Mitos Sendang Made, Petilasan Raja Airlangga yang Disakralkan Masyarakat Jombang

Mitos Sendang Made, Petilasan Raja Airlangga yang Disakralkan Masyarakat Jombang
info gambar utama

Sendang Made merupakan tempat wisata yang berada di Kabupaten Jombang. Tempat wisata ini tidak hanya dikenal karena asri dan segar, tetapi sumber air di Desa Made, Kecamatan Kudu ini konon menjadi tempat pelarian Raja Airlangga.

Dimuat dari Detik, Juru Pelihara Situs Sendang Made, Badri menceritakan bahwa konon pendiri Kerajaan Kahuripan ini pernah bersembunyi selama 3 tahun di Sendang Made. Ketika itu dirinya sedang melakukan pelarian.

Airlangga yang saat itu masih berusia 16 tahun menikah dengan Galuh Sekar, putri Dharmawangsa Tguh yang tak lain pamannya sendiri. Dharmawangsa Tguh merupakan penguasa Kerajaan Medang yang berpusat di Watan, kini diperkirakan di wilayah Magetan.

Misteri Kuncen Berkepala Anjing di Gunung Sanggabuana

“Berdasarkan isi Prasasti Pucangan, saat pernikahan Airlangga berlangsung di ibu kota Kerajaan Medang, terjadi pemberontakan Raja Wurawari (berasal dari Lwaram sekarang desa Ngloram, Cepu, Blora) yang bersekutu dengan Sriwijaya. Terjadi peperangan dahsyat, Kerajaan Dharmawangsa meninggal dunia,” tutur Badri.

Saat itu, Airlangga dan istrinya berhasil kabur bersama pembantunya, Mpu Narotama, beberapa dayang atau gadis pelayan istana dan prajurit. Disebutkannya, mereka sempat bersembunyi di beberapa hutan dan pegunungan.

Mistik Sendang Made

Badri melanjutkan bahwa Raja Airlangga tak terlalu nyaman sehingga pindah ke timur sampai di Gunung Pucangan atau Gunung Paguwat. Airlangga berganti nama menjadi Mbah Joyo untuk menyamar sambil mengamen.

“Di Pucangan membuat prasasti ada mata airnya dinamakan Sendang Darma, sekarang menjadi Sendang Drajat,” terangnya.

Masyarakat mempercayai bahwa Airlangga konon tinggal selama tiga tahun di Sendang Made. Pendiri Kerajaan Kahuripan itu bertapa, menimba ilmu dari gurunya, Mbah Jenggot dan menyusun kekuatan di tempat ini hingga naik tahta pada tahun 1009-1042.

Menguak Situs Watu Ombo: Petilasan Tribhuwana Tunggadewi di Mojokerto

Juru Kunci Sendang Made, Supono alias Mbah Pono mempunyai keyakinan serupa. Menurutnya terdapat tujuh petilasan di sumber air ini, yakni petilasan penjaga pintu masuk kerajaan Eyang Joyodilengkung, petilasan Airlangga dan istrinya.

Sendang Made merupakan situs kuno, maka tak heran jika ditempat ini banyak juga batu bata kuno, serpihan genteng zaman dulu, hingga tumpukan batu lingga. Sehingga tempat ini disakralkan oleh warga.

“Ada mitos lagi, di sini itu katanya dulu dijadikan pemandian yang membuat awet muda,” ujar Channel Youtube Kuno Brono.

Disakralkan

Sendang Made ini terletak di Gunung Pucangan di wilayah utara Jombang. Jaraknya sekitar 28 km dari pusat Kota Santri. Untuk mencapai tempat ini, dibutuhkan kurang lebih 54 menit perjalanan menggunakan sepeda motor.

Supono menyebut Sendang Made memang dianggap sebagai tempat sakral dan mistis. Karena itu tak jarang masyarakat yang datang tidak hanya untuk berlibur, tetapi memiliki tujuan tertentu.

“Biasanya yang datang ke sini untuk mencari berkah,” ujar Supono.

Mahasiswa Brawijaya Kembangkan Hiroponik dengan Air Laut

Dikatakannya bahwa setelah melakukan ritual atau mandi di Sendang Drajat, mereka percaya akan mendapat pangkat dan kedudukan. Kendati demikian, katanya, tempat tersebut tidak boleh digunakan untuk bermain-main.

Sumber air ini juga telah ditetapkan sebagai situs purbakala ini tergolong masih asri dan sejuk. Karena banyak pohon besar yang tumbuh di sekitarnya. Terdapat 7 sendang di tempat ini yang airnya jernih dan segar.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini