Kucurkan Rp67 Triliun, ini 5 Strategi Indonesia Perkuat Pertahanan dan Alutsista

Kucurkan Rp67 Triliun, ini 5 Strategi Indonesia Perkuat Pertahanan dan Alutsista
info gambar utama

Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Prabowo Subianto dengan tegas menyampaikan komitmennya untuk memperkuat sistem pertahanan negara. Berkenaan dengan itu, sejumlah strategi terkait perbaikan kualitas alat utama sistem persenjataan (alutsista) mulai gencar direalisasikan.

Dalam pameran persenjataan bertajuk Indo Defence Expo and Forum 2022 pada 2-5 November lalu, Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI diwakili Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) resmi menandatangani kontrak kerja sama dengan perusahaan dalam dan luar negeri, untuk mencapai level pertahanan yang maju, kuat, dan berdaya saing sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

Setidaknya Rp67,5 Triliun telah dikucurkan Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk memperbaiki kendaraan aparat militer, penambahan jumlah armada, hingga pengembangan teknologi berbasis militer.

Berikut 5 kebijakan terbaru dan kerja sama Kemhan RI dalam memperkuat pertahanan.

Perbaikan 41 Kapal Perang

Demi menunjang performa TNI AL, sebanyak 41 kapal perang akan mengalami perbaikan. Terkait hal ini, Kabaranahan telah menandatangani kontrak dengan PT Penataran Angkatan Laut. Sedikitnya ada 7 jenis kapal yang akan dipoles dalam proyek ini, di antaranya: Fast Patrol Boat (FPB) Class, Parchim Class, Corvet Fatahillah Class, PKR Class, KCR Class, Sigma Class, dan MRLF Bung Tomo Class.

Kapal-kapal itu akan dipasangkan teknologi mutakhir yang akan semakin mempertajam taji angkatan laut.

Mengutip Kemenhan.go.id, proyek ini akan berfokus pada perbaikan sistem (ship conversion). Rencananya bakal ada pemasangan rudal permukaan ke permukaan (surface to surface missile), penambahan senjata yang terintegrasi dalam Sistem Manajemen Tempur, dan repowering demi mengembalikan fungsi pokok sebagai kapal tempur utama.

Sementara itu, sistem navigasi dan komunikasi akan ditingkatkan untuk armada Kapal Cepat Rudal dan Perusak Kawal Rudal.

Mengintip Sisi Latihan Ekstrem yang Bentuk Kekuatan Kopassus Selama 70 tahun

6.000 motor listrik untuk TNI dan pembelian rudal dari Turki

Berikutnya, Kemenhan juga menjalin kerja sama pengadaan 6.000 motor listrik dengan PT Len Industri (Persero), anak perusahaan dari PT Eltran Indonesia. Kendaraan tersebut akan diperuntukkan kepada tiga matra TNI, yaitu Angkatan Darat, Laut, dan Udara.

Indonesia juga bekerja sama dengan perusahaan Roketsan dari Turki perihal pembelian rudal Khan Missile System yang memiliki jangkauan tembak sejauh 80-250 kilometer.

Dikutip dari situs Roketsan.co.tr, bobot rudal Khan mencapai 2.500 kilogram dengan diameter 610 milimeter. Ia dapat diluncurkan dari 8x8 Barrel Rocket Launcher (BRL).

Bukan rudal Khan saja, senjata lainnya yang turut dipesan antara lain: Roketsan Trisula-O Missile System (OMS), Trisula-O Weapon System (OWS), Trisula-U Missile System, Trisula-U Weapon System (UWS), serta Atmaca Missile at FFBNW OPV and OPV 90 M.

9 Negara dengan Militer Terkuat di Asia Tenggara 2021, RI Tempati Peringkat Teratas

Penambahan armada kapal tempur dan peningkatan teknologi

Selanjutnya, Indonesia telah meneken kontrak dengan sejumlah perusahaan untuk pengadaan kapal tempur, salah satunya PT Pindad. Adapun kapal tersebut meliputi kendaraan taktis 4x4 Morino MV Cruiser Pindad, kendaraan tempur Anoa 6x6, mortir, peluru, dan senjata.

Selain itu, Indonesia bekerja sama juga dengan perusahaan Havelsan, Turkiye, PT Noahtu Shipyard, dan PT Tesco Indomaritim untuk penambahan armada kapal perang. Adapun kapal yang dipesan antara lain: CMS OPV 90 M Warship atau kapal perang patroli 90 meter, CMS (KCR) 90 M Warship atau kapal cepat rudal 90 meter, dan CMS Frigate Warship atau kapal perang frigate.

Terakhir, Kemenhan menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan Turki lainnya untuk menghasilkan inovasi perangkat keras dan lunak dalam sistem pertahanan militer Indonesia.

Kerja sama dimulai dengan pengembangan shooting simulator, parachute simulator dan flight simulator. Ini penting untuk menunjang ketahanan aparat militer Indonesia, aparat keamanan, aparat penegak hukum dan berbagai pasukan khusus.

Peringkat Militer Indonesia Kalahkan Israel dan Korea Utara

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

AH
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini