Desa Wisata Krebet Hadirkan Pengalaman Membatik di Atas Kayu

Desa Wisata Krebet Hadirkan Pengalaman Membatik di Atas Kayu
info gambar utama

Desa Krebet merupakan sebuah desa wisata yang berlokasi di Bantul, Yogyakarta. Sebagai sentra industri batik kayu, desa ini menawarkan pengalaman rekreasi budaya dan juga keindahan alam bagi pengunjungnya. Lebih-lebih, membatik di atas media kayu merupakan pengalaman yang tergolong unik dan baru bagi sebagian besar orang.

Selain menawarkan pengalaman membatik kayu dan kerajinan sejenis, Desa Wisata Krebet juga memiliki keindahan alam yang menarik. Terdapat sebuah air terjun kecil bernama Curug Pulosari yang terletak tak jauh dari sekretariat desa. Air terjun tersebut memiliki air yang jernih dengan suasana asri karena dikelilingi oleh rimbunnya pepohonan. Pada tahun 2023, Kemenparekraf memasukkan desa ini ke dalam nominasi 500 besar ADWI atau Anugerah Desa Wisata Indonesia.

Desa Wisata Krebet Kenalkan Kerajinan Batik Kayu

Kegiatan membatik kayu di Desa Wisata Krebet. | Foto: Krebet.com
info gambar

Desa Wisata Krebet terletak di perbukitan kapur Pajangan, sekitar 18 kilometer dari keramaian pusat Kota Yogyakarta. Batik kayu yang menjadi daya tarik utama di desa wisata ini awalnya muncul pada tahun 1988. Tanah kapur yang tandus membuat warga kesulitan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dari hasil panen. Alhasil, para warga berinisiatif untuk membuat kerajinan dari kayu yang mudah mereka dapatkan.

Produk kerajinan yang dihasilkan warga Desa Krebet pun bermacam-macam. Ada patung, topeng, hingga benda fungsional seperti tempat tisu. Akhirnya, kegiatan tersebut terus berkembang hingga menjadi produk paket wisata yang mendatangkan pundi-pundi rupiah bagi para warga.

Baca juga:Batik Sumari, Karya Orang Batu yang Menarik Perhatian Masyarakat Dunia

Desa Wisata Krebet Menyediakan Ragam Paket Wisata

Proses penjemuran produk kerajinan batik kayu Desa Wisata Krebet. | Foto: Krebet.com

Adapun paket wisata yang Desa Krebet tawarkan merupakan paket wisata edukasi. Kawan bisa belajar membatik di berbagai media dari kayu, seperti wayang, topeng, tempat pensil, dan talenan. Setelah diukir, hasil karya tersebut bisa masuk ke tahap pewarnaan. Selain alat dan bahan, tentunya ada para pemandu yang akan membimbing Kawan selama proses membatik.

Desa Wisata Krebet juga menyediakan paket menginap selama dua hari satu malam dan tiga hari dua malam. Melalui paket ini, Kawan tak hanya akan membatik, tetapi juga bisa menjelajah desa, dan belajar kesenian serta permainan tradisional.

Salah satu permainan tradisional di Desa Krebet adalah bas-basan. Permainan ini sering disebut juga dengan catur ala Jawa. Papan dan pion yang digunakan dalam permainan ini menggunakan kayu. Bas-basan sendiri merupakan permainan asyik yang mengasah kemampuan kita dalam menciptakan strategi. Nggak kalah deh, dengan permainan catur yang lebih mendunia.

Baca juga:Jalan-jalan di Kampung Wisata Batik Kauman, Solo

Desa Wisata Krebet Simpan Desrinasi Wisata Alam yang Indah

Curug Pulosari terletak tak jauh dari Desa Wisata Krebet. | Foto: Alodia Tour & Leisure

Sebagai sebuah desa wisata, Desa Krebet telah sering menerima kunjungan dari berbagai orang maupun instansi. Tak jarang, pihak pengelola mengajak pengunjung untuk singgah ke salah satu destinasi wisata alam yang ada di dekat situ.

Nama tempatnya adalah Curug Pulosari. Wujudnya berupa air terjun kecil yang terletak di bawah jurang, sehingga terlihat menawan. Airnya jernih karena belum terpapar banyak polusi. Banyak wisatawan yang menyematkan label hidden gem pada Curug Pulosari karena lokasinya yang tersembunyi dan tak banyak diketahui. Namun, apabila Kawan datang ke Desa Krebet, Kawan bisa request untuk di antar ke lokasi estetik tersebut.

Hambatan Desa Wisata Krebet

Kunjungan sebuah instansi ke Desa Wisata Krebet. | Foto: Krebet.com
info gambar

Selanjutnya, meski memiliki potensi yang besar untuk berkembang menjadi desa wisata yang lebih maju, Desa Wisata Krebet ini mengalami beberapa permasalahan. Di antaranya adalah anak muda setempat yang enggan terlibat dalam pengelolaan desa karena memiliki kesibukan lain, hingga sulitnya berpacu dengan zaman dalam urusan marketing desa di media sosial. Namun, sejauh ini desa wisata ini telah memiliki situs dan akun Instagramnya sendiri

Baca juga: Kisah Tanah Betawi yang Pernah Jadi Pusat Industri Batik di Indonesia

Batik kayu di Desa Krebet merupakan hasil tradisi yang patut untuk dilestarikan. Mengunjungi desa tersebut tak hanya akan membuat Kawan kaya akan pengetahuan baru, namun juga dapat menjadi sarana membantu industri kecil dan menengah di Yogyakarta untuk terus eksis.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

S
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini