Isi Perjanjian Tordesillas dan Saragosa

Isi Perjanjian Tordesillas dan Saragosa
info gambar utama

Pada abad ke 15 hingga 16 Portugis dan Spanyol mendominasi perdagangan di Eropa. Kedua bangsa ini merupakan pionir yang mengawali penjelajahan samudera. Mereka berupaya menguasai dunia dengan mengumpulkan kekayaan dan mengeruk hasil alam dari bangsa lain.

Portugis dan Spanyol bersaing sehingga perseteruan pun tak dapat terelakkan. Perseteruan tersebut terjadi pada akhir abad ke 14 mencetuskan Perjanjian Tordesillas yang disusul dengan Perjanjian Saragosa.

Isi Perjanjian Tordesillas

Perjanjian Tordesillas merupakan perjanjian berisi kesepakatan antara bangsa Portugis dan Spanyol yang ditandatangani di Tordesillas yang kini telah berubah menjadi Provinsi Valladolid, Spanyol pada 7 Juni 1494. Perjanjian ini akhirnya lahir, karena pada saat itu Spanyol dan Portugis sama-sama ingin melakukan penjelajahan samudera secara lebih luas.

isi perjanjian tordesillas
info gambar

Isi Perjanjian Tordesillas adalah: Pengaturan dan kesepakatan tentang arah pelayaran bangsa Spanyol dan Portugis. Hak Spanyol untuk melakukan pelayaran dan perdagangan ke arah barat. Sementara hak bangsa Portugis melakukan pelayaran dan perdagangan ke arah timur.

Perjanjian ini ditandangani kedua pihak pada 4 Juni 1494 dan berlaku hingga 13 Januari 1750 (traktat Madrid).

Latar belakang Perjanjian Tordesillas

Dikutip dari EncyclopaediaBritannica (2015) awal dari lahirnya perjanjian ini bermula saat Spanyol dan Portugis sama-sama mengirimkan pelaut andalan mereka untuk berlayar dan mencari wilayah baru pada akhir abad ke 15. Saat itu penjelajah utusan Spanyol yaitu Christopher Columbus berhasil menemukan Benua Amerika.

Berita keberhasilan Columbus dalam menemukan “dunia baru” pun tersebar luas pada 1493 dan Spanyol meminta Paus Alexander VI untuk mengakui kekuasaan Spanyol atas benua baru tersebut. Spanyol juga menegaskan agar Portugis dan pesaing lainnya tak ikut ambil bagian atas benua tersebut.

Akhirnya Paus Alexander VI pun melakukan pembagian dunia di luar Eropa dengan garis demarkasi sehingga menjadi duopoli eksklusif antara Spanyol dan Portugis. Untuk membaginya ditarik garis lurus dari Kutub Utara hingga Kutub Selatan sepanjang kurang lebih 100 league atau setara dengan 320 mil yang dimulai dari Kepulauan Tanjung Verde.

Dengan batas ini, Portugis diberi hak untuk menguasai wilayah yang berada di sisi timur sedangkan Spanyol diberi hak untuk menguasai wilayah yang berada di sisi barat. Namun, terdapat larangan bagi kedua bangsa ini untuk menjajah wilayah yang dipimpin oleh penganut Kristen.

Kesepakatan ini menimbulkan ketidakpuasan dari sisi Portugis dimana saat itu Raja Portugal John II merasa dengan pembagian tersebut, Portugis hanya mendapat sedikit wilayah Afrika saja.

Akhirnya bertemulah perwakilan dari kedua bangsa ini di Tordesillas. Garis yang telah dibuat sebelumnya digeser sekitar 370 league atau setara dengan 1.185 mil ke kiri atau ke bagian barat Kepulauan Tanjung Verde. Bertahun-tahun berlalu perubahan perjanjian ini baru diakui oleh Paus Julius II pada tahun 1506.

Baca juga: Perjanjian Kerajaan Spanyol dan Columbus, Diperintah ke Indonesia Tersesat di Amerika

Isi Perjanjian Saragosa

Imbas Perjanjian Tordesillas menyebabkan Indonesia pun diperebutkan oleh dua bangsa Eropa tersebut. Lewat penjelajahan samudera, Portugis sampai di Malaka pada 1509 di bawah komando Diogo Lopes de Sequeira dan berhasil menaklukkannya pada 1511.

isi perjanjian saragosa
info gambar

Kejayaan Portugis di Malaka ternyata tak berlangsung lama sehingga bangsa ini terus mencari dan melakukan penjelajahan pulau rempah-rempah hingga ke timur. Akhirnya, pada 1512, Portugis menemukan Maluku yang menjadi pusat rempah-rempah.

Bak menemukan harta Karun, Portugis segera bersekutu dengan Kerajaan Ternate dan membangun benteng di sana. Saat itu Portugis berkuasa dan memonopoli perdagangan di Maluku.

Namun, ketenangan Portugis harus kembali terusik oleh Spanyol yang juga menginjakkan kaki di Maluku pada 1521 setelah berhasil menemukan Filipina. Persaingan pun kembali terjadi, dua bangsa ini memanfaatkan permusuhan kerajaan lokal untuk dapat bersaing. Portugis bersekutu dengan Kerajaan Ternate, sedangkan Spanyol bersekutu dengan Kerajaan Tidore.

Dua bangsa ini sempat mencari jalan keluar dalam kurun 1525 hingga 1528 dengan menghadirkan kartograf, astronom, navigator, dan ahli matematika untuk membagi wilayah Maluku. Pasalnya memang saat Perjanjian Tordesillas dibuat, Benua Asia hingga Asia Tenggara belum ditemukan sehingga memerlukan kesepakatan baru untuk membaginya.

isi perjanjian saragosa
info gambar

Hingga pada akhirnya pada 22 April 1529 bertemulah perwakilan dari kedua bangsa ini di Saragosa, Spanyol untuk membuat perjanjian yang dikenal dengan Perjanjian Saragosa. Yang mana diputuskan untuk membagi wilayah dengan garis demarkasi sekitar 297,5 leagues atau setara 952 dari Maluku.

Isi Perjanjian Saragosa yaitu:

  • Bangsa Portugis berhak untuk menguasai daerah perdagangan dari Kepulauan Maluku sampai Tanjung Harapan.
  • Bangsa Spanyol harus pergi dari Maluku dan berhak menguasai daerah perdagangan di Kepulauan Filipina.

Melalui Perjanjian ini, meskipun sebenarnya wilayah Asia di pegang oleh Portugis, tetapi bangsa ini tak mempermasalahkan Spanyol untuk menguasai Filipina karena sesungguhnya Portugis memang menghendaki wilayah Maluku untuk dikuasai. Kepulauan Maluku pun dikenal sebagai The Richest Islands of The World.

Akhirnya, dengan perjanjian ini, Spanyol harus angkat kaki dari Maluku dan memusatkan kekuasaannya di Filipina sedangkan Portugis kembali memonopoli perdagangan rempah di Maluku.

Itulah sekelumit sejarah dari Perjanjian Tordesillas dan Saragosa yang menjadi awal mula penjelajahan samudera yang pada akhirnya membuat penjajahan di berbagai penjuru dunia pun tak dapat dihindarkan lagi tak terkecuali di tanah Maluku, Indonesia.

Baca juga: Jalur Rempah, Sejarah Kekayaan Nusantara yang Mengubah Dunia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Raras Wenny lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Raras Wenny.

RW
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini