Kota Bogor sedang berencana menghadirkan trem sebagai moda transportasi umum. Jika terwujud, maka moda transportasi yang telah menghilang akan kembali.
Rencana Kota Bogor untuk menghadirkan trem sudah muncul sejak beberapa tahun lalu. Kini, pemerintah masih terus mengupayakan agar rencana tersebut bisa direalisasikan.
Terkini, Pemerintah Kota Bogor dilaporkan telah menyampaikan rencana pembangunan trem kepada Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Kedua pihak pun telah berdiskusi tentang regulasi dan hal-hal teknis seputar trem Bogor yang diproyeksikan akan diberi nama Trem Pakuan.
“Beberapa poin yang disampaikan langsung kepada Menhub adalah terkait rencana Trem Pakuan. Sudah dibentuk Tim Gabungan untuk memfinalisasi berbagai hal menyangkut teknis dan regulasi,” ujar Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim seperti dilansir Radar Bogor.
Sebelumnya, Pemkot Bogor mengklaim sudah menuntaskan uji kelaikan atau feasibility studies. Dengan demikian, tahap berikutnya yang harus dilalui adalah pendanaan. Tak bekerja sendiri, Pemkot Bogor akan bermitra dengan Kemenhub, Kementerian BUMN, dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Trem Pakuan direncanakan memiliki empat koridor. Dedie menjelaskan jika rute koridor 1 akan menghubungkan Terminal Baranangsiang, Stasiun LRT Baranangsiang, Stasiun Trem Baranangsiang, dan Stasiun Kereta Bogor. Untuk diketahui, Stasiun LRT Baranangsiang juga masih dalam rencana sebagai bagian dari pengembangan dari LRT Jabodebek.
Asyik! TransJakarta dan Trans Pakuan Akan Terhubung, Jalan-jalan Jakarta-Bogor Makin Mudah
Kembalinya Transportasi yang Hilang
Jika Trem Pakuan benar-benar bisa direalisasikan, ini berarti moda transportasi yang sempat hilang di Indonesia akan kembali dengan wajah baru. Ya, Indonesia memang pernah punya trem di masa lampau.
Sejarah mencatat bahwa trem pernah berjaya sebagai moda transportasi andalan masyarakat di sejumlah kota seperti Jakarta dan Surabaya. Di Jakarta yang notabene merupakan kota tetangga Bogor, trem dibangun dan eksis sejak era kolonial Belanda.
Dimas Wahyu Indrajaya dalam Trem di Jakarta: 1869-1962 mencatat bahwa pada tahun 1869, Jakarta yang kala itu masih bernama Batavia memiliki trem bertenaga kuda. Trem Batavia kemudian terus berkembang dengan semakin luasnya jangkauan rute dan teknologi yang semakin canggih dengan penggunaan tenaga uap hingga listrik.
Trem di Batavia akhirnya dihapus pada era 1950-an. Penyebabnya adalah kebijakan pemerintah yang menilai bus lebih cocok digunakan sebagai moda transportasi umum.
Akankah trem benar-benar akan hadir dan berjaya lagi seperti dulu? Kita nantikan saja.
Jenis-Jenis Transportasi Umum Massal di DKI Jakarta: Yuk Kenali Agar Tidak Bingung!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
