Si Cerdik Burung Cabak: Berkamuflase di Tengah Kota untuk Hindari Predator

Si Cerdik Burung Cabak: Berkamuflase di Tengah Kota untuk Hindari Predator
info gambar utama

Burung cabak kota adalah salah satu jenis burung pemakan serangga yang bisa dijumpai di kawasan perkotaan. Umumnya bisa dijumpai di dataran rendah pada tempat kering dan terbuka, di dekat pantai.

Dalam bahasa Inggris burung cabak kota disebut dengan Savannah Nightjar, memiliki panjang tubuh sekitar 22 cm dari paruh ke ekor. Warna bulunya yang hampir mirip dengan tanah kering membuatnya samar sekilas tidak bisa dikenali.

Burung ini memiliki kebiasaan berputar-putar pada senja dan dini hari, sambil mengeluarkan suara tinggi meratap, cwuirp, berulang-ulang secara teratur. Dia juga tertarik dengan lampu-lampu kota untuk memburu serangga yang beterbangan di sekitarnya.

Perkutut dan Beragam Manfaat yang Diberikan dari Kedekatan dengan Manusia

Pada siang hari burung ini diam berbaring di atas tanah atau pada atap gedung yang rata di perkotaan. Cabak kota tercatat berbiak di antara bulan Mei sampai Desember. Satu atau dua butir telurnya, berwarna kuning tua dengan bintik-bintik noda dan garis coklat.

Burung ini menyebar luas mulai dari India, Tiongkok selatan, Asia Tenggara, hingga Filipina. Umumnya terdapat di dataran rendah pada tempat yang kering dan terbuka, di dekat pantai, termasuk pula di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.

Di kawasan Wallacea, cabak kota tercatat sebagai burung penetap umum. Menghuni padang rumput, sabana, hutan terbuka, lahan budi daya, dasar sungai yang mengering, dan lain-lain.

Membuat takjub

Nurdi Kristianto, penghobi foto burung liar asal Sidoarjo, Jawa Timur, mengaku takjub dengan perilaku bertelur burung cabak kota. Diketahui tempat bertelur burung ini sekadar diletakkan pada lekukan tanah kering tanpa bahan sarang apapun.

Karena berdasarkan pengalamannya selama memotret burung di alam liar, mayoritas anggota kelompok hewan bertulang belakang yang mempunyai bulu dan sayap itu bersarangnya di atas pohon atau bangunan-bangunan.

Ian, sapaan akrabnya pun menjelaskan ketika siang hari, burung ini tidak bisa terbang jauh dari tempat singgahnya. Karena itu, baginya burung cabak kota merupakan salah satu burung yang mudah di foto.

Namdur, Burung dengan Kemampuan ‘Arsitek’ Endemik Papua

“Awalnya saya berniat memotret ular, tetapi nggak tahunya ada burung yang tiba-tiba terbang dari tanah. Ndak berselang lama dia turun lagi dengan jarak yang tidak terlalu jauh,” kenangnya yang dimuat Mongabay Indonesia.

Dirinya pun berharap kepada para fotografer satwa liar agar lebih hati-hati saat memotret di kawasan pertambakan, hal ini agar keberadaan burung cabak kota ini bisa terus berkembangbiak.

“Salam lestari untuk para fotografer satwa, mari kita sama-sama menjaga keanekaragaman hayati yang ada di negara kita,” serunya.

Cara hindari predator

Achmad Ridha Junaid, Biodiversity Officer Burung Indonesia menjelaskan di Indonesia jumlah spesies burung cabak kota kurang lebih ada 13 spesies yang sudah teridentifikasi. Secara umum statusnya dalam IUCN masuk kategori beresiko rendah.

Meski begitu, jelasnya, ada dua jenis burung cabak di Indonesia yang berstatus terancam punah, di antaranya yaitu Bonaparter’s nightjar dan Diabolical nightjar. Sedangkan jumlah spesies burung cabak di dunia kurang lebihnya ada 97.

“Secara biologis burung cabak rata-rata aktifnya pada malam hari, atau berkarakter nocturnal. Sehingga saat siang hari mereka cenderung berdiam diri di atas tanah terbuka,” terangnya.

Daya Pikat Belibis: Keindahan Siulan yang Bisa Dihargai Jutaan Rupiah

Karena itu burung cabak memiliki kemampuan kamuflase untuk menghindari predator alaminya seperti ular (Serpentes) dan burung elang di siang hari. Semakin dia tenang dan tidak banyak bergerak maka semakin sulit dideteksi oleh mangsanya.

“Burung cabak kota merupakan jenis burung yang adaptif sehingga faktor keterancamannya tidak terlalu masif. Selain itu, populasinya juga masih melimpah,” jelasnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini