Asyik! Shopping di Korea Selatan dan India Bakal Bisa Pakai Rupiah

Asyik! Shopping di Korea Selatan dan India Bakal Bisa Pakai Rupiah
info gambar utama

Bank Indonesia (BI) mengumumkan tengah menyelesaikan perjanjian kerja sama penggunaan transaksi mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS), termasuk pembayaran lintas negara atau cross borderpayments dengan Korea Selatan dan India.

Penggunaan LCS akan menghindarkan dominasi dolar Amerika Serikat. Dengan ini, Indonesia dan negara yang telah menjalin kerja sama dapat melakukan transaksi perdagangan, investasi, dan transaksi bisa langsung menggunakan mata uang masing-masing negara.

Dilansir dari CNBC Indonesia, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan, akan terus memperluas penggunaan LCS, baik untuk perdagangan, investasi, serta cross border payments dengan banyak negara di dunia.

Bagi yang belum tahu, cross border payment adalah transaksi keuangan yang memungkinkan pembayar dan penerima berada di negara berbeda. Tentunya, sistem ini dapat mempermudah turis untuk bertransaksi karena tidak perlu menukar uang fisik ke mata uang lokal setempat.

Sejauh ini, Indonesia telah melakukan kerja sama LCS dengan Thailand, Jepang, Malaysia, dan China.

Pihak BI menjelaskan hingga Februari 2023, nilai perdagangan Indonesia dari Transaksi LCS telah mencapai 1,2 miliar dolar AS atau 4 persen dari transaksi perdagangan.

Transaksi perdagangan internasional Indonesia dengan China dan Jepang menjadi yang terbesar dalam transaksi “meninggalkan” dolar ini. Nilainya disebutkan sudah mendekati 2 miliar dolar AS.

RI Gandeng Korea Selatan Jalin Kerja Sama Transaksi Dagang dan Investasi dengan Uang Lokal

Dari LCS ke LCT

Sebelumnya, sistem LCS telah dikembangkan menjadi Local Currency Transaction (LCT) yang tidak hanya untuk perdagangan dan investasi, tetapi juga dalam transaksi di pasar uang.

Deputi Gubernur BI Dodi Waluyo, dilansir Kompas.com, meyakini LCT bisa menjadi salah satu penguatan untuk peningkatan dari sisi stabilitas nilai tukar. Selain itu, ini juga akan menjadi trigger untuk meningkatkan transaksi perdagangan.

Pengembangan LCT dilakukan untuk mendorong penguatan konektivitas pembayaran di kawasan (regional payment connectivity/RPC) melalui kemudahan penyelesaian transaksi antara negara ASEAN 5 dalam mata uang lokal masing-masing negara.

Indonesia bukan satu-satunya negara yang memperluas penggunaan LCT ke negara lain. Negara mitranya, China juga diketahui memperluas transaksi dengan sistem itu ke Filipina dan Singapura.

Indonesia Gandeng Investor Korea Selatan Untuk Pembangunan IKN

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FI
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini