Secangkir Kopi Luwak Di Magelang, Pemandangan yang Indah

Secangkir Kopi Luwak Di Magelang, Pemandangan yang Indah
info gambar utama

WritingChallengeKawanGNFI #CeritadariKawan #NegeriKolaborasi #MakinTahuIndonesia

Untuk para pencinta kopi wajib tahu nih bahwa di Magelang terdapat sebuah lokasi dimana terdapat kopi luak yang bisa melihat proses pembuatan kopi. Tepatnya berada di dekat Candi Pawon, Dusun Brojonalan, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Nama tempat tersebut adalah Pawon Luwak Coffee.

Tempat ini memiliki lokasi yang cukup strategis karena berada di dekat Candi Pawon, banyak wisatawan mancanegara dan domestik yang penasaran dan ahirnya singgah berkunjung. Pemilik Pawon Luwak Coffee, Prana Aji mendapatkan ide karena Candi Pawon banyak di kunjungi wisatawan dari mancanegara maupun dari domestik maka ia ingin memberikan sesuatu yang menarik dan khas dari indonesia dan muncullah pemikiran bahwa kopi dapat membuat wisatawan tertarik.

Dadiah, Yogurt Lokal dari Ranah Minang

Maka dari sana, ia membangun sebuah caffe dengan gaya bangunan yang khas dan kopi yang khas, dimana akan memiliki rasa berkesan bagi pengunjung yang datang. Disini dapat melihat dari pengumpulan biji kopi dari sisa kotoran luwak hingga disajikan dalam secangkir kopi. Selain itu para pengunjung juga dapat berinteraksi dengan luwak sembari meminum kopi.

Selain dapat menikmati kopi dan bermain bersama luwak pengunjung juga dapat belajar kopi luwak dan mengetahui proses bagaimana prosesnya. Tempat ini memiliki gaya bangunan jawa dan gazebo joglo yang berada pada sekitar rerimbunan pohon kopi maupun kakao, maka tempat ini menjadi sejuk dan rimbun. Kopi yang disediakan merupakan kopi asli yang berasal dari Indonesia. Aroma yang dimiliki kopi ini khas dan membuat pengunjung merasa nyaman, kedai ini sudah ada sejak 10 tahun dan masih memiliki daya tarik wisatawan.

Meskipun pada jaman sekarang pemubatan kopi bergeser ke arahyang moderen dengan alat-alat yang canggih, tetapi pada Pawon Luwak Coffee masih menggunakan cara yang tradisional. Dengan proses yang penuh ketelitian dalam memilah biji kopi, memilah kulit, menjemur dan menumbuk biji kopi.

Menurut Aji biji kopi yang ia olah adalah kopi yang berkualitas karena berasal dari luwak liar asli yang dikumpulkan dari para pemburu di hutan-hutan perbukitan menoreh, lereng Gunung Sumbing, Sindoro dan Merbabu wilayah Kabupaten Magelang. Kopi luwak tidak mudah di dapatkan karena bergantung padamusim dan waktu panen. Luwak sangat selektif dalam memakan kopi.

Mimpi Petani yang Terwujud untuk Naik Haji dari Berkah Kopi Lampung

Kopi luwak memiliki rasa yang khas dan kepekatan kopi yang berbeda dari kopi yang lian, kandungan cafein pada kopi ini rendah maka aman dilambung. Kopi luwak yang ada merupakan kopi yang enak karena melalui farmentasi alami dalam perut luwak yang menyebabkan asam cafein dalam kopi.

Di Pawon Luwak Coffee, menjual kopi luwak arabika 100 gram dengan harga Rp400 ribu. Sementara untuk robusta Rp250 ribu. lalu Untuk secangkir kopi luwak dihargai Rp25 ribu. Pada aspek etika kita sebagai manusia seharusnya bisa menghargai apa yang orang lain perbuat dengan kopi luwak yang ada dengan menyebarkan informasi dan sebagai media belajar yang dimana tidak banyak orang tau proses pengolahan kopi secara manual.

Aspek spiritualitas kita dapat melihat bahwa tuhan menciptakan alam dengan baik adanya dan dapat digunakan secara baik maka kita sebagai manusia harus bisa menjaga merwat alam agar bisa mendapatkan manfaat yang maksimal yang bisa alam berikan kepada kita. Dengan menjaga alam maka alam akan membuat kita menjadi berkecukupan.

Referensi: betanews.id | food.detik.com | travel.detik.com | beritamagelang.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NR
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini