Mitos Pertirtaan Candi Songgoriti yang Berikan Tuah Penyembuhan Penyakit

Mitos Pertirtaan Candi Songgoriti yang Berikan Tuah Penyembuhan Penyakit
info gambar utama

Candi Songgoriti yang berada di Desa Songgokerto, Kota Batu memiliki berbagai hal yang unik. Selain saksi sejarah perpindahan Kerajaan Mataram Kuno atau Medang dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, tempat ini juga memiliki cerita mistisnya sendiri.

Candi Songgoriti memiliki tiga sumber mata air yang dibangun pada abad 10 Masehi oleh Mpu Sindok. Dirinya membangun candi ini atas petunjuk supranatural dengan tujuan sebagai bangunan suci dan petirtaan bagi para pandai logam di Mananjung.

“Sehingga candi ini sengaja di bangun di atas sumber mata air panas yang memancar dari tanah (artesis),” papar Mohammad Fadli dkk dalam Sejarah Candi dan Sumber Mata Air Songgoriti (Pendekatan Supranatural).

Ikat Persaudaraan Sejak Abad 8 Masehi, Indonesia Sumbang 11 Arca Buddha ke Sri Lanka

Karena kisah sejarah inilah konon ketiga sumber mata air panas tersebut diyakini memiliki khasiat sendiri. Misalnya bisa menyembuhkan penyakit stroke, lumpuh dan stres. Sedangkan air dingin mengandung khasiat bagi kehidupan baru.

Karena keyakinan adanya kekuatan dalam candi itu, mengundang para pejabat maupun calon kepala daerah untuk datang ke tempat ini. Disebutkan oleh juru kunci candi, Harioto mereka biasanya datang pada tengah malam.

Biasanya orang-orang tersebut datang untuk ritual pada setiap hari Selasa Kliwon, Jumat Kliwon, dan Kamis Kliwon. Sebelum datang mereka akan meminta dibelikan bahan-bahan untuk ritual seperti bunga untuk mandi.

“Tanggal 23 Juni lalu, raja se-Nusantara dan dari negara lain datang. Mereka kagum dengan tiga sumber mata air yang memiliki suhu berbeda meskipun jaraknya tak lebih dari 1 meter,” katanya.

Diteliti lebih lanjut

Karena misteri ini para pakar mencoba menguak soal air panas di Candi Songgoriti. Ketua tim peneliti Jazim Hamidi mengatakan pakar sejarah, geologi, biologi hingga kimia terlibat dalam penelitian tersebut.

Selama 6 bulan tim dari Pusat Penelitian Peradaban Nusantara Universitas Brawijaya ini melakukan pengambilan sampel air untuk bahan penelitian. Sumber air yang ada memang merupakan salah satu keajaiban dunia.

“Penelitian terhadap sumber mata air ini menggunakan pendekatan multi perspektif yaitu geologi, kimia, kesehatan, herbal dan supranatural. Dan juga memvalidasi kebenaran tentang khasiat masing-masing mata air,” terang Jazim yang dimuat Detik.

Peradaban Para Leluhur untuk Menghadapi Alam di Candi Ratu Boko

Dirinya menjelaskan bahwa ketiga sumber air ini berada di satu tempat, yaitu di bawah Candi Songgoriti yang dibatasi dengan dinding batu candi. Dari survei awal, lanjutnya, tepat di bawah candi terdapat sumber air panas alam, jernih biasa, serta sumber air.

“Banyak tahapan penelitian yang akan kita laksanakan, termasuk mencari saluran air tersebut berpusat dari pegunungan mana, apakah dari Arjuna atau dari Welirangang atau dari gunung lain,” sambungnya.

Konsepsi kosmik

Dinukil dari TimesIndonesia, dari segi arsitektur Candi Songgoriti bersama candi-petirtaan Nglinguk I di Mojokerto dan Candi Sumur (dekat Candi Pari, Porong Sidoarjo merupakan contoh candi-petirtaan dalam kebudayaan Jawa Kuno.

“Artinya gabungan dari candi tempat memuliakan dewa dan juga petirtaan untuk mengambil air suci,” tulis laman tersebut.

Posisi bangunan candi yang berada di atas petirtaan mengingatkan pada konsepsi epos samudramanthana yakni peristiwa pengadukan samudra kosmik oleh para dewa dan para raksasa yang menarik badan Naga Ananta membeli Gunung Mandara.

Candi Abang, Tempat Bermukim Para Dewa yang Layaknya Bukit Teletubbies

Pengadukan ini kemudian berhasil mendapatkan tirta amarta atau tirta kehidupan. Dalam hal ini bangunan Candi Songgoriti dapat disamakan dengan Gunung Mandara sementara petirtaan yang mengelilinginya sebagai samudra.

“Candi songgoriti adalah candi atau petirtaan yang unik, karena di bagian garbha graha terdapat sumber air panas. Sumber air panas yang keluar dari bilik Petirtaan Songgoriti dipercaya suci dan memiliki kekuatan magis,” ucap Hariani Santiko dalam Candi Songgoriti Sebuah Patirthan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini