Hutan Indonesia sebagai Media Perang Pemanasan Global

Hutan Indonesia sebagai Media Perang Pemanasan Global
info gambar utama

Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk kategori megadiversitas di dunia karena tingginya tingkat keberagaman hewan dan tumbuhan.

Indonesia memiliki keanekaragaman tumbuhan khususnya pohon dari berbagai ekosistem hutan di Indonesia. Seluruh ekosistem yang ada merupakan pendukung pengurangan pemanasan global terutama mangrove, hutan hujan tropis, dan hutan pantai.

Dalam mewujudkan misi menyeimbangkan ekosistem guna menunjang masa depan yang sehat, tentunya kita perlu melakukan sesuatu yang mendukung upaya tersebut dengan mengurangi pemanasan global.

5 Fakta Menarik Hutan Mangrove yang Perlu Kawan Ketahui
Hutan | Foto: Gustavo Queiroz
info gambar

Apa Itu Pemanasan Global?

Menurut ditsmp.kemdikbud.co.id, pemanasan global adalah suatu fenomena global yang dipicu oleh kegiatan manusia terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahan fosil dan kegiatan alih guna lahan.

Kegiatan ini menghasilkan gas-gas yang semakin banyak jumlahnya di atmosfer, terutama gas karbon dioksida melalui proses yang disebut efek rumah kaca.

Disebut efek rumah kaca karena adanya peningkatan suhu bumi akibat suhu panas yang terjebak di dalam atmosfer bumi. Prosesnya mirip seperti rumah kaca yang berfungsi untuk menjaga kehangatan suhu tanaman di dalamnya.

Peningkatan suhu dalam rumah kaca terjadi karena adanya pantulan sinar matahari oleh benda-benda di dalam yang terhalang oleh dinding kaca, maka udara panas tidak dapat keluar atau disebut greenhouse effect.

7 Fakta Menarik Hutan Hujan Tropis yang Perlu Kawan Ketahui

Bagaimana Cara Mengurangi Pemanasan Global?

Salah satu caranya adalah dengan menanami pohon yang gundul atau biasa disebut reboisasi (penghijauan). Penanaman pohon adalah bentuk kepedulian, penjagaan, dan ucapan terima kasih manusia terhadap alam semesta.

Pohon-pohon yang tumbuh di hutan menghasilkan dan menyediakan banyak manfaat langsung dan tidak langsung untuk keberlangsungan hidup tumbuhan, hewan, manusia dan organisme lainnya.

Secara langsung, pohon memberikan manfaat sebagai sumber penghasil kayu, buah-buahan yang dapat dikonsumsi, getah, kulit kayu, dan lain-lain. Saat ini, kita akan fokus membahas manfaat tak langsung dimana hal ini juga tak kalah penting.

Secara tak langsung, pohon memberikan manfaat sebagai penyerap karbon yang dapat mengendalikan bahkan meminimalisir pemanasan global terutama pohon yang ada di ekosistem hutan mangrove.

Tahukah Kawan GNFI, menurut informasi dari pojokiklim.menlhk.go.id, pohon di hutan mangrove menyimpan karbon 3-5 kali lebih tinggi daripada hutan terestris lainnya.

Secara global, estimasi simpanan karbon pada ekosistem mangrove di dunia rata-rata sekitar 1.023 ton/ha. Hasil analisis Wahyudi et al. (2018) menunjukkan bahwa rata-rata simpanan karbon sebesar 891,70 ton/ha dengan potensi cadangan karbon total mangrove nasional sebesar 2,89 TtC.

Dikutip dari laman Lindungihutan.com, kerusakan hutan mangrove di dalam kawasan hutan sekitar 1,7 juta hektar atau 44,73 persen dan kerusakan di luar kawasan hutan 4,2 juta hektar atau 87,50 persen.

Antara tahun 1982-1993, telah terjadi pengurangan hutan mangrove seluas 513.670 ha atau 46.697 ha per tahunnya. Tentu ini menjadi peringatan bagi kita, anak, cucu dan generasi penerus berikutnya.

Bayangkan jika ekosistem hutan rusak, maka ekosistem tidak akan seimbang. Anak cucu dan generasi penerus kita nantinya akan hidup di lingkungan tidak sehat. Jika dibiarkan terus begini, maka kita juga akan punah.

Mengapa? Karena ekosistem sifatnya timbal balik. Jika sudah tidak ada tumbuhan, dari mana manusia makan dan bernapas? Jika lebih banyak konsumen daripada produsen, lama kelamaan produsen akan mati dan begitu juga konsumennya.

Untuk itu, yuk, jaga hutan kita! Melindungi alam artinya melindungi diri kita sendiri dan menjadi superhero-nya generasi masa depan.

Alam mengasihi kita dan sebaliknya. Ayo tanam pohon karena ini juga termasuk investasi masa depan. Semangat menjaga lingkungan, Kawan GNFI!

Hutan Tanaman Industri sebagai Pemasok Sumber Bahan Baku Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa dan Bioenergi di Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RN
KO
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini