Kenali 7 Burung yang Ada di Kawasan Ranca Upas, Sudah Pernah Lihat?

Kenali 7 Burung yang Ada di Kawasan Ranca Upas, Sudah Pernah Lihat?
info gambar utama

Kawasan Gunung Patuha di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat ramai dibicarakan oleh publik. Hal ini setelah kawasan edelweis rawa di Ranca Upas rusak akibat event motor trail yang diselenggarakan pada Minggu (5/3/2023).

Padahal kawasan yang merupakan bagian dari Hutan Tambakruyun ini sangat terkenal dengan beragam lokasi wisata alam di sekitarnya. Selain memiliki bentang alam yang memukau, Ranca Upas juga memiliki keanekaragaman burung-burung yang kaya.

Berikut tujuh burung endemis yang dapat ditemukan di sekitar Ranca Upas?

Melihat Keindahan Alam dari Migrasi Burung di Taman Nasional Sembilang

1. Luntur jawa (Apalharpactes reinwardtii)

Burung warna-warni ini memiliki ukuran tubuh yang relatif besar (34 cm). Luntur jawa merupakan spesies endemis Pulau Jawa yang memiliki persebaran yang sangat terbatas di bagian barat Pulau Jawa. Populasi global diperkirakan tidak lebih dari beberapa ratus pasang dewasa.

2. Sepah gunung (Pericrocotus miniatus)

Selain suaranya yang merdu, burung sepah gunung juga memiliki bulu yang sangat mencolok dengan warna merah dan hitam kebiruan. Tubuhnya yang langsing ini memiliki ukuran sekitar 19 cm. Sepah gunung memiliki penyebaran global meliputi Pulau Sumatra dan Jawa, namun terbatas menghuni hutan pegunungan dari ketinggian 1200—2700 mdpl.

3. Puyuh-gonggong jawa (Arborophila javanica)

Puyuh-gonggong jawa cukup mudah dibedakan dengan burung puyuh lainnya, ia memiliki tubuh yang berukuran relatif besar (28 cm). Keberadaannya di Hutan Tambakruyung cukup umum dan relatif sering terdengar suaranya dari jarak yang jauh sekalipun. Meski begitu, tren populasi burung ini diperkirakan terus menurun disebabkan oleh kehilangan habitat utamanya di elevasi yang lebih rendah (IUCN, 2021).

Belajar Romantisme dari Jalak Bali yang Kini Dilindungi Supaya Tak Punah

4. Kacamata pleci (Zosterops melanurus)

Burung dengan ciri khas berupa pola lingkaran yang menyerupai kacamata memiliki tubuh yang relatif kecil, yaitu sekitar 9.6—11 cm. Penyebaran utama kacamata pleci yaitu di Pulau Jawa dan Bali dan menghuni habitat hutan primer maupun sekunder hingga habitat bakau, taman, area budidaya, dan taman-taman kota.

5. Celepuk jawa (Otus angelinae)

Celepuk jawa termasuk burung hantu yang relatif kecil (16-18 cm) dengan warna tubuh dominan coklat kemerahan. Ciri khas utama terdapat pada alis putih yang memanjang hingga kuncung telinga. memiliki penyebaran terbatas di Pulau Jawa dan mendiami habitat hutan pegunungan primer dari ketinggian 1500—2000 mdpl.

Si Cerdik Burung Cabak: Berkamuflase di Tengah Kota untuk Hindari Predator

6. Elang jawa (Nisaetus bartelsi)

Jambul panjang dengan ujung berwarna putih di atas kepalanya menjadi ciri khas dari elang jawa. Elang jawa merupakan spesies burung elang berukuran sedang (60 cm). Burung ini memiliki persebaran terbatas di Pulau Jawa, sehingga menjadi salah satu spesies endemis pulau ini.

7. Sempur-hujan jawa (Eurylaimus javanicus)

Burung ini menjadi satu-satunya burung sempur yang dapat ditemukan di Pulau Jawa. Memiliki suara yang unik diawali dengan ‘whirr’ dan selalu segera diikuti oleh nada getar.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini