Mengenal dr. Raden Rubini Natawisastra: Dokter, Tokoh Pergerakan, dan Pahlawan Nasional

Mengenal dr. Raden Rubini Natawisastra: Dokter, Tokoh Pergerakan, dan Pahlawan Nasional
info gambar utama

Indonesia baru saja punya sederet pahlawan nasional baru, salah satunya adalah dr. Raden Rubini Natawisastra. Sudahkah Kawan GNFI mengenal siapa Raden Rubini Natawisastra?

Adanya sederet pahlawan nasional baru Indonesia diresmikan dalam seremoni penganugerahan gelar tersebut oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (07/11). Gelar pahlawan nasional diberikan kepada tokoh yang dinilai punya jasa bagi bangsa dan negara semasa hidupnya.

Penganugerahan gelar pahlawan nasional kali ini disahkan lewat Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 96/TK/Tahun 2022 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional. Keppres tersebut ditetapkan di Jakarta, pada tanggal 3 November 2022.

“Hari ini pemerintah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada tokoh-tokoh yang telah memberikan kontribusi besar kepada bangsa dan negara,” ujar Joko Widodo selepas seremoni penganugerahan, seperti diwartakan laman resmi Sekretariat Kabinet.

Ada lima tokoh yang mendapatkan gelar pahlawan nasional di mana salah satunya adalah dr. Raden Rubini Natawisastra. Sedangkan empat lainnya adalah Dr. dr. H. R. Soeharto, KGPAA Paku Alam VIII, H. Salahuddin bin Talabuddin, serta K.H. Ahmad Sanusi.

Kisah Tangguh Perempuan Tunanetra Penjaga Owa Jawa di Sukabumi

Mengenal Siapa Raden Rubini Natawisastra

Raden Rubini Natawisastra adalah seorang dokter yang aktif dalam pergerakan dan perjuangan Bangsa Indonesia untuk merdeka. Ia lahir di Bandung pada 31 Agustus 1906, namun ketokohannya lebih dikenal di Kalimantan Barat.

Sejak muda, Rubini termasuk sosok yang intelek. Ini terbukti dari riwayat pendidikannya yang tergolong cemerlang pada masanya. Menurut catatan Antarayang dinukil dari biografi karya Muhammad Rikaz Prabowo, ia adalah lulusa STOVIA (School Tot Opleiding Van Inlandsche Artsen) alias Sekolah Kedokteran Bumiputra) serta NIAS (Nederlands Indische Artsen School).

Selama berkarier sebagai dokter, Rubini menaruh perhatian besar terhadap kesehatan ibu dan anak. Satu buktinya adalah saat ia membuka klinik kedokteran dan kebidanan di Pontianak. Dengan klinik tersebut, Rubini menjalankan misi menekan angka kematian ibu dan anak dalam proses persalinan yang saat itu kerap terjadi di dukun beranak.

Layanan kesehatan yang diberikan Rubini di Kalimantan Barat didasari oleh jiwa kemanusiaan. Itulah mengapa ia kerap dibayar seikhlasnya sesuai kemampuan pasien. Tak jarang pula tidak ada tarif alias gratis.

Bukan cuma di kota Pontianak, Rubini juga berusaha memberi layanan kesehatan kepada masyarakat pelosok. Ia punya agenda sebagai dokter keliling yang memberi pelayanan di beberapa desa. Rubini rela mengunjungi desa-desa tersebut menggunakan perahu menyusuri sungai.

Sementara itu, kiprahnya di dunia aktivisme dan pergerakan dilakukan melalui Partai Indonesia Raya (Parindra). Ia masuk ke dalam struktur kepengurusan Parindra cabang Kalimantan Barat pada tahun 1939. Bersama Parindra, Rubini menyusun aneka program yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat.

Peran Dokter Marinir Tionghoa dalam Evakuasi Jenazah 7 Pahlawan Revolusi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

AR
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini