Program Kartu Prakerja Bakal Dipamerkan ke Ratusan Delegasi Negara Anggota UNESCO

Program Kartu Prakerja Bakal Dipamerkan ke Ratusan Delegasi Negara Anggota UNESCO
info gambar utama

Program Kartu Prakerja akan dipresentasikan ke 300 anggota delegasi dari sekitar 70 negara anggota UNESCO pada konferensi internasional yang digelar Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja bersama UIL (The UNESCO Institut for Lifelong Learning) di Nusa Dua, Bali, tanggal 3–6 Juli 2023.

Konferensi bertajuk "Inclusive Lifelong Learning Conference" itu merupakan lanjutan dari CONFINTEA VII yang berlangsung di Marrakesh, Maroko, pada 2022 lalu. Isu pendidikan hayat atau lifelong learning yang menjadi fokus diskusi Prakerja ini memang sudah menjadi isu global yang digaungkan oleh PBB.

Dilansir dari Liputan6.com, Direktur Eksekutif Prakerja Denni Purbasari mengungkapkan bahwa program Kartu Prakerja akan dibahas secara detail agar delegasi dapat saling bertukar pikiran dalam forum tersebut.

“Tujuan kita mengadakan konferensi itu adalah menyediakan forum diskusi untuk kita menyebarluaskan prakerja tapi di sisi lain kita mencari input dari negara lain, apa yang bisa diperbaiki, dan kemudian apa yang bisa dihindari supaya itu tidak go wrong,” ungkapnya.

Peluang-peluang kerja sama antarnegara anggota UNESCO akan dicari dalam kesempatan itu juga. Hal ini utamanya pada lingkup penguatan pembelajaran yang menjadi fokus program Kartu Prakerja.

Forum diskusi Kartu Prakerja itu dinilai sebagai upaya untuk membahas tantangan yang dihadapi negara berkembang dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Oleh karenanya, diperlukan diskusi secara intens dengan delegasi antarnegara.

Jadi Inspirasi bagi Negara ASEAN, NSPC Kamboja Studi Banding Kartu Prakerja ke Jakarta

Mendorong dialog dua arah

Press Release ILLC Bali
info gambar

Konferensi internasional yang mengundang ratusan delegasi negara anggota UNESCO ini akan berfokus pada penjelasan pelaksanaan Program Kartu Prakerja Indonesia. Harapannya, negara-negara lain yang hadir dapat memberikan masukan sehingga terjadi dialog dua arah.

“Yang penting adalah memang tadi saya garis bawahi, lifelong learning itu inklusif, termasuk juga bukan hanya siapa sasarannya, taoi juga siapa yang menyelenggarakannya. Itu juga inklusif, semua pihak, termasuk di dalamnya juga NGO. Karena pemerintah tidak bisa sendirian mengingat skalanya sangat-sangat besar,” kata Direktur Eksekutif Prakerja.

Konferensi ILLC di Bali ini pada akhirnya bertujuan untuk menciptakan platform pembelajaran sepanjang hayat yang inklusif sesuai dengan rekomendasi yang dihasilkan dalam Marrakesh for Action (MFA). Adanya program Kartu Prakerja yang telah memberikan manfaat bagi 17 juta penduduk Indonesia menjadi perhatian dunia melalui konferensi tersebut.

Beberapa delegasi yang hadir nanti, di antaranya dua wali kota dari Malaysia, dan wali kota dari Korea Selatan. Termasuk juga perwakilan dari Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB), hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Tak hanya itu, lembaga filantropi, yayasan, universitas, hingga lembaga riset rencananya juga akan bergabung dalam kolaborasi. Tak ketinggalan pula, korporasi besar yang juga akan menjadi partisipan pada konferensi tersebut.

Sejauh ini, pihak penyelenggara menyebutkan sudah ada 28 negara yang mengonfirmasi kehadirannya di konferensi yang akan dibuka secara langsung oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto itu. Beberapa menteri dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Maroko telah menyatakan minat untuk hadir.

Serba-serbi Program Kartu Prakerja 2023, Ini Perubahannya!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FI
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini