Prajurit Kerajaan Demak Bermunculan Saat Iduladha, Apa yang Terjadi?

Prajurit Kerajaan Demak Bermunculan Saat Iduladha, Apa yang Terjadi?
info gambar utama

Prajurit patangpuluhan dari Kerajaan Demak diketahui bermunculan setiap momen Hari Raya Iduladha tiba.

Ya, setiap Iduladha tiba, sekelompok prajurit patangpuluhan memang turun ke jalan di Kabupaten Demak. Setiap orang bisa menyaksikan pasukan tersebut berjalan beriringan sambil mengenakan seragam khasnya, lengkap dengan senjata di tangan.

Ternyata, prajurit patangpuluhan tersebut muncul dalam rangka meramaikan acara Grebeg Besar Demak. Dalam agenda tahunan jelang Iduladha tersebut, sudah menjadi tradisi bahwa prajurit patangpuluhan bakal hadir dan menampakkan diri.

5 Peninggalan Kerajaan Demak, Mulai dari Masjid hingga Makam

Apa Itu Prajurit Patangpuluhan?

Pertanyaan mungkin muncul, apa itu prajurit patangpuluhan? Apakah mereka ada untuk berperang?

Prajurit patangpuluhan sebetulnya adalah pasukan elite milik Kerajaan Demak Bintoro. Laman resmi Dinas Pariwisata Kabupaten Demak mencatat bahwa prajurit patangpuluhan berjumlah 40 orang dan mereka mengemban tugas khusus untuk menjadi pengawal Raja Demak.

Saat bertugas, prajurit patangpuluhan dipimpin oleh seorang Manggolo Yudho yang disebut Lurah Tamtomo yang didampingi dua orang ajudan. Selain itu, ada pula seorang Wiro tamtomo dan 3 Bintoro.

Kini Kerajaan Demak sudah tinggal cerita sejak keruntuhannya pada 1586. Kendati demikian, prajurit patangpuluhan masih ada hingga sekarang. Hanya saja, fungsinya berubah. Mereka bukan lagi menjadi pengawal raja, melainkan mengiringi pemberangkatan minyak jamas setiap tanggal 10 Dzulhijjah.

Pemberangkatan minyak jamas adalah salah satu acara dalam Grebeg Besar Demak. Sambil dikawal pasukan patangpuluhan, minyak jamas akan dibawa lalu diserahkan oleh Bupati Demak kepada Sesepuh Kadilangu atau ahli waris Kanjeng Sunan Kalijaga. Selanjutnya, minyak akan dipakai untuk menjamas benda pusaka peninggalan Sunan Kalijaga berupa keris Kyai crubuk dan Kutang Ontokusumo.

Menariknya, saat membawa dan menyerahkan minyak jamas, Bupati Demak menjadi simbol dari Raja Demak Bintoro. Bersama bupati, biasanya turut hadir para pejabat daerah setempat seperti Kapolres, Dandim, dan pimpinan instansi.

Bupati dan para pimpinan akan mengenakan pakaian adat Kerajaan Demak yang disebut "Beskap Taqwa”. Mereka dan pasukan patangpuluhan memulai acara dari Pendopo Kabupaten Demak setelah salat Iduladha selesai dilaksanakan.

Menyaksikan pasukan patangpuluhan sembari merayakan Iduladha memang seru. Namun, Grebeg Besar Demak juga masih punya sederet hal seru lainya. Tahun 2023 ini misalnya, di mana puncak acara Grebeg Besar Demak digelar pada Kamis (29/6/23). Selain melihat pasukan legendaris ala kerajaan, ada pula pemecahan rekor MURI dalam hal penyajian sega padhetan dan minuman terbanyak dengan total 1.444 sajian.

Berziarah ke Makam Sunan Kalijaga di Demak



Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini