RI-Malaysia Kerja Sama Gali "Harta Karun" Ini di Daerah Sengketa

RI-Malaysia Kerja Sama Gali "Harta Karun" Ini di Daerah Sengketa
info gambar utama

Di daerah yang telah lama menjadi sengketa antara RI dan malaysia, yakni Blok Ambalat di Selat Makassar ternyata mengandung “harta karun” luar biasa. Pemerintah Indonesia lantas bergerak cepat untuk melakukan eksplorasi.

Dilansir dari CNBC Indonesia, Jumat (14/7/2023), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan eksplorasi bertujuan agar “harta karun” berupa minyak dan gas bumi (migas) di Ambalat bisa dimonetisasi dan bermanfaat untuk kepentingan bangsa.

Pihaknya memperkirakan area yang saat ini dioperasikan oleh Pertamina Hulu Energi (PHE) East Ambalat itu produksinya mencapai 30 ribu–40 ribu barel per hari. Meski begitu, kegiatan eksplorasi terhalang tumpang tindih wilayah dengan batas blok Shell Malaysia.

Jalin kerja sama

Sebagai solusinya, Pemerintah Indonesia dan Malaysia bakal menjalin kerja sama dalam pengembangan sumber daya migas di Blok Ambalat. Kedua negara disebut akan membentuk Joint Development Agreement (JDA).

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menjelaskan pihaknya bersama Malaysia akan melakukan desk study terkait pengembangan Blok Ambalat. Masing-masing negara akan menggabungkan data yang dimiliki terkait potensi di blok tersebut.

Setelah desk study tersebut selesai dilakukan, Indonesia dan Malaysia selanjutnya akan membentuk JDA. Dalam hal ini, seuatu badan regulator di sektor hulu migas akan dibentuk guna mengawaso proyek di Blok Ambalat.

JDA sendiri merupakan bentuk perjanjian internasional yang melibatkan kedua belah negara untuk mengatur skema pembagian dan penggunaan sumber daya. Dengan ini, Pertamina dan Petronas berpotensi menjalin kerja sama dalam pengembangan di Blok Ambalat.

Harta Karun Migas di Indonesia Timur Capai 24 Miliar Barel, Siap Jadi Sultan!

Diincar negara asing

Wilayah dengan potensi migas luar biasa lainnya juga ditemukan di Blok Natuna D-Alpha. Sama seperti Blok Ambalat, Natuna D-Alpha juga terletak di teritorial perbatasan yang rawan konflik politis.

Oleh sebab itu, pengembangan blok migas tersebut dilakukan dengan melelang ulang secara terbuka meskipun sudah ada beberapa investor dari Rusia, China, hingga Amerika Serikat yang tertarik mengembangkan Blok D-Alpha.

Dirjen Tutuka menilai apabila pemerintah melakukan opsi Joint Study seperti yang dilakukan di Blok Ambalat, produksi Blok Natuna D-Alpha dikhawatirkan akan mempengaruhi hubungan Indonesia dengan negara lainnya. Sementara Indonesia sendiri merupakan negara non blok.

Adapun proyek pengembangan Natuna D-Alpha diketahui bakal dilelang saat acara tahunan Asosiasi Perusahaan Migas Indonesia atau Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition pada pekan terakhir Juli 2023.

Harta Karun Migas Baru Ditemukan, Kekayaannya Jauh Lebih Melimpah dari Blok Masela

Referensi:

  • CNBC Indonesia. Dari China, AS-Rusia Incar Proyek Gas Raksasa RI. https://www.cnbcindonesia.com/news/20230713141818-4-453983/dari-china-as-rusia-incar-proyek-gas-raksasa-ri
  • CNBC Indonesia. Ada Harta Karun di Daerah Sengketa RI-Malaysia. https://www.cnbcindonesia.com/news/20230703201446-4-450904/ada-harta-karun-di-daerah-sengketa-ri-malaysia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini