Harta Karun Migas di Indonesia Timur Capai 25 Miliar Barel, Siap Jadi Sultan!

Harta Karun Migas di Indonesia Timur Capai 25 Miliar Barel, Siap Jadi Sultan!
info gambar utama

Baru-baru ini Indonesia diketahui menyimpan 'harta karun' berupa minyak dan gas bumi dengan jumlah yang raksasa. Hal itu dikabarkan langsung oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Kekayaan tersembunyi ini ditemukan di Indonesia Timur, yakni di Blok Warim, Papua, dan Blok Seram, Maluku. Apabila terbukti keberadaannya, penemuan migas raksasa tersebut diyakini dapat mendukung rencana target produksi migas Indonesia yang mencapai 1 juta barel.

Paparan data Kementerian ESDM menunjukkan Blok Seram memiliki potensi minyak sebesar 596 barel dan gas sebesar 13,69 triliun kaki kubik (TCF). Sementara di Warim, terdapat potensi minyak 25,968 miliar barel dan gas bumi 47,37 TCF.

“Jadi di Warim itu potensi minyak 25 miliar barel. Kalau betul-betul, 20% saja bisa diambil, 5 miliar itu sudah baik lah buat Indonesia,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif, dikutip dari CNBC Indonesia(13/3/2023).

Akan tetapi, pihaknya menuturkan butuh perjuangan untuk bisa mengeksplorasi potensi sumber daya alam. Praktisi Migas, Hadi Ismoyo mengungkapkan kedua daerah tersebut masih minim sumur minyak yang didukung oleh data seismik.

Terkait pengembangan, SKK Migas mengklaim telah melakukan pemetaan potensi minyak di kedua wilayah 'berharta karun' itu. Sementara Kementerian ESDM, saat ini tengah menjalin komunikasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk meneruskan perizinan.

Berpotensi Jadi Raksasa Migas, Pulau Seram dan Warim Dilirik Investor Asing

'Harta Karun' super langka

Selain 'harta karun' migas raksasa, sebelumnya Indonesia juga dikabarkan menyimpan sumber tambang logam rare earth atau tanah jarang yang menjadi incaran negara-negara Eropa.

Mengutip CNBC Indonesia, berdasarkan “Kajian Potensi Mineral Ikutan pada Pertambangan Timah yang dirilis Kementerian ESDM pada 2017, logam tanah jarang (LJT) ini tersebar di beberapa daerah, salah satunya di Pulau Sumatra dengan volume tertinggi mencapai 4.426.115,4 ton.

Di masa depan, 'harta karun' super langka ini diprediksi akan semakin diincar dunia karena digunakan sebagai bahan baku komponen teknologi canggih, seperti baterai, telepon seluler, komputer, industri elektronika, pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) hingga peralatan senjata atau industri pertahanan dan kendaraan listrik.

Pemerintah sendiri saat ini telah melakukan proses pilot plant sejak tahun 2022 dan diproyeksikan akan selesai di tahun 2023. Dilansir mineralenergi.com, Kepala Balai Besar Pengujian Mineral dan Batu Bara, Julian Ambassadeur Shiddiq mengatakan, tahun ini pihaknya sudah bisa melakukan proses produksi.

Harta Karun Migas Baru Ditemukan, Kekayaannya Jauh Lebih Melimpah dari Blok Masela

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FI
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini