Mengenal Suffragette dalam Perjuangan Hak Wanita

Mengenal Suffragette dalam Perjuangan Hak Wanita
info gambar utama

Gerakan Suffragette adalah gerakan sosial dan politik yang berjuang untuk memberikan hak pilih kepada perempuan. Gerakan ini terutama aktif di Inggris dan Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Dilansir dari museumoflondon.org.uk, Suffragette berasal dari kata "suffrage" yang berarti hak pilih. Gerakan Suffragette terkenal karena aksi militan dan perlawanan mereka terhadap sistem yang menindas perempuan.

Salah satu kelompok Suffragette yang paling terkenal adalah Women's Social and Political Union (WSPU) di Inggris, yang didirikan oleh Emmeline Pankhurst pada tahun 1903. WSPU dikenal karena tindakan-tindakan dramatis mereka, seperti merusak kaca jendela dan mogok makan di penjara.

Gaun Putih Lambang Suffragette| Foto: Beautynesia
info gambar

Siapa Itu Suffragettes?

Suffragettes adalah bagian dari kampanye 'Hak Pilih untuk Perempuan' yang telah lama berjuang untuk hak perempuan dalam memilih di Inggris. Para anggota gerakan Suffragette, yang dikenal sebagai "suffragettes" ini, menuntut agar perempuan diberikan hak pilih yang sama dengan pria.

Mereka menggunakan seni, perdebatan, propaganda, dan serangan terhadap properti, termasuk merusak kaca jendela dan pembakaran, untuk memperjuangkan hak pilih perempuan.

Mereka juga menggunakan berbagai taktik dan strategi untuk menyuarakan tuntutan mereka, termasuk demonstrasi jalanan, aksi mogok makan, pengrusakan properti, dan kampanye publisitas. Maka dari itu, adalah sebutan untuk aksinya, karena berarti hak untuk memilih dalam pemilihan parlemen dan umum.

Baca juga:Benarkah Bekas Jajahan Inggris Lebih Maju Daripada Bekas Jajahan Negara Lain?

Siapa yang Memulai Gerakan Suffragette?

Pada awalnya, gerakan Suffragette di Inggris dimulai pada pertengahan abad ke-19 dengan gerakan Suffragist yang lebih moderat. Namun, ketika permintaan mereka untuk hak pilih terus diabaikan oleh pemerintah, beberapa aktivis Suffragist memutuskan untuk mengadopsi taktik yang lebih militan.

Pada tahun 1903, Emmeline Pankhurst dan putrinya, Christabel, Sylvia, dan Adela Pankhurst, bersama dengan sekelompok perempuan lain di Manchester, mendirikan Women's Social and Political Union (WSPU). WSPU menjadi gerakan Suffragette yang paling terkenal di Inggris.

Dengan menjadikan markas mereka di London, Suffragette dapat melakukan protes di tempat pemerintah berada. Mereka mempertahankan kehadiran yang konsisten di Whitehall, melakukan petisi di Downing Street, mengganggu anggota parlemen, dan mengunci diri mereka ke gedung pemerintah.

Suffragette juga menargetkan karya seni besar dan landmark di London. Pada tanggal 4 Maret 1914, Mary Richardson memasuki National Gallery dan membuat tujuh 'luka' di lukisan 'The Toilet of Venus' karya Velázquez.

Prosesi gerakan Suffragette yang terbesar adalah pada Hari Minggu Wanita pada bulan Juni 1908 dikenal sebagai pertemuan 'monster' pertama yang diadakan oleh WSPU. Ini membawa Suffragette dari seluruh Britania Raya untuk berbaris dalam tujuh prosesi berbeda melalui Pusat London menuju Hyde Park. Demonstrasi yang sangat terorganisir ini menarik kerumunan hingga 300.000 orang. Mereka tertarik dengan pemandangan delegasi yang berpakaian dalam warna ungu, putih, dan hijau Suffragette (dikenal juga sebagai tricolor) serta membawa lebih dari 700 spanduk.

Hasil Gerakan Suffragette

Gerakan Suffragette menghadapi banyak tantangan dan hambatan. Para aktivis seringkali ditangkap, dipenjara, dan diperlakukan dengan kasar oleh otoritas. Mereka juga menghadapi oposisi dari sebagian masyarakat yang menentang pemberian hak pilih kepada perempuan.

Baca juga: Ketahui Progresa, Program Meksiko yang Ramah Perempuan dan Anak

Namun, perjuangan mereka akhirnya membuahkan hasil. Diakses dari bl.uk, di Inggris, pada tahun 1918, Undang-Undang Representasi Rakyat memberikan hak pilih kepada sejumlah perempuan yang berusia di atas 30 tahun.

Kemudian, pada tahun 1928, Undang-Undang Representasi Rakyat (Hak Pilih Perempuan) memberikan hak pilih kepada semua perempuan di atas usia 21 tahun. Di Amerika Serikat, Perubahan Ke-19 Konstitusi AS disahkan pada tahun 1920, yang memberikan hak pilih kepada perempuan di seluruh negara.

Pada akhirnya, gerakan Suffragette ini memiliki dampak jangka panjang yang signifikan dalam perjuangan hak-hak perempuan. Gerakan ini menggugah kesadaran masyarakat tentang ketidakadilan gender dan memberikan pijakan bagi gerakan hak-hak perempuan yang lebih luas di masa depan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SC
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini