Strike, Berburu Udang Galah di Sungai Kampar, Riau

Strike, Berburu Udang Galah di Sungai Kampar, Riau
info gambar utama

Bagi pecinta kegiatan memancing, khususnya daerah Provinsi Riau, sungai Kampar menjadi salah satu primadona untuk berburu ikan maupun udang. Sungai Kampar dikenal dengan surganya udang galah dan ikan patin, sehingga selalu menjadi tujuan bagi para pemancing untuk ke lokasi ini. Tak tanggung-tanggung, mereka terkadang rela bermalam di pinggir sungai untuk mendapatkan buruan ikan dan udang dari sungai ini, lo!

Singawek, Surga Bagi Pemancing

Masjid Syeh Abdurrahman Singawek | Sumber: Dokumentasi Pribadi
info gambar

Adalah singawek, salah satu area yang menjadi destinasi pemancingan dengan menyediakan jasa sampan dan pompong bermesin sebagai kendaraan operasional memancing di area ini.

Singawek, yang dulunya menjadi salah satu desa yang dipadati penduduk di pinggir sungai Kampar, kini hampir tak lagi berpenghuni. Pasalnya, sungai Kampar sering meluap dan mengakibatkan rumah warga terendam.

Sebuah masjid masih berdiri kokoh di pinggir sungai, tak jauh dari tambatan perahu. Tempat beribadah orang Islam tersebut bernama Syeh Abdurrahman. Kini, warga memilih untuk hijrah untuk membuat desa baru yang tertata rapi dan aman dari banjir. Desa itu sendiri kini bernama Gading Permai yang berada di Kecamatan Kampar Kiri.

Asal-Usul Dokter Hewan di Indonesia, Eksis Sejak Zaman Belanda
Jejeran pompong yang disewakan | Sumber: Dokumentasi Pribadi
info gambar

Persiapan Memancing

Sebelum memutuskan untuk memancing menuju Singawek, beberapa hal yang perlu Kawan persiapkan yaitu alat pancing dengan benang, pancing cadangan, mata kail, batu pancing, dan tempat ikan. Selain itu, kamu juga dapat mempersiapkan bekal makanan dan minuman selama memancing jika akan pulang hingga larut sore.

Yang tak kalah pentingnya bagi Kawan yang ingin menggunakan transportasi pompong, siapkan budget seratus lima puluh ribu selama satu hari untuk mengisi bahan bakar mesinnya (ditanggung penyewa).

Mencari spot pancing | Sumber: Dokumentasi Pribadi
info gambar

Rute Memancing di Sungai Kampar

Dari Kota Pekanbaru menuju Singawek, Kawan perlu menempuh jarak hingga 41 kilometer, dapat menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat. Biasanya, pemancing berangkat subuh hari sehingga tiba di sungai Kampar saat fajar sudah menyingsing. Namun, kamu tak perlu khawatir, karena penjaga persewaan transportasi biasanya sudah siap menunggu pelanggan.

Perjalanan ke Singawek akan melintasi jalan arah ke Teluk Kuantan dan menyimpang di desa Lubuk Sakat, Perhentian Raja, tepatnya di jalan Sultan Abdul Jalil. Kawan akan berpapasan juga dengan para pemancing menuju lokasi pemancingan.

Dari simpang Lubuk Sakat, perjalanan masih harus ditempuh dengan jarak 12 kilometer. Akan ada juga petunjuk arah menuju lokasi Desa Sungai Bungo. Kawan akan melintasi perkebunan kelapa sawit dan perumahan karyawan perusahaan, hingga akhirnya di ujung perkebunan, kamu akan menemukan pertigaan.

Intip 5 Hewan Unik yang Dijadikan Inspirasi Dalam Film Avatar: The Way of Water

Setelah itu, pilihlah arah ke kanan menuju Singawek. Di sana, kamu akan menjumpai pos penjaga. Sebelum masuk desa, Kawan perlu membayar retribusi pembangunan desa. Namun, jangan khawatir. Biaya yang dibebankan tak lebih dari dua puluh ribu rupiah untuk satu kendaraan. Setelah melewati desa Gading Permai, barulah kamu akan sampai di ujung jalan dan berhadapan langsung dengan sungai Kampar.

Seharian Memancing

Strike | Sumber: Dokumentasi Pribadi
info gambar

Satu hari berlalu begitu saja ketika memancing di sungai Kampar ini. Para pemancing berpindah-pindah lokasi mencari spot terbaik. Menuju hulu dan hilir menyusuri sungai menjadi suatu keistimewaan bagi pemancing.

Kenalan dengan Belut Pita, si Unik nan Cantik dari Bawah Laut

Umpan pumpun atau cacing laut menjadi 'senjata' andalan bagi pemancing jika menuju spot lokasi ini dan target sasarannya adalah udang galah. Selain itu. umpan lain yang biasa digunakan di antaranya adalah jangkrik dan juga cacing tanah.

Panas terik matahari tak menjadi penghalang asal mendapatkan sasaran buruan. Ragam jenis ikan mulai dari patin, belida, tilan, hingga udang galah bisa dibawa pulang, itupun juga beruntung. Bagi pemancing yang hanya sekedar hobi melepas penat di akhir pekan, biasanya ikan atau udang yang diperoleh dimasak dengan ragam menu dan disantap bersama keluarga.


Referensi: Rion Nofrianda

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RN
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini