UGM Utus 7 Ribu Mahasiswa KKN Berdayakan 400 Desa di Seluruh Indonesia

UGM Utus 7 Ribu Mahasiswa KKN Berdayakan 400 Desa di Seluruh Indonesia
info gambar utama

Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta melepas keberangkatan 7.079 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) dari 19 fakultas. Mereka semua diutus untuk mengabdi di 400 desa yang tersebar di 31 provinsi seluruh Indonesia.

Rektor UGM Ova Emilia menyampaikan, para peserta KKN PPM akan menjalani rangkaian program pengabdian masyarakat. Salah satunya, membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan, mendorong kemandirian, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

“Program tersebut antara lain: pengentasan kemiskinan, penguatan karakter kebangsaan, kepedulian, gotong royong, dan pelibatan di lingkungan sosial,” ungkap Ova dalam Upacara Penerjunan KKN PPM UGM periode 2 tahun 2023 di Balairung UGM, Jumat (23/6/2023).

Mengenal Gamagora 7, Varietas Padi Buatan UGM yang Kuat Dengan Hama

Berikan sumbangsih bagi masyarakat

Dia menyebut, kedatangan mahasiswa dan sivitas akademika UGM ke pelosok desa, bisa memberikan sumbangsih berharga bagi pemerintah daerah melalui ilmu pengetahuan dan kompetensi yang beragam. Misalnya, memetakan akar masalah untuk mendapatkan solusi terbaik bagi masyarakat.

Hadir dalam upacara pelepasan, Gubernur DIY Sri Sultan HB X, mengucapkan selamat kepada mahasiswa sembari mengatakan bahwa mahasiswa dapat memperoleh tambahan ilmu pengetahuan dengan membantu dan berdialog bersama masyarakat di desa.

“Mari dengan KKN ini menjadi sarana belajar menambah ilmu pengetahuan agar masyarakat semakin pandai dan mahasiswa mengerti persoalan yang dihadapi masyarakat. Semoga bisa berdialog dengan baik dan mengambil manfaat dengan tinggal di masyarakat,” seru dia.

UGM Siap Kembangkan Perbaikan Kerusakan Syaraf Penyebab Glaukoma

Diharapkan bantu UMKM dan jadi pebisnis

Di samping itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berharap mahasiswa KKN PPM UGM dapat membantu pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

“Sebesar 99,9 persen pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM. Jadi, di daerah adik-adik akan bertemu dengan pedagang kecil, perajin, petani skala kecil, dan lainnya,” imbuhnya.

Tak hanya membantu pengembangan usaha, Teten juga meminta mahasiswa KKN PPM UGM untuk belajar menjadi wirausaha.
Dia bilang, selain infrastruktur, Indonesia membutuhkan pebisnis untuk menjadi negara maju.

“Harapannya sepulang KKN jadi punya inspirasi mengembangkan bisnis. Membangun platform untuk membantu petani di desa dan UMKM supaya tidak terperangkap dalam skala usaha mikro,” katanya.

Dia memaparkan, saat ini Indonesia baru memiliki 3,47 persen wirausahawan, sedangkan jumlah pebisnis di negara maju minimal 4 persen. Persentase ini meletakkan Indonesia masih jauh tertinggal dari negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura. Wirausaha di ketiga negara tersebut berjumlah lebih dari 4 persen.

Mengenal Mallika, Kedelai Hitam Ikonik yang Ternyata Ciptaan Dosen UGM

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

AH
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini