Ragam Manfaat Tanaman Serai Bertambah: Bisa Mengatasi Bersin karena Alergi

Ragam Manfaat Tanaman Serai Bertambah: Bisa Mengatasi Bersin karena Alergi
info gambar utama

Serai dikenal sebagai tanaman yang punya beragam manfaat. Kini, deretan manfaatnya bertambah lagi yakni untuk mengatasi bersin karena alergi.

Serai adakah tanaman yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Sejak dulu, serai kerap digunakan untuk berbagai keperluan.

Tak perlu heran pula jika serai bisa tumbuh subur di Indonesia. Serai memang menyukai tanah di daerah tropis dengan curah hujan yang tinggi.

Serai yang memiliki nama latin Cymbopogon citratus ini memang punya kandungan yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Serai diketahui memiliki sifat antibakterial, antiinflamasi, antidepresan, antipiretik, antiseptik, dan antijamur plus berbagai nutrisi. Tak heran jika kemudian serai banyak dimanfaatkan.

Di dapur-dapur rumah masyarakat Indonesia, serai biasanya tersedia dan digunakan sebagai bumbu penyedap masakan. Selain itu, serai juga kerap dimanfaatkan untuk membuat minuman herbal hingga minyak esensial.

Baru-baru ini, ditemukan sebuah manfaat baru dari serai, yakni sebagai peredam gejala alergi.

Berkah Kelapa yang Pernah Jadi Emas Hijau bagi Warga Pulau Selayar

Serai untuk Mengatasi Gejala Alergi

Temuan baru tentang manfaat serai ini dihasilkan lewat riset tim dari Universitas Airlangga yang dipimpin oleh Prof Junaidi Khotib. Tim menemukan adanya senyawa metabolit sekunder dalam serai yang bisa saja digunakan untuk membuat obat anti-rhinitis alergi.

"Rhinitis alergi merupakan reaksi alergi yang ditandai dengan gejala bersin, hidung tersumbat, dan mata gatal," ujar Prof Junaidi, seperti dilansir ANTARA.

Riset tim pimpinan Prof Junaidi dijalankan dengan pemilihan dan preparasi ligan dari metabolit tanaman serai menggunakan database KNAPSACK Family. Hasilnya adalah tujuh metabolit sekunder serai yaitu citronellal, citral, lonicerin, (Z)-citral, (E)-citral, swertiajaponin, dan orientin.

Dengan metode yang disebut in silico yang dijalankan dalam keseluruhan proses, ketujuh metabolit sekunder serai itu diuji lagi. Hasilnya, semuanya menunjukkan profil toksisitas yang baik dan ada dua yang potensial untuk digunakan sebagai obat anti-rhinitis alergi, yakni swertiajaponin dan orientin.

"Metode in silico adalah simulasi pada komputer, jadi ada struktur reseptor dan struktur antigen, dia berikatan menimbulkan alergi. Kalau berbagai senyawa yang kita eksplorasi kita gunakan untuk
ngeblok bisa, maka tidak alergi dan sebaliknya," lanjut Prof Junaidi.

Tentu saja ini menjadi kabar gembira bagi dunia medis. Lewat pemanfaatan serai, bukan tak mungkin akan ada banyak penderita alergi yang bisa terbantu.

Jenis Bambu Ini Umum Dipakai untuk Material Konstruksi di Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini