Proses transisi pengelolaan KA Bandara Soekarno-Hatta dari PT Railink kepada KAI Commuter ditargetkan rampung pada akhir Maret 2023. Sebelumnya, KAI Commuter secara resmi menjadi operator dan mengelola operasional kereta Bandara Soekarno Hatta per akhir 2022.
Ini dilakukan setelah penandatanganan dokumen Akta Jual Beli dan Dokumen Peralihan operator pelayanan operasional kereta Bandara Soekarno-Hatta antara PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) dengan PT Railink pada 20 Desember 2022.
Vice President Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, mengatakan peralihan operator KA Bandara ke KAI Commuter ditujukan untuk mempermudah konektivitas dan integrasi antarmoda, khususnya perpindahan penumpang yang akan menggunakan kereta bandara, dikutip dariinews.id.
Beberapa stasiun kereta Commuter Line yang sudah terintegrasi KA Bandara sampai sekarang adalah Stasiun Manggarai, Stasiun BNI City, Stasiun Duri, dan Stasiun Batu Ceper.
Lalu, apa yang berubah dari transisi operasional ini?
Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, KAI Commuter mengimbau pengguna tidak perlu khawatir untuk memilih KA Bandara sebagai transportasi ke Soekarno-Hatta meski terjadi peralihan pengelola.
Pihaknya menegaskan tetap menjalankan sistem yang sudah berlaku saat ini. Di antaranya adalah sistem pembelian dan pemesanan tiket, harga tiket, jumlah, dan jam perjalanan, masih sama seperti sebelumnya.
Akan tetapi, KAI Commuter juga telah merancang dan menerapkan sejumlah perubahan inovasi pelayanan. Hal ini dilakukan guna meningkatkan jumlah volume pengguna, mempermudah konektivitas stasiun dengan antarterminal di Bandara, dan meningkatkan pelayanan kepada penggunanya.
Selama masa transisi ini, jumlah pengguna KA Bandara naik enam persen sejak awal tahun 2023. Dilaporkan ada 120.070 atau rata-rata 3.873 orang per hari pada Januari 2023, menjadi sebanyak 114.116 atau rata-rata 4.076 orang per hari pada Februari 2023.
Di sisi lain, Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno, menilai pengambilalihan operasional KA Bandara Soetta ke KAI Commuter adalah keputusan yang baik untuk efisiensi perusahaan. Menurutnya, strategi itu juga dapat memaksimalkan KAI Commuter sebagai angkutan perkotaan.
IKN Bakal Punya Kereta Gantung Hingga KA Trans Kalimantan, Pembangunan Dimulai 2025
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
