Museum Nyamuk, Tujuan Wisata Unik dan Edukatif di Pangandaran

Museum Nyamuk, Tujuan Wisata Unik dan Edukatif di Pangandaran
info gambar utama

Mendengar kata nyamuk, apa yang terlintas di pikiran Anda?

Tentunya, serangga kecil ini kerap menjadi hewan yang mengganggu, apalagi dengan suaranya yang bising ini juga bisa membuat badan gatal-gatal kemerahan, bahkan bisa menjadi biang dari penyakit demam berdarah.

Tapi, kesampingkan dulu pikiran yang negatif kepada serangga ini. Meskipun kerap merugikan, tidak ada salahnya untuk kita mempelajari si makhluk mungil ini untuk sekedar menambah wawasan. Apalagi ia kerap ditemui dan berada di sekitar kita.

Di Pangandaran, Jawa Barat, terdapat sebuah museum yang berisikan mengenai berbagai jenis nyamuk. Sesuai dengan namanya, museum ini bernama Museum Nyamuk.

Menapaki Jejak Saksi Bisu Ditenggelamkannya Kapal Buron FV Viking di Pangandaran

Sekilas mengenai Museum Nyamuk

Museum ini berada di Jl. Raya Pangandaran Km. 3, Babakan, Ciamis, Kab. Pangandaran. Lokasinya sendiri tidaklah jauh dari pusat kota, hanya sekitar 7 menit dari Alun-alun Pangandaran.

Tempat wisata ini dibangun pada tahun 2006 dan diresmikan pada 2009. Keberadaan museum ini juga menjadi salah salah satu sarana bagi Loka Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Pangandaran sebagai tempat untuk menunjukkan berbagai hasil penelitiannya,

Kalau Anda mencari alternatif tujuan wisata selain pantai di daerah Kabupaten Pangandaran, maka mengunjungi Museum Nyamuk ini bisa menjadi salah satu pilihan yang dapat dipertimbangkan.

Selain itu, lokasinya juga berada dekat dengan berbagai tujuan wisata lain seperti pantai, sehingga menjadikan museum ini sebagai destinasi tambahan tidaklah terlalu menghabiskan waktu dari segi waktu tempuh ke tujuan wisata yang lainnya.

Pendirian museum ini berasal dari ide bahwa nyamuk adalah salah satu hewan yang cukup banyak ditemui, tetapi bisa menyimpan bahaya yang buruk ke masyarakat. Apalagi Indonesia tergolong negara tropis yang membuat perkembangbiakkan nyamuk menjadi lebih masif.

Mulai dari dampak kecil yang hanya sekedar gatal-gatal, hingga sumber berbagai penyakit yang bisa mengancam nyawa seperti malaria, DBD, chikungunya, hingga filariasis, tentunya semuanya adalah hal yang merugikan.

Dengan adanya museum ini, setidaknya bisa menjadi edukasi bagi masyarakat agar mendapatkan wawasan yang lebih mengenai dampak buruk apa saja yang bisa ditimbulkan nyamuk sebagai hewan yang hidup di sekitar kita.

Misteri Hiu Purbakala Megalodon di Pangandaran

Apa saja yang ada di Museum Nyamuk ini?

Sebagai sarana edukasi, ada berbagai daya tarik yang bisa ditemukan di sini

Bersumber dari situs Asosiasi Museum Indonesia, museum ini berdiri di atas sebidang tanah dengan luas 2000 meter persegi. Dalam gedung Museum Nyamuk ini, Anda bisa menikmati berbagai sarana seperti ruang teater nyamuk, ruang cinderamata, serta ruang multimedia.

Ada lebih dari 80 koleksi nyamuk vektor yang terbagi atas 6 jenis, di antaranya adalah Toxor, Armigeres, Mansonia, Anopheles, Culex serta Aedes.

Dari berbagai jenis ini pengunjung bisa mengetahui bagaimana perkembangannya sejak dari bentuk telur hingga nyamuk dewasa di ruang insektarium. Di ruang teater nyamuk, pengunjung bisa menonton film yang edukatif mengenai nyamuk.

Kemudian, dipamerkan pula berbagai tanaman obat yang bisa mengusir nyamuk serta mengobati berbagai penyakit dari nyamuk. Selain itu, ada berbagai alat-alat yang kerap digunakan dalam penelitian nyamuk.

Museum Nyamuk buka di hari Senin-Jumat dari pukul 7.30-16.00. Jika berkunjung ke Pangandaran, agendakan untuk mampir ke museum ini ya.

Destinasi Wisata Museum dengan Biaya Termurah di Pulau Jawa

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini