Rutin Senam Bersama, Ada yang Baru di Senam Dusun Rogobangsan Tahun Ini

Rutin Senam Bersama, Ada yang Baru di Senam Dusun Rogobangsan Tahun Ini
info gambar utama

“Satu, dua, tiga–Wuh!”

Terdengar sahutan ibu-ibu dengan bersemangat tiap hari Minggu di Dusun Rogobangsan. Mereka melakukan senam yang telah menjadi program rutin dusun. Meskipun ditujukan bagi seluruh warga Dusun Rogobangsan, peserta senam rutin ini didominasi oleh ibu-ibu.

Senam yang diselenggarakan secara rutin ini bukan tanpa alasan. Dapat dikatakan bahwa kegiatan senam ini dimotivasi oleh kehadiran Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Dusun Rogobangsan dan menjadi rutin sekaligus menjadi wadah bagi ibu-ibu setempat untuk bersosialisasi. Ibu Mia sebagai pegiat senam Dusun Rogobangsan RW 04 menjelaskan, “(Kegiatan senam ini) Untuk laporan (Program) Kotaku. Buat kegiatan ibu-ibu, ada arisan juga, kok, Mbak”.

Kegiatan senam di Dusun Rogobangsan ini biasanya terbagi menjadi dua, yakni tiap hari Minggu sore dengan berlokasi di RW 03–tepatnya RT 01–dan tiap dua pekan sekali pada hari Minggu pagi di RW 04. Pada tahun ini, program senam di RW 03 telah menginjak usia tiga tahun dan lima tahun bagi RW 04. Kegiatan senam ini dilaksanakan secara rutin, tetapi sesekali diliburkan mengikuti kesibukan warga yang mayoritas bekerja di sawah.

Ibu Wanti sebagai koordinator senam dari RT 01, RW 03, menceritakan bahwa warga setempat sangat antusias mengikuti kegiatan senam ini. Pada pekan-pekan pertama pelaksanaan kegiatan senam, jumlah peserta mencapai tiga puluh orang sehingga memenuhi pekarangan yang digunakan untuk senam.

Ditambah lagi, dengan pelaksanaan yang awalnya berada di pagi hari, yakni jam tujuh pagi, sebelum warga berangkat bekerja. Namun, karena ada perubahan jadwal ke sore hari, jumlah peserta berangsur berkurang hingga kurang lebih lima belas orang. “Kadang banyak yang berangkat, kadang cuma tujuh orang, sepuluh orang gitu,” jelas Ibu Wanti.

KKN UGM, Keberdayaan Kelompok Tani Menuju Desa Sejahtera

Setiap kegiatan senam, ibu-ibu Dusun Rogobangsan–khususnya di RT 01–dibimbing oleh instruktur dari luar dusun. Satu kali sesi senam memerlukan biaya sebesar Rp75.000,00 untuk mengundang instruktur senam. Untuk itu, peserta mengadakan iuran sebesar Rp5.000,00 per orang setiap pertemuan. Apabila uang iuran berlebih, uang tersebut akan dijadikan deposit untuk sesi senam berikutnya.

Apa yang Baru dari Senam Rutin Dusun Rogobangsan Tahun Ini?

Pada Selasa, 4 Juli 2023 lalu, Dusun Rogobangsan meluncurkan program senam rutin bagi warga berusia lanjut. Program senam ini perdana diselenggarakan di kawasan RT 03, Dusun Rogobangsan, yang merupakan lokasi strategis untuk dijangkau warga karena berada di tengah-tengah dusun. Program ini diinisiasi dan dikoordinasi oleh ibu-ibu anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) setempat. Seterusnya, kegiatan senam bagi lansia akan dilaksanakan secara rutin, yakni dalam dua pekan sekali.

Senam lansia ini merupakan bagian dari kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lansia. “Biar ada kegiatan di lapangan, enggak cuma timbangan saja,” jelas Ibu Mia, koordinator senam lansia, ketika ditanyakan alasan penyelenggaraan senam lansia di Dusun Rogobangsan.

Senam lansia tersebut disambut antusias oleh warga lansia setempat. Pertemuan pertamanya dihadiri hingga belasan warga berusia lanjut yang mayoritas mengenakan pakaian senam, seperti kaos, celana olahraga, dan sepatu. Lagi-lagi, peserta senam didominasi oleh lansia wanita meskipun program senam terbuka bagi seluruh warga Dusun Rogobangsan yang berusia lanjut.

Mbak Mawar selaku instruktur senam dari Manisrenggo diundang untuk memimpin sesi perdana senam lansia tersebut. Sebelum memulai senam, Mbak Mawar menjelaskan bahwa gerakan senam akan sedikit kurang energik untuk menyesuaikan kemampuan peserta senam, yakni warga berusia lanjut. Sesi senam pun diselingi waktu bagi peserta senam untuk beristirahat. Walau begitu, peserta senam tetap diperkenankan untuk beristirahat di tengah-tengah sesi senam apabila membutuhkan.

Saat ditanya pendapatnya terkait penyelenggaraan senam bagi lansia, Mbak Mawar mengatakan, “Sangat bagus sekali karena yang butuh sehat enggak cuma yang muda aja, kan? Terutama yang lansia itu, kan, yang lebih utama, harus dijaga kesehatannya”.

Pegiat senam dari PKK Dusun Rogobangsan pun menambahkan harapan bagi kegiatan senam lansia ini, “Kita harapannya tetap lanjut, pesertanya lebih banyak lagi”.

UGM Utus 7 Ribu Mahasiswa KKN Berdayakan 400 Desa di Seluruh Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini