Refleksi Peringatan 25 Tahun Reformasi

Refleksi Peringatan 25 Tahun Reformasi
info gambar utama

Pada tanggal 21 Mei 1998, Indonesia mengalami peristiwa penting dalam sejarahnya yang dikenal sebagai Reformasi. Reformasi adalah gerakan rakyat yang melibatkan demonstrasi massal dan protes terhadap rezim Orde Baru yang berkuasa pada saat itu. Pada awalnya, gerakan ini dipicu oleh krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan ketidakpuasan terhadap pemerintahan yang otoriter dan korup.

Dilansir dari newsdetik.com, kegoayahan ekonomi pada saat itu merupakan bagian dari akibat krisis finansial di kawasan Asia. Krisis ekonomi tersebut membuat kepercayaan masyarakat merosot. Soeharto sudah dianggap tidak mampu lagi mengatasi krisis berkepanjangan ini. Reformasi adalah jalan yang dituntut masyarakat. Banyak masyarakat pun menuntut Soeharto agar lekas turun dari kekuasaan.

Baca juga:Menelisik Perbedaan Nilai Rupiah Saat Krismon 1998 dan Sekarang
Demonstrasi Mahasiswa| Foto: BBC.com
info gambar

Namun, Soeharto tetap pada pendiriannya untuk melakukan reformasi usai tahun 2003. Protes para mahasiswa pun makin tak terbendung lantaran reformasi tak kunjung terlaksana. Aksi demonstrasi bermunculan kembali di sejumlah daerah. Seperti di antaranya, Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Ujungpandang, dan daerah lain.

Mengingat tahun 2023, sekarang adalah peringatan 25 tahun Reformasi. Peringatan ini adalah kesempatan untuk merefleksikan perjuangan dan pencapaian yang telah dicapai dalam proses reformasi. Adapun, reformasi Indonesia melahirkan perubahan besar dalam sistem politik negara tersebut. Beberapa pencapaian yang dapat dianggap sebagai hasil dari Reformasi antara lain:

  1. Demokrasi yang lebih kuat: Reformasi membawa perubahan dalam sistem politik Indonesia.Sistem pemerintahan berubah dari otoriter menjadi demokratis, dengan pengenalan pemilihan umum yang bebas dan adil. Indonesia kini memiliki parlemen yang terdiri dari DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) dan DPD (Dewan Perwakilan Daerah), serta presiden yang dipilih secara langsung. Kebebasan berbicara, pers, dan berkumpul juga diperluas.
  2. Kebebasan media: Media menjadi lebih independen dan bebas dalam melaporkan berita. Munculnya media baru, termasuk media daring dan jejaring sosial, telah memberikan akses yang lebih luas terhadap informasi. Hal ini juga ditandai dengan kebebasan yang lebih besar bagi warga Indonesia untuk menyampaikan pendapat mereka tanpa takut represi.
  3. Perlindungan HAM: Reformasi juga memberikan dorongan untuk memperkuat perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) didirikan untuk memantau dan melindungi HAM.
  4. Pemberantasan korupsi: Salah satu tuntutan utama Reformasi adalah pemberantasan korupsi. Beberapa lembaga anti-korupsi dibentuk, salah satunya adalah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK didirikan pada tahun 2002 sebagai lembaga independen yang bertugas untuk menyelidiki dan mengadili tindak pidana korupsi. KPK telah berhasil menangkap dan mengadili banyak pejabat pemerintah tinggi yang terlibat dalam praktik korupsi.
  5. Kehidupan politik yang lebih dinamis: Reformasi membuka ruang bagi munculnya partai politik baru dan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam proses politik. Kehidupan politik Indonesia menjadi lebih dinamis dengan adanya persaingan ideologi yang lebih beragam.
Baca juga:Melihat Perjuangan dan Gerakan Perempuan dalam Reformasi 1998

Namun demikian, meskipun ada kemajuan yang signifikan, Reformasi juga menghadapi tantangan dan kekurangan. Beberapa masalah yang masih dihadapi Indonesia saat ini adalah ketimpangan sosial, pengangguran, ketidakadilan, dan masih adanya korupsi.

Peringatan 25 tahun Reformasi adalah momen yang penting untuk mengevaluasi pencapaian dan merenungkan arah yang diinginkan oleh masyarakat Indonesia. Hal ini juga menjadi panggilan bagi generasi muda untuk terus berjuang demi memperkuat demokrasi, memerangi korupsi, dan mewujudkan visi Indonesia yang lebih adil dan sejahtera.

Demikian, ini masih menjadi proses yang terus berlangsung. Meskipun banyak kemajuan telah dicapai, masih ada banyak tantangan yang harus dihadapi, termasuk ketimpangan sosial, korupsi, ketidakadilan, dan masalah lainnya. Proses reformasi terus berkembang dengan tujuan memperkuat demokrasi, membangun tata pemerintahan yang transparan, dan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SC
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini