Social Commerce Makin Digemari, UMKM Harus Adaptif!

Social Commerce Makin Digemari, UMKM Harus Adaptif!
info gambar utama

Belanja lewat media sosial atau dikenal dengan social commerce kini semakin digemari masyarakat. Bahkan, pasar social commerce di Indonesia tahun 2022 mampu mencapai $8,6 miliar dolar AS berdasarkan laporan DSInnovate.

Angka tersebut diprediksikan bakal terus tumbuh dengan pertumbuhan tahunan sebesar 55 persen. Pada 2028 nanti, pasar social commerce dalam negeri dikatakan mampu melampaui $80 miliar dolar AS.

Social commerce melejit seiring dengan penggunaan media sosial yang makin masif. Terlebih saat pandemi COVID-19, masyarakat global saling terhubung secara virtual.

Naik daunnya social commerce di Indonesia bukan tanpa sebab. Jika dihubungkan dengan ekosistem digital, pengguna media sosial aktif di Indonesia sangat besar. Bersumber dari Litbang Kompas, tahun lalu, jumlahnya 191,4 juta pengguna atau sekitar 70 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Dengan potensi yang besar ini, media sosial berkembang dan memiliki nilai tambah dengan menjadi sarana promosi atau iklan dan penjualan produk-produk. Fenomena inilah yang kemudian melahirkan istilah social commerce.

Survei APJII: Tokopedia Paling Dipercaya Pelaku UMKM, Diikuti Lazada

Dorong kebangkitan UMKM

Tren social commerce juga semakin lazim digunakan dalam perputaran roda bisnis UMKM. Sebab mau tidak mau, UMKM harus adaptif untuk memasuki ekonomi digital agar dapat terus berkembang menjadi penopang perekonomian.

Masifnya perkembangan berbagai model digital untuk melakukan transaksi jual beli tentu memberikan keuntungan bagi pelaku UMKM.

Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM yang masuk dalam ekosistem digital telah mencapai 20,76 juta unit pada tahun 2022. Dibandingkan tahun sebelumnya, ada peningkatan lebih dari 26 persen.

Perdadangan elektronik melalui media sosial tersebut merupakan solusi untuk menumbuhkan iklim digital di kalangan pengusaha kecil dan menengah. Untuk itu, fenomena social commerce dengan basis aplikasi digital menjadi kesempatan bagi pelaku UMKM agar lebih adaptif dengan era perdagangan virtual.

Produk UMKM Bersaing di Pameran Makanan dan Minuman Internasional Singapura

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FI
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini