).

Sampai kemudian, sumur Telaga Tunggal 1 sebagai eksplorasi tambang minyak bumi yang pertama kali berhasil di Indonesia, dan termasuk tertua di dunia itu mulai mengering di tahun 1900-an. Sumur tersebut kemudian ditinggalkan pada tahun 1934 setelah jutaan barel minyak bumi sudah diekstraski dari tanah Langkat.

Tim ITB Berhasil Kembangkan Bensin dari Minyak Sawit dan Sukses Uji Coba

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini