Kaisar Jepang Kagum dengan Budaya Indonesia, Ingin Tau Lebih Jauh Pengelolaan Air Kuno

Kaisar Jepang Kagum dengan Budaya Indonesia, Ingin Tau Lebih Jauh Pengelolaan Air Kuno
info gambar utama

Museum Nasional (Musnas) menjadi salah satu lokasi yang dikunjungi Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako dalam kunjungannya ke Indonesia selama tujuh hari pada 17-23 Juni 2023. Dengan kekayaan koleksi serta pengetahuan akan sejarah Indonesia, ia merasa kagum akan berbagai koleksi serta cerita mengenai sejarha dan kebudayaan Indonesia di museum tersebut.

Bahkan, dari rencana awalnya hanya ingin berkunjung selama 30 menit,karena kekagumannya terhadap koleksi tersebut sang kaisar dan permaisuri menjadi menghabiskan waktu selama 1,5 jam.

Kaisar Naruhito dari Jepang mengunjungi Indonesia dalam kunjungan kenegaraan yang pertama, dengan tujuan memperkuat hubungan persahabatan antara kedua negara dan merespons undangan yang diajukan oleh Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Tokyo tahun sebelumnya.

Sebelum melakukan kunjungan resmi ke Museum Nasional, Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako disambut dengan hangat oleh Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana di Istana Bogor pada hari Senin (19/6/2023).

Kemudian, pada hari Selasa (20/6/2023), Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako melakukan kunjungan ke Museum Nasional, di mana mereka disambut oleh Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud), sebagai tuan rumah.

7 Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang Masih Tersisa

Kekaguman dengan Prasasti Tugu dan Budaya Lokal

Bersumber dari keterangan tertulis Kemdikbud, Ilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan, menyebutkan secara keseluruhan Kaisar Jepang menunjukkan minat yang besar terhadap keberagaman budaya Indonesia.

Lebih lanjut, menurutnya, Kaisar memiliki pengetahuan yang mendalam tentang Prasasti Tugu yang memberikan informasi rinci tentang peristiwa yang terjadi 500 tahun yang lalu.

“Beliau (Kaisar Jepang) memiliki keahlian khusus dalam bidang pengelolaan air. Ada pernyataan khusus untuk bisa melihat Prasasti Tugu karena pernah dalam satu kesempatan beliau menyampaikan bagaimana pengelolaan air di masa lalu itu sudah banyak dilakukan di Asia termasuk Indonesia. ” ujar Hilmar Farid.

Sehingga, dalam kunjungan ini, ia ingin melihat koleksi aslinya dan tentu ingin belajar lebih banyak tentang pengelolaan air yang ada di Indonesia.

“Selain itu, kita ingin memperlihatkan prasasti lain karena tradisi pengelolaan air di Nusantara (sejarah) panjang sekali mulai dari Abad ke-8 bahkan jauh dari sebelumnya, seperti pembangunan kanal yang diabadikan dalam berbagai prasasti,” ucapnya.

Lalu, setelah mengetahui tentang keragaman budaya di Indonesia, Kaisar dan Permaisuri melanjutkan kunjungan mereka ke Ruang Khazanah Emas di lantai 4 yang menampilkan koleksi terbaik Museum Nasional.

Koleksi-koleksi tersebut antara lain emas Wonoboyo, Arca Prajnaparamita, Mangkuk Ramayana, Mahkota Banten, Keris Bali, dan Keris Jawa. Penjelasan tentang koleksi-koleksi tersebut disampaikan langsung oleh kurator Museum Nasional.

Kemudian, rombongan melanjutkan penjelajahan koleksi di lantai 3. Kaisar sangat mengapresiasi Prasasti Tugu yang mengisahkan tentang sistem pengairan pada abad ke-5. Kaisar juga melihat Prasasti Mulak I, Prasasti Harinjing, dan Prasasti Palepangan.

Koleksi-koleksi tersebut mencerminkan hubungan harmonis antara manusia di Nusantara dengan alam, dan koleksi-koleksi tersebut dipilih karena minat Kaisar Naruhito terhadap keberlanjutan lingkungan, khususnya dalam pengelolaan air.

Museum Nasional Indonesia, Salah Satu yang Tertua di Asia Tenggara

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini