Mencicipi Ayam Lodho Khas Tulungagung Pak Yusuf

Mencicipi Ayam Lodho Khas Tulungagung Pak Yusuf
info gambar utama

Layaknya sayur tanpa garam. Mengunjungi destinasi wisata tak lengkap rasanya jika tidak menjajal kuliner khas maupun membeli beberapa buah tangan bagi sanak saudara yang tak bisa ikut menjelajah bersama.

Sweden van Java yang terletak di bagian selatan Provinsi Jawa Timur, Tulungagung juga punya hidangan istimewa yang siap memainkan lidah para pelancong di tengah perjalanan untuk mengisi perut di jam ngemil maupun makan siang.

Ayam Lodho, salah satu kuliner khas Tulungagung maupun Trenggalek, menggunakan bahan utama dari ayam kampung yang dimasak dengan cara dipanggang disertai kuah pedas, nasi hangat, dan urap-urap sebagai pelengkap.

Salah satu depot ayam lodho terkenal di Tulungagung yakni Ayam Lodho Pak Yusuf. Buka sedari pukul 08.00 WIB, depot Ayam Lodho Pak Yusuf langsung saja disambar pengunjung, baik pelancong maupun warga sekitar.

Berada di Jl. KHR Abdul Fattah No.88, Botoran, Ngemplak, Kabupaten Tulungagung, Ayam Lodho Pak Yusuf diyakini tidak mengubah cita rasa otentik ayam kampung berkuah pedas sebagai resep warisan para tetua sejak 1987.

Masih tergolong pagi untuk dikatakan makan siang, tetapi ayam lodho sudah terlanjur dipesan dan dibayar di kasir. Dibanderol mulai Rp28.000, pengunjung sudah bisa mencicipi sepiring nasi ayam lodho beserta urap-urap.

Mengamati baliho menu di tembok kuning itu. Berbagai varian ukuran ayam tersedia di depot Ayam Lodho Pak Yusuf, mulai dari paket reguler, medium, super, hingga jumbo. Pengunjung yang ingin membawa pulang sebagai buah tangan bisa memilih paket 1 ekor ayam utuh.

Kuliner Khas Jawa Timur yang Wajib Kamu Cicipi Saat Berlibur ke Sana!

Agar terasa lebih nikmat atau dapat disajikan di acara penting sekalipun, pengunjung dapat memilih paket spesial dan paket kemasan besek dengan variasi harga mulai dari harga Rp115.000 hingga Rp155.000. Harga satuan dari ayam dan nasi juga tersedia.

Tak lupa penyegar dahaga yang tersedia pada menu, mulai dari teh, jeruk, kopi, air mineral, dan aneka jus. Penikmat minuman dingin pada kemasan tak perlu khawatir, lemari pendingin di depot ini juga menyediakan susu maupun teh kemasan sesuai selera pengunjung.

Bak pelayan profesional, terdengar suara troli makanan oleh pelayan yang bersumber dari dapur depot itu. Sesampainya di meja, pelayan menaruh satu demi satu sepiring nasi yang masih mengepul, sepiring ayam lodho dengan kuah hangat, jus alpukat dingin, dan kopi panas.

Menu Ayam Lodho Pak Yusuf | © Dokumentasi Pribadi 2023
info gambar

Akan terasa nikmat jika makan dengan tangan, makanya depot juga menyediakan wastafel dengan sabun cuci tangan dan tisu kering di dekat pintu masuk guna memudahkan pelanggan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.

Layaknya peraga busana sedang berjalan di atas panggung, ayam lodho yang telah mejeng cantik di meja siap untuk dicicipi bersama teman-temannya. Setelah berdoa, mencoba sejumput demi jumput nasi, kuah, irisan ayam lodho, dan urap-urap.

Bukan main! Sedari tadi bukan hanya sepiring nasi hangat biasa, melainkan nasi gurih dengan bawang goreng. Pantas saja, tampilan nasi gurih yang mudah terurai dengan bulir beras di atas piring terlihat berbeda dengan sepiring nasi pada umumnya.

Kampung Kerbau Ngawi: Menikmati Suasana Afrika di Jawa Timur

Sekali lagi, mulut ingin meledak karena cita rasa berbeda yang berasal dari kuah ayam lodho. Sensasi gurih tercipta dari sangrai kelapa yang dicampur pada larutan kuah dan bukan kuah santan seperti biasa. Mungkin ini yang menjadi pembeda dibanding depot ayam lodho lainnya.

Ayam kampung sebagai bintang utama tak lupa dicuil. Tak tanggung-tanggung. Sejatinya ayam kampung yang alot, disulap begitu empuk saat dicuil dengan tangan. Pun mempermudah pengunjung untuk memotong dengan sendok jika pengunjung tak ingin ceteh.

Sejumput nasi, secuil daging ayam, dan urap dengan siraman kuah membuat kembang api di dalam mulut. Namun, lidah terasa terbakar karena sensasi pedas saat menceplos cabai utuh di dalam kuah. Jus alpukat sebagai penyelamat menetralkan pedas sekaligus melunturkan lemak.

Selama menikmati hidangan, tak henti-hentinya pengunjung lain berdatangan untuk membungkus ayam lodho. Pengunjung yang membeli varian reguler untuk dinikmati sendirian hingga pengunjung yang memesan 2 hingga 3 varian 1 ekor ayam utuh berlalu lalang.

Tiap jumputan dan tiap suapan seporsi nasi ayam lodho masuk ke perut hingga sendawa menggelegar. Saking lezatnya di mulut hingga perut protes untuk berhenti menerima tiap suapan. Pertanda kenyang nan bahagia.

Jarak yang lumayan panjang ditempuh ke Tulungagung akan mengundang rindu, maka tak afdal jika makanan nan enak tidak dibungkus untuk dicicipi kembali ketika tiba di rumah. Dipanggillah pelayan untuk menyiapkan varian 1 ekor ayam lodho sebagai buah tangan.

Etalase makanan | © Dokumentasi Pribadi 2023
info gambar

Etalase kasir bertingkat tiga terlihat memamerkan jajanan tradisional produk UMKM dari Tulungagung maupun Trenggalek bagi pengunjung, mulai dari keripik tempe, mlenco, walangan, dan kerupuk rambak.

Pelayan amat cekatan, kurang dari 10 menit sudah menenteng pesanan di kedua tangannya. Kresek putih besar bertuliskan “Depot Ayam Lodho Pak Yusuf” dengan 1 ekor ayam kampung utuh dan kresek putih sedang berisi kuah ayam lodho.

Bintang 5 michelin dimenangkan oleh Depot Ayam Lodho Pak Yusuf sebagai depot dengan hidangan ayam lodho khas Tulungagung & Trenggalek. Buka setiap hari, tentu tidak mau melewatkan kesempatan mencicipi ayam lodhonya, kan?

Keraton Sumenep, Satu-satunya Keraton di Jawa Timur yang Masih Berdiri

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NU
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini