Upaya Preventif Cegah Kejahatan Selama Mudik Lebaran

Upaya Preventif Cegah Kejahatan Selama Mudik Lebaran
info gambar utama

Dalam hitungan hari lagi bulan ramadhan akan segera berakhir. Seluruh umat Muslim di dunia akan menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan suka cita. Idul Fitri merupakan hari raya keagamaan yang paling dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia setelah melakukan ibadah puasa.

Berbagai cara dilakukan oleh umat Muslim di dunia dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri mulai dari bermaaf-maafan, bersilahturahmi dengan kerabat dan keluarga, hingga merayakan dengan makan bersama. Hal yang paling identik oleh masyarakat Indonesia adalah “mudik” ke kampung halaman.

Mudik | Foto: news.detik.com
info gambar

Mudik lebaran menjadi salah satu tradisi yang kerap dilakukan masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Biasanya masyarakat mudik ke kampung halamannya dengan harapan dapat merayakan momen lebaran bersama, berkumpul, bertemu, bersilaturahmi dengan keluarga besar di kampung halaman.

Namun penting untuk diketahui bahwa saat mudik lebaran, tingkat kejahatan akan meningkat. Modus-modus kejahatan akan bermunculan dan akan menimbulkan banyak korban. Banyak faktor yang dapat melatarbelakangi terjadinya suatu kejahatan, salah satunya disebabkan karena adanya peluang yang muncul.

Baca juga: Pantai dan Pusat Kuliner Bakal Jadi Primadona Wisatawan Indonesia Saat Libur Lebaran

Bahkan secara sadar atau tidak sadar kawan dapat memberikan peluang tersebut pada pelaku kejahatan lho. Untuk meminimalisir kejadian tersebut, berikut upaya preventif yang dapat kawan lakukan agar tidak menjadi korban kejahatan selama mudik lebaran!

1. Pastikan Meninggalkan Rumah Dengan Tingkat Keamanan Yang Baik

Selama mudik lebaran, ada banyak rumah yang akan kosong ditinggal pemiliknya untuk sementara waktu. Banyak terjadi kasus pembobolan rumah oleh pencuri karena ditinggal oleh pemiliknya. Kasus tersebut terjadi akibat adanya celah yang secara sadar maupun tidak sadar diberikan oleh pemilik rumah kepada pelaku.

Sebelum berpergian pastikan seluruh akses seperti pintu, jendela, dan pagar telah terkunci dengan baik. Akan lebih baik jika jendela rumah memiliki teralis sehingga mempersempit peluang pelaku untuk masuk ke dalam rumah melalui jendela. Selain itu, pastikan pencahayaan di sekitar rumah tidak redup. Cahaya yang redup dapat memotivasi pelaku kejahatan untuk mencuri karena memiliki risiko yang minim agar aksinya tidak dapat terlihat.

Kawan juga dapat melapor kepada petugas keamanan atau RT bahwa kawan akan mudik dalam jangka waktu yang lama. Selain itu kawan juga dapat berpesan dengan tetangga sekitar yang menetap untuk dapat melihat keadaan rumah jika sesuatu yang mencurigakan terjadi. Hal ini dilakukan agar masyarakat sekitar mengetahui bahwa terdapat rumah yang kosong, sehingga pihak keamanan di sekitar mengetahuinya dan menjalankan tugasnya dengan baik.

2. Jangan Menggunakan Perhiasan Yang Mencolok

Seperti kata pepatah “Tidak ada asap kalau tidak ada api”, demikian juga dengan munculnya kejahatan. Sebagai perempuan, perhiasan merupakan salah satu aksesoris yang gemar digunakan. Menggunakan perhiasan yang mencolok dapat mengundang pelaku kejahatan.

Saat perjalanan mudik, rawan terjadi pembegalan atau hipnotis yang menargetkan benda-benda berharga. Terlebih jika kawan mudik menggunakan transportasi umum yang mengharuskan kawan untuk berada di tempat yang ramai seperti terminal, bandara, dan stasiun. Agar meminimalisir menjadi korban kejahatan, sebaiknya perhiasan-perhiasaan tersebut disimpan terlebih dahulu selama perjalanan mudik dan kembali digunakan saat tiba di kampung halaman.

3. Hindari Berpergian Sendirian

Mudik lebaran biasanya dilakukan bersama dengan keluarga, namun tak jarang terdapat masyarakat yang mudik sendirian seperti mahasiswa dan pekerja yang merantau. Melakukan perjalanan mudik sendirian cukup rentan menjadi korban kejahatan, terlebih jika itu adalah perempuan yang menjadi sasaran empuk bagi pelaku kejahatan.

Agar dapat terhindar menjadi korban kejahatan, kawan dapat membawa alat pertahanan diri yang dapat melumpuhkan pelaku seperti semprotan cabai dan benda-benda yang dapat melumpuhkan pelaku. Selain itu hindari tempat-tempat sepi dan mencatat nomor darurat seperti polisi atau kerabat terdekat. Dapat juga mengecek terlebih dahulu sebelum berpergian tempat di mana rest area berada agar mudah melapor jika terjadi sesuatu yang tidak diingikan.

Baca juga: Ini Jadwal One Way dan Kebijakan Mudik Jalur Darat Lainnya, Cek yuk!

4. Hindari Mudik di Malam Hari

Banyak masyarakat yang melakukan mudik di malam hari dengan alasan suasana yang lebih nyaman. Bagi masyarakat khususnya pengendara motor yang mudik di malam hari, hindari berpergian sendirian. Kawan dapat mengupayakan mencari teman konvoi yang se arah atau mengajak pemudik lainnya yang menggunakan motor agar beriringan agar tidak sendirian.

Potensi terjadinya pembegalan sangat besar terjadi di malam hari. Kawan juga dapat menghindari jalur alternatif yang sepi dan minim pencahayaan.

Upaya preventif di atas akan meminimalisir kawan menjadi korban kejahatan dan mencegah proses viktimisasi. Kejahatan terjadi atas 3 sebab, hal ini diutarakan dalam salah satu teori dalam Kriminologi yaitu teori Aktivitas Rutin yang menyatakan bahwa terdapat tiga sebab terjadinya suatu kejahatan yaitu suitable target (target yang tepat), a capable guardians (perlindungan dan penjagaan untuk mencegah kejahatan), dan motivated offender (pelaku yang termotivasi).

Kemungkinan terjadinya suatu kejahatan ketika tiga sebab tersebut terjadi dalam waktu yang bersamaan. Maka untuk mendapatkan perjalanan mudik yang aman dan nyaman, perlu dilakukan upaya preventif dengan mengikuti tips di atas. Karena sejatinya banyak kejahatan terjadi karena adanya peluang atau celah yang ada.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

P
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini