Hungaria Investasi Rp4,5 T, Tol Nirsentuh Jadi Milik Indonesia Setelah 9 Tahun

Hungaria Investasi Rp4,5 T, Tol Nirsentuh Jadi Milik Indonesia Setelah 9 Tahun
info gambar utama

Pemerintah Indonesia akan segera melakukan uji coba sistem pembayaran tol tanpa sentuh (Multi Lane Free Flow/MLFF). Pembangunan teknologi ini didanai melalui foreign direct investment langsung dari Hungaria dan digarap oleh perusahaan Roatex, Ltd. Zrt. Investasi proyek tersebut mencapai 300 juta dolar AS atau setara Rp4,5 triliun.

Roatex memenangkan tender proyek MLFF dan ditetapkan melalui Surat Menteri PUPR Nomor: PB.02.01-Mn/132 tertanggal 27 Januari 2021. Kini teknologi itu akan diuji coba di Bali pada Desember 2023.

Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Attila Keszeg menegaskan, proyek MLFF tidak menggunakan anggaran pemerintah Indonesia. Namun, kata dia, sistem MLFF baru akan jadi milik Indonesia sepenuhnya setelah 9 tahun beroperasi.

"Sembilan tahun beroperasi, kami akan mendapatkan kembali uang investasi kami. Setelah itu terjadi, kami akan menyerahkan teknologi kepada pemerintah Indonesia. Kami pulang, semuanya tetap di sini, semuanya," ujar Kezseg dalam konferensi pers di Kedutaan Besar Hungaria, Jakarta, Senin (10/7/2023), dikutip dari Tempo.co.

Selama teknologi nirsentuh ini dioperasikan oleh RITS, Kezseg menjelaskan, pihaknya akan memberikan pendampingan dan pelatihan kepada tenaga kerja Indonesia.

Untuk itu, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan diri agar bisa melakukan transfer teknologi dan pengetahuan kepada tenaga kerja Indonesia.

"Ya, tentu saja (akan ada transfer teknologi dan pelatihan). Bukan hanya itu, kami juga akan bekerja sama. Kami mulai prosesnya sekarang untuk menyiapkan diri dari sisi organisasi, jumlah orang, dan kualitas orang. Kami harus melatih diri kami sendiri dulu, harus menyiapkan organisasi kami dulu," tambahnya.

6 Proyek Tol Siap Lelang 2024, Nilai Investasi Nyaris Rp50 Triliun

Lebih lanjut, Kezseg menerangkan bahwa selama 9 tahun itu, dana investasi akan dikembalikan melalui retribusi tarif tol yang dikumpulkan dengan sistem MLFF.

Meski begitu, dia mengakui besaran dana yang bakal didapatkan selama 9 tahun ke depan mungkin tidak sebesar nilai investasi yang dicurahkan pemerintah Hungaria untuk proyek ini.

"Saya tidak bisa mengatakan kita tidak akan mendapatkan apa-apa. Kita akan mendapatkan sesuatu, tetapi jumlahnya sangat kecil dibandingkan dengan nilai investasi," ucapnya.

Meski begitu, kata dia, pemerintah Hungaria tidak mempermasalahkan hal itu sebab dari awal tujuan proyek ini bukan mencari keuntungan, melainkan untuk mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Hungaria.

"Karena tujuan dari proyek ini bukan untuk membuat Hungaria kaya, kita di sini untuk mengembangkan hubungan," pungkasnya.

MLFF beroperasi menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS), sehingga memungkinkan transaksi melalui aplikasi ponsel pintar dan terdeteksi via satelit.

Sistem tersebut mampu meningkatkan efisiensi waktu tempuh, dan mendukung digitalisasi pembayaran karena pengguna kendaraan yang melalui jalan tol tidak perlu berhenti untuk melakukan transaksi pembayaran melalui pintu tol.

Keraton Terbitkan Izin, Pembangunan Tol Jogja-Bawen Akan Sampai ke Sleman

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

AH
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini