Peran Rawa Biru: Jantung Air Bersih bagi Masyarakat Merauke

Peran Rawa Biru: Jantung Air Bersih bagi Masyarakat Merauke
info gambar utama

Namanya Kampung Rawa Biru yang terletak di Taman Nasional Wasur, Merauke. Di kampung ini, ada danau yang dikenal dengan Rawa Biru. Sejak dulu. air rawa ini menjadi sumber air bersih bagi warga Merauke.

Menurut kepercayaan nenek moyang, penduduk yang tinggal di wilayah itu diawali dengan kedatangan seorang tetua nenek moyang yang mendapatkan penglihatan tentang adanya sumber air kehidupan, yaitu di Rawa Biru.

“Bertahun-tahun, Rawa Biru tidak hanya menjadi sumber kehidupan warga, tetapi juga bagi lebih dari 190.000 penduduk Merauke,” jelas MHF, HAM, dan OTW dalam Perjalanan: Rawa Biru Sumber Hidup.

Dari sinilah, kebutuhan air warga kota Merauke disalurkan, sekitar 5,2 juta liter air dari Rawa Biru dialirkan ke rumah-rumah penduduk. Alam Rawa Biru sejak dulu memang mampu mencukupi segala kebutuhan.

Menengok Taman Paling Ujung Timur Indonesia

“Namun, semua itu tidak boleh dijadikan suatu ketergantungan,” jelasnya.

Warga Suku Marind sub Suku Kanume memanfaatkan hutan dan rawa dengan tetap menjaga kelestarian dari tempat berburu sampai obat-obatan. Sumber air Rawa Biru lantas bisa terjaga.

Satwa buruan seperti rusa, tikus tanah, babi hutan sampai buaya, mereka peroleh dengan cara tradisional seperti menombak, memarang, atau menjaring. Tak hanya berburu. Keperluan sehari-hari warga juga dipenuhi dengan makanan tradisional.

Air bagi warga

Di ujung Kampung Rawa Biru, ada mesin pompa zaman Belanda. Sementara itu di ujung saluran, juga terdapat bangunan Belanda, dengan tujuh mesin pompa air di bagian depan. Di samping mesin, terdapat tiga provil tank tinggi, menyerupai kotak.

Sejak zaman Belanda, Rawa Biru juga telah digunakan sebagai sumber air minum masyarakat Merauke. Distribusi air menggunakan pompa. Air dipompa ke menara di Jalan Para Komando, Kota Merauke, berjarak 61 kilometer.

“Lalu didistribusikan ke warga,” tulis Sapariah Saturi dalam Beginilah Rawa Biru, Pemasok Air Bersih Merauke yang diwartakan Mongabay Indonesia.

Mengenal Novilla Aru, Sosok Penggerak Perempuan dan Penjaga Tanah Adat di Papua

Sejak 2012, penduduk Rawa Biru mendapat bantuan energi listrik diesel dan genset dengan bahan bakar (solar) subsidi PT Wedu. Karena balas jasa, Wedu tak membayar apapun baik kepada pemerintah ataupun masyarakat adat atas pengambilan air ini.

Instalator PDAM Rawa Biru, Umar mengatakan setiap hari menghabiskan 500 liter solar untuk menggerakkan mesin pompa. Solar didatangkan dari Merauke, kadang sisa minyak solar meluber bila air Rawa Biru menggenang.

“Efeknya, bila air surut dan musim panas berkepanjangan, api cepat menjalar menghanguskan hutan sekitar Rawa Biru. Maka beberapa kali mesin meledak,” katanya.

Ekosistem rawa

Penelitian WWF Indonesia 2013 menyatakan Rawa Biru merupakan ekosistem rawa yang memiliki berbagai fungsi seperti sumber air, ikan, rumput tikar dan lain-lain. DAS Rawa Biru mencangkup wilayah tak hanya rawa juga daratan, berupa hutan dan semak.

Rawa Biru juga sebagai penahan air hujan hingga tak banjir, menyimpan atau mengkonservasi air, memelihara iklim mikro, tempat rekreasi, maupun sarana transportasi antar desa sekitar rawa.

Tempat wisata satu ini juga menyimpan berbagai jenis ikan, seperti ikan kaca, kakap loreng, kakap kuning, kakap rawa, sembilan kuning, arwana, betik, dan lain-lain. Di sini juga dilengkapi berbagai fasilitas pendukung untuk pengunjung berwisata.

Honai, Rumah Adat Papua yang Sepenuhnya Dibangun dari Bahan Alam

Menurut warga setempat, banyak turis yang sering berkunjung ke tempat wisata satu ini setiap Januari-Februari atau sekitar bulan Mei-Juni. Umumnya para wisatawan berasal dari Jepang, Malaysia, Korea, China, dan juga Amerika.

Beberapa dari turis yang datang juga mengaku senang melakukan aktivitas memancing bersama dengan keluarga. Di sini pengunjung bisa menggunakan perahu sewa dengan merogoh kocek Rp300.000 per perahu untuk dua orang.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini