Kementerian Pertahanan RI membeli 13 radar pengawasan udara jarak jauh Ground Master (GM) 400 Alpha dari perusahaan pertahanan asal Prancis, Thales. Pengadaan alat ini bertujuan untuk memperkuat kedaulatan wilayah udara Indonesia.
Thales melaporkan dalam situs resminya bahwa pengiriman ketiga belas GM 400 Alpha telah dilakukan hari ini, Senin (19/6/2023), lengkap dengan sistem Komando dan Kontrol Terkait (Skyview). Adapun pemesanan radar tersebut dilakukan oleh PT Len Industri, BUMN yang bergerak di bidang produksi peralatan elektronik.
Laporan itu mengatakan bahwa GM 400 Alpha akan bekerja mendeteksi dini semua jenis ancaman. Mulai dari jet, rudal, helikopter, hingga pesawat nirawak.
Kontrak ini akan berlangsung selama beberapa tahun ke depan. Kolaborasi PT Len Industri dan Thales resmi terjalin sejak November 2022 melalui pembentukan usaha patungan yang akan dimulai dengan kegiatan Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) lokal untuk radar yang beroperasi dengan TNI AU.
Kegiatan itu diproyeksikan akan mulai beroperasi pada awal 2024. Topik kerja sama tambahan akan dijajaki termasuk radar, sistem Komando dan Kontrol, satelit militer, serta Sistem Manajemen Tempur.
Indonesia Beli Jet Tempur Bekas Qatar Seharga Rp12 Triliun, Buat Apa?
Keunggulan radar GM 400 Alpha
GM 400 Alpha terbilang radar pengawasan udara jarak jauh terlaris di dunia. Lebih dari 80 radar telah dijual ke 19 negara.
GM400 Alpha terkenal dengan kinerja pendeteksian ancaman pada jarak jauh dan ketinggian rendah. Ia ditempatkan dalam wadah berukuran 20 kaki atau 6 meter dengan jangkauan hingga 515 kilometer.
Arsitektur digital memastikan bahwa radar tetap tangguh terhadap ancaman baru, serangan dunia maya, dan taktik peperangan elektronik.
Sementara itu, SkyView, sistem komando dan kontrol (C2), berperan mengambil gambar wilayah geografis yang luas dan memastikan integrasi penuh Pusat Operasi Udara Indonesia di tingkat lokal, regional, dan nasional.
Skyview menyediakan gambar pengawasan udara 360° yang terintegrasi dan akurat melalui radar taktis GM 400 Alpha yang mudah digunakan dan terbukti berpengalaman di medan pertempuran.
Dengan perangkat lunak tiga dimensi, GM 400 Alpha memberikan pusat C2 gambaran akurat tentang situasi taktis setiap saat. Tak hanya itu, alat ini juga menawarkan kecepatan refresh 6 detik dan sudut elevasi hingga 40°. Ia mampu memindai wilayah udara secara konstan, sekaligus mendeteksi semua jenis target di ketinggian tinggi, sedang, hingga rendah.
Setelah terdeteksi, radar akan mengklasifikasikan target termasuk teman atau musuh. Interogasi IFF sekunder (misalnya NATO Mode 5) memungkinkan identifikasi dilakukan dengan cepat dan memberikan pusat C2 waktu respon yang optimal.
Perdana di 2023, Indonesia Ekspor Pesawat ke Thailand untuk Modifikasi Cuaca
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
