Jenis Awan dari Tingkat Ketinggiannya: dari Cirrus hingga Cumulonimbus

Jenis Awan dari Tingkat Ketinggiannya: dari Cirrus hingga Cumulonimbus
info gambar utama

Awan adalah kumpulan besar partikel tetesan air atau kristal beku yang terlihat menggantung di atmosfer. Massa awan tersebut dapat terlihat dengan jelas dan mudah diamati.

Meteorologi memiliki suatu cabang ilmu yang secara khusus mempelajari awan, yaitu ilmu awan atau fisika awan. Ilmu ini difokuskan pada penelitian mengenai segala hal terkait awan beserta peranannya dalam kondisi meteorologi.

Jenis-jenis awan dibagi menjadi berbagai macam, berikut ulasan lengkapnya.

1. Jenis Awan Tinggi

Awan jenis ini berada pada ketinggian sekitar 6000 Km lebih di atas permukaan laut. Jenis awan ini dibagi jadi 3, yaitu:

  • Awan Cirrus

Awan cirrus dalam bahasa Yunani memiliki arti serat atau helaian rambut ikal. Sesuai dengan namanya, bentuk awan ini lebih seperti goresan halus karena angin yang berserat layaknya rambut. Awan cirrus ini akan muncul ketika ada perubahan cuaca ekstrem. Misal dari panas menjadi hujan dan sebaliknya.

  • Awan Cirrostratus

Awan ini membentang luas di langit. Bentuknya seperti sebuah anyaman. Karena luasnya, ketika langit cerah di musim panas biasanya awan ini membentuk fenomena halo matahari (lingkaran bulat yang mengelilingi matahari).

  • Awan Cirrocumulus

Awan ini memiliki bentuk indah seperti ombak pantai dengan bulatan kecil berbaris di sekelilingnya. Awan ini sering muncul ketika langit sedang cerah, bersamaan dengan awan cirrus.

Baca juga: Ada Fakta Menarik di Balik Jurusan Ilmu Astronomi

2. Jenis Awan Menengah

Awan jenis ini berada pada ketinggian sekitar 2 Km sampai di atas 6000 Km di atas permukaan laut. Jenis awan ini dibagi jadi 3, yaitu:

  • Awan Altocumulus

Saat langit sedang cerah, kalian akan dengan mudah menemukan jenis awan ini. Karena memiliki warna cerah dengan lapisan berserat. Mereka sering terlihat berkerumun dengan lapisan tebal di tengah dan tipis mengelilingi seperti sebuah ikatan.

  • Awan Altostratus

Kalau kalian sedang melihat langit mendung, terkadang ada celah-celah kecil yang terbuka dimana sinar matahari sering muncul. Nah, jika bertemu dengan kondisi seperti ini berarti itu merupakan jenis awan Altostratus.

jenis awan
info gambar

3. Jenis Awan Rendah

Awan jenis ini berada pada ketinggian kurang lebih 1,8 Km di atas permukaan laut. Jenis awan ini dibagi jadi 3, yaitu:

  • Awan Stratus

Awan stratus adalah jenis awan yang memiliki bentuk seragam dan datar, membentuk lapisan awan abu-abu yang tidak selalu menghasilkan presipitasi tetapi bisa menyebabkan hujan ringan atau gerimis. Ciri khasnya adalah warna abu-abu dan garis yang terlihat jelas. Jika awan ini cukup tebal, maka dapat menghasilkan gerimis.

  • Awan Stratocumulus

Awan stratocumulus atau stratokumulus berarti gumpalan. Biasanya sering terlihat dengan bentuk menyerupai sarang tawon dengan warna abu-abu gelap yang tidak merata.

Jika Kawan melihat awan ini dilangit berarti ada potensi akan turun hujan. Namun, juga bisa diukur dari ketebalan awan tersebut, jika sangat tebal berarti bersiaplah akan turun hujan deras.

  • Awan Nimbostratus

Awan jenis ini berpotensi menimbulkan hujan deras berkepanjangan. Karena memiliki bentuk yang tebal dengan warna yang cukup gelap, cahaya matahari saja akan sulit menembusnya. Jenis awan ini biasanya sangat dihindari pesawat terbang karena dapat beresiko menyebabkan turbulensi dan jarak membuat panjang pilot terbatas.

Baca juga: Mengenal Bagian-Bagian Bunga: Struktur, Fungsi, dan Contoh Gambarnya

4. Awan dengan Perkembangan Vertikal (di atas 450 Km dari bumi)

  • Awan Cumulus

Awan cumulus atau kumulus artinya awan yang bertumpuk. Sesuai dengan namanya, awan ini berbentuk seperti gumpalan kapas yang menumpuk dan bergerak secara vertikal. Ketebalan yang dimiliki awan ini berpotensi menghasilkan gerimis. Kalau sewaktu kecil Kawan sering menggambar awan, mungkin itu jenis awan cumulus.

  • Awan Cumulonimbus

Jenis awan ini terkenal membawa hujan deras disertai petir. Karena cirinya yang berbentuk sangat solid menyerupai gunung atau sebuah menara.

Bagian bawah awan ini terlihat sangat gelap, sehingga sangat ditakuti oleh dunia penerbangan. Karena sering menyebabkan kecelakaan pesawat. Banyak pesawat yang mendarat darurat karena keberadaan awan ini.

Sekilas Pembentukan Awan

Uap air dalam udara dapat berubah menjadi awan ketika mencapai titik jenuh. Ini bisa terjadi saat udara panas yang kaya akan uap air naik ke lapisan dengan suhu yang lebih dingin, sehingga uap air tersebut mencair dan membentuk awan yang terdiri dari molekul air yang tak terhitung banyaknya.

Selain itu kondisi atmosfer yang lembap dapat menyebabkan pembentukan awan. Ketika titik-titik air dalam awan semakin besar dan berat, daya tarik gravitasi bumi akan menariknya ke bawah dan menyebabkan hujan.

Namun, jika titik-titik air bertemu dengan udara panas, mereka akan menguap dan awan akan hilang. Karena air dalam awan terus-menerus menguap dan mencair, maka bentuk awan selalu berubah dan tidak selalu menghasilkan hujan.

Baca juga: Siklus Hujan (Hidrologi), Alur Proses Terjadinya Hujan

Referensi:

https://mediaindonesia.com | Gramedia.com |id.wikipedia.org/wiki/Awan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Meita Astaningrum lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Meita Astaningrum. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

MA
KO
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini