Mahasiswa UGM Memfokuskan Pertanian Sebagai Tema Program Kerja, Lahan Luas yang Terbengkalai

Mahasiswa UGM Memfokuskan Pertanian Sebagai Tema Program Kerja, Lahan Luas yang Terbengkalai
info gambar utama

Halo Kawan GNFI! Pertengahan tahun ini, yaitu dari bulan Juni hingga Agustus, adalah bulan di mana mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada melakukan KKN atau Kuliah Kerja Nyata. Bagi mahasiswa yang telah memenuhi syarat, dapat bergabung dengan kelompok KKN dan nantinya akan disebar ke berbagai daerah yang ada di seluruh Indonesia.

Tujuan dari KKN ini tentunya adalah agar mahasiswa tidak hanya belajar di dalam ruangan atau lingkup perkuliahan saja tetapi juga belajar dari lingkungan masyarakat serta mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh demi membantu menyelesaikan berbagai masalah yang ada dalam kehidupan masyarakat di lokasi KKN dilangsungkan. Penulis sendiri saat ini juga sedang melaksanakan program KKN bersama teman satu unit penulis.

Unit penulis sendiri diisi oleh 24 mahasiswa dari jurusan yang berbeda - beda. Pada kesempatan ini kami ditempatkan di Kecamatan Gedangsari dan dari 24 mahasiswa ini dibagi ke dua desa yaitu Desa Mertelu dan Desa Tegalrejo. Penulis ditempatkan di Desa Tegalrejo yang lokasinya merupakan wilayah perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Jawa Tengah karena sangat berdekatan dengan Bayat, Klaten.

Penulis sendiri berangkat menuju ke lokasi KKN ini dari tanggal 24 Juni 2023. Tema yang unit penulis angkat selama pelaksanaan KKN di Kecamatan Gedangsari adalah pertanian. Setelah tiba di Desa Tegalrejo, kami menghabiskan satu minggu pertama kami untuk melakukan observasi lingkungan sekitar.

Sisi Lain Telemedicine: Pantaskah Artificial Intelligence Menjadi Andalan Health 4.0?

Kami melakukan observasi di berbagai titik sembari berkenalan dengan warga setempat. Setelah melakukan observasi, kami menemukan bahwa Desa Tegalrejo merupakan desa yang masih memiliki lahan yang luas, hampir setiap rumah di desa ini memiliki pekarangan. Akan tetapi sangat disayangkan karena banyak pekarangan rumah yang bisa dikatakan terbengkalai atau dalam bahasa Jawa disebut “Bero”.

Desa Tegalrejo sendiri terletak di daerah pegunungan dan banyak bukit di sekelilingnya. Akses jalan untuk mencapai desa ini cukup menantang karena tanjakan yang harus ditempuh cukup tinggi dan juga banyak jalan yang naik turun. Di desa ini juga banyak kami temui jalan setapak yang tentunya sulit untuk dilalui kendaraan terutama kendaraan seperti mobil.

Lahan yang ada di Desa Tegalrejo kebanyakan kondisinya tandus dan tanahnya keras, hal ini dikarenakan adanya kendala dalam pengairan. Sebelumnya sudah pernah dibuatkan pipa besar untuk pengairan. Akan tetapi dikarenakan longsor, pipa ini tidak lagi berfungsi sehingga tidak ada pengairan untuk lahan di sekitar. Kurangnya pengairan yang menyebabkan lahan - lahan menjadi tandus membuat aktivitas pertanian menjadi sangat terhambat. Selain itu, semangat masyarakat Desa Tegalrejo untuk bertani juga berkurang drastis, hal ini juga terbukti dari observasi kami dimana kami jarang menemui kegiatan bertani di Desa Tegalrejo.

Dari sini kami berusaha melakukan observasi lebih lanjut untuk mengidentifikasi masalah. Kami juga banyak melakukan pendekatan dengan masyarakat setempat agar dapat memahami apa masalah sebenarnya yang ada dalam kehidupan masyarakat Desa Tegalrejo.

Pendekatan ini kami lakukan dengan harapan agar dapat menemukan alternatif solusi pemecahan masalah. Selain itu pendekatan ini juga kami lakukan agar dapat menciptakan program kerja yang kontekstual dengan keadaan masyarakat serta bersifat berkelanjutan yang dapat bersinergi dengan masyarakat.

Tiga Desa Telah Terapkan Water, Sanitation dan Hygiene, Apa Manfaatnya?

Menciptakan program kerja yang berkelanjutan tentu sangat penting dan harus menjadi kewajiban agar dampak positif dari program kerja yang kami ciptakan dapat membantu menyelesaikan masalah yang ada sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam jangka panjang dan tidak hanya berakhir setelah KKN kami selesai.

Maka dari itu, fokus utama unit kami adalah menyusun program kerja yang dapat membantu menguatkan kapabilitas kelompok tani di Desa Tegalrejo agar pertanian di desa ini dapat berfungsi kembali secara optimal.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

TG
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini