Mengulik Gedung Kedubes Amerika Serikat di Indonesia, Termewah!

Mengulik Gedung Kedubes Amerika Serikat di Indonesia, Termewah!
info gambar utama

Apakah Kawan pernah berkunjung ke gedung Kedubes AS di Indonesia? Tentunya, Kedubes atau Kedutaan Besar Amerika Serikat memang sering disorot karena negara adigdaya ini telah menjalani hubungan diplomatik dengan Indonesia selama kurang lebih 70 tahun.

Tentunya, banyak hal yang bisa menjadi bukti kerjasama bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat ini. Dengan sejarah kerjasama yang panjang, tentunya gedung Kedubes AS di Indonesia menjadi ikonik di Indonesia, khususnya kota Jakarta.

Mengulik Gedung Kedubes AS di Indonesia

Pada 19 Maret 2019, Duta Besar Joseph R. Donovan Jr meresmikan gedung baru untuk Kedubes AS di Jakarta. Gedung ini dibuat berlandaskan kolaboratif yang mana terdapat unsur kearifan lokal dan western. Jika Kawan berkunjung ke sana, terdapat beberapa hal tersirat yang ditampilkan baik arsitektur dan ornamen-ornamen di interiornya.

Mengusung Sustainability

Hal yang menarik lainnya bahwa gedung Kedubes AS mengusung konsep berkelanjutan. Meskipun secara cover tidak terlihat canggih, Kawan bisa melihat isi dalam yang berfokus pada modern dan estetika. Bahkan, ada bantuan AI atau kecerdasan buatan dalam proses layanannya.

Hal ini juga menyiratkan tentang solidaritas hubungan antara Indonesia dengan Amerika Serikat.

"Hubungan antara Indonesia dan AS sangat penting. Keberhasilan Indonesia sangat penting bagi AS, dan salah satunya kami mewujudkan komitmen itu," ujarnya saat menggelar konferensi pers peresmian gedung baru AS pada 2019.

Baca juga: Menjadi Duta Indonesia Saat Belajar di Negeri Para Peneliti

Pembukaan Kembali Trotoar

Fakta menarik selanjutnya bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya membuka kembali trotoar di depan Gedung Kedutaan Amerika Serikat di Jalan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat pada Jumat (9 Juni 2023).

Hal ini dibuktikan dengan pernyataan dari pejabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS).

"Untuk penataan atau merapikan jalur trotoar di depan Kedutaan Amerika, telah dilakukan pada pukul 22.00 WIB. Sebelumnya sudah dilakukan persiapan sejak pukul 20.00 WIB oleh Dinas Bina Marga dibantu Dinas Perhubungan dan Satpol PP," ujar Heru pada Sabtu, 10 Juni 2023.

Tentunya dengan berita ini, pejalan kaki dapat leluasa melewati gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat. Apakah Kawan pernah melewati trotoar di sekitar lingkungan Kedubes AS di Jakarta?

Sejarah Dibalik Gedung Kedubes AS

Gedung Sjahrir
info gambar

Gedung Kedubes AS memang memiliki sejarah yang panjang di Indonesia. Sebelumnya, gedung ini menjadi kawasan elit selama penjajahan kolonial. Setelah diambil alih pada masa kemerdekaan RI, bangunan ini bernama Gedung Sjahrir. Hal ini dikarenakan Soekarno menjadikan kantor sebagai sarana diskusi dari delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Sutan Sjahrir.

Baca juga: Prasasti Duta Besar Nusantara untuk Eropa Pertama di Belanda

Saat itu, Sutan Sjahrir sedang mempersiapkan strategi dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag. Ditambah, beliau merupakan Perdana Menteri Pertama di Indonesia periode 1945-1947.

Sebagai kantor tempat berkumpulnya para diplomat, gedung ini dijadikan museum The Heritage Building. Maka dari itu, tidak heran kalau Kawan akan menemukan beberapa ornamen sejarah diplomat Indonesia di gedung Kedubes AS.

"Ini adalah momen yang unik. Saya mengatakan hal ini karena ketika meliaht bangunan ini sekarang, dalam arti tertentu, kita melihat waktu ke belakang dan menyaksikan kembali semangat demokrasi Indonesia yang berkembang. Lebih dari 70 tahun yang lalu sekelompok delegasi yang dipilih oleh Presiden Soekarno tinggal dan bekerja di gedung bersejarah ini untuk mempersiapkan Konferensi Meja Bundar yang bersejarah di Den Haag, Belanda. Hasill kerja mereka di konferensi tersebut, bersama dengan upaya ribuan orang Indonesia di seluruh nusantara, membuka jalan bagi kesepakatan yang akan berujung pada pengalihan kedaulatan ke Indonesia pada 27 Desember 1949, "kata Duta Besar AS Joseph R. Donovan JR yang dilansir dari indonesia.go.id.

Dengan banyaknya sejarah yang tersimpan, maka Duta Besar AS memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan sejarah diplomat Indonesia. Ditambah, julukan The Heritage Building adalah keteguhan, kehandalan, kemitraan, dan persahabatan Indonesia-AS.

Referensi: indonesia.go.id | liputan6.com | jawapos.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AR
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini