Indonesia Beli Jet Tempur Bekas Qatar Seharga Rp12 Triliun, Buat Apa?

Indonesia Beli Jet Tempur Bekas Qatar Seharga Rp12 Triliun, Buat Apa?
info gambar utama

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto membeli 12 unit pesawat tempur Mirage 2000-5 yang dulu bertugas di bawah Angkatan Udara Qatar. Transaksi ini menelan dana sebesar 733 juta euro atau setara nyaris Rp12 triliun.

Pembelian jet tempur buatan Prancis itu dibiayai melalui pinjaman luar negeri yang telah disetujui oleh Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani. Penandatanganan kontrak dilakukan pada 31 Januari 2023. Namun, kesepakatan telah terjalin sejak Oktober 2022.

“Kami telah menandatangani kontrak pembelian pesawat tempur tercanggih, Rafale. Kami juga akan mengakuisisi Mirage 2000,” kata Prabowo dalam acara Reuni Akbar Pensiunan Veteran Indonesia di Jogja Exhibition Center JEC, Yogyakarta, Rabu (3/5/2023).

Perdana di 2023, Indonesia Ekspor Pesawat ke Thailand untuk Modifikasi Cuaca

Ganti armada tempur yang sudah tua

Brigjen Edwin Adrian Samantha, Juru Bicara Kemenhan RI, menyatakan bahwa pembelian Mirage 200-5 bertujuan untuk menutupi penuruan kesiapan tempur armada TNI AU.

“Banyaknya pesawat yang akan melaksanakan upgrade, overhaul atau repair, dan masih lamanya delivery pesawat pesanan pengadaan baru,” kata Edwin, Rabu (14/6/2023), dikutip dari Kompas.

Armada yang ada sekarang terbilang sudah tua, di antaranya: F-16 Amerika, KAI F/A-50 Korea Selatan, BAE Hawks Inggris, serta Su-27 dan Su-30 Rusia. Kemenhan berencana untuk mengganti jet F-5 Tiger dengan Su-35, namun terhambat oleh sanksi AS terhadap Rusia.

Saat ini TNI AU juga mengalami masalah ketersediaan dipicu ketidakpastian pasokan suku cadang imbas perang di Ukraina.

Deretan Alutsista Lokal yang Diboyong Kementerian Pertahanan RI

Libatkan banyak perusahaan dunia

Akuisisi jet tempur Mirage 2000-5 melibatkan banyak perusahaan pelat merah dunia. Menurut Intelligence Online, perjanjian antara Qatar dan Indonesia disusun oleh E-Systems Solutions, sebuah perusahaan berbasis di Dubai milik mantan perwira Prancis, Habib Boukharouba.

Negosiasi dilakukan secara diam-diam oleh Excalibur International, perusahaan dagang dan ekspor asal Ceko yang notabenenya anak perusahaan senjata Czechoslovak Group.

Kemudian, Défense Conseil International—perusahaan swasta Prancis yang berbasis di Qatar—siap membantu pemindahan jet Mirage 2000-5 ke Indonesia. Armada itu kabarnya akan dikirim dalam waktu 24 bulan dengan pesawat kargo Antonov 124. Lalu, jet tersebut akan ditempatkan di Skadron Udara 1 Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.

Selain jet tempur Mirage 2000-5, Kemenhan RI juga sedang menunggu pengiriman enam Rafale pertama yang dipesan dari Dassault Aviation sebanyak 42 unit pada 2022. Tak hanya itu, Indonesia juga berencana memesan 36 F-15 EX “Eagle II” dari Boeing Amerika seharga 14 miliar dolar AS, dikutip dari Zone Militaire.

Kucurkan Rp67 Triliun, ini 5 Strategi Indonesia Perkuat Pertahanan dan Alutsista

Karakteristik Mirage 2000-5

Sumber: Devenir-aviateur.fr

Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis menulis bahwa Mirage 2000-5 bertugas dalam misi pengawasan udara di wilayah Prancis dengan berpartisipasi dalam postur keamanan udara permanen. Ini pesawat yang sempurna untuk melakukan intersepsi pada pesawat yang tidak mematuhi instruksi udara atau membantu pesawat lain dalam kesulitan. Mirage 2000-5 juga mampu melakukan misi memasuki wilayah (entryforce) dan pertahanan wilayah (combatairpatrol).

Lebar sayap pesawat ini mencapai 9,13 meter, panjangnya 14,34 meter, dan tinggi 5,20 meter. Berat kosongnya mencapai 7,6 ton dengan berat maksimum 16,5 ton. Armada ini dapat mengangkut persenjataan 6 rudal Mica atau 250 peluru 30 milimeter, atau 17,5 ton untuk versi 2000-5.

Tangki internal bervolume sekitar 1000 liter dengan berat 3200 kg, tangki ventral eksternal 41520 kg, membawa 1300 liter bahan bakar. Dua tangki di bawah sayap memiliki berat antara 6320 kg dan dapat memuat 2000 liter.

Mirage 2000 terbang dengan kecepatan maksimum 2340 km/jam. Laju pendakiannya berkisar 18.000 m/menit.

Indonesia Mulai 'Berburu' Drone-Drone Tempur Buatan Turki

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

AH
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini