Mengenal Ukara Tanggap, Dari Pengertian, Fungsi dan Contohnya

Mengenal Ukara Tanggap, Dari Pengertian, Fungsi dan Contohnya
info gambar utama

Kalimat atau ukara di dalam bahasa Jawa, terdapat beberapa jenisnya. Jenis ukara dalam bahasa Jawa antara lain ukara tanduk (kalimat aktif), ukara tanggap (kalimat pasif), ukara pakon (kalimat perintah), ukara panjaluk (kalimat permohonan), ukara pitakon (Kalimat tanya), ukara Lamba (kalimat tunggal) dan ukara Camboran (kalimat majemuk).

Definisi kalimat menutur Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bermakna kesatuan ujar atau perkataan yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan baik secara lisan maupun tulisan.

Struktur ukara pada bahasa Jawa tidak jauh berbeda dengan struktur kalimat yang ada di bahasa Indonesia yaitu terdapat struktur kata, frasa, klausa, dan kalimat. Dalam sebuah ukara, terbagi menjadi dua jenis yaitu kalimat aktif dan kalimat pasif atau dalam bahasa Jawa disebut dengan ukara tanggap dan ukara tanduk.

Untuk mengetahui lebih detil tentang ukara tanggap mulai dari pengertian, fungsi dan contohnya, kawan bisa simak artikel berikut ya!

Pengertian dan Fungsi Ukara Tanggap

Ukara tanggap jika didefinisikan yang sebenarnya adalah kalimat pasif yang memiliki makna kalimat yang wasesa (predikat) menggunakan tembung kriya (kata kerja) tanggap yang awal kalimatnya memiliki ater-ater (awalan) ter-, di-, ter-an, ter-ke-an dan memiliki jejer (subjek) dari kata kerja.

Ukara tanggap sendiri memiliki fungsi untuk memberikan pemahaman terhadap kalimat pada orang maupun benda yang terdampak. Penggunaannya juga sama seperti kalimat pasif di bahasa Indonesia yang harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi agar tidak membuat kalimatnya menjadi salah persepsi dan menyalahi kaidah tata cara penulisan yang benar di dalam bahasa Jawa.

Ciri Ukara Tanggap

Ukara tanggap memiliki beberapa ciri untuk membedakan dengan jenis ukara lainnya. Berikut adalah ciri-ciri ukara tanggap yang dapat membantu Kawan dalam penggunaannya baik secara lisan maupun tulisan:

1. Terdapat imbuhan yang berikat

Imbuhan yang terdapat pada ukara tanggap yaitu ter-, di-, ter-an, ter-ke-an yang menunjukkan subjek pada kalimat tersebut.

2. Subjeknya tidak melakukan secara langsung

Dalam ukara tanggap posisi subjek akan berubah menjadi objek dalam kalimat aktif.

3. Memiliki kata ganti yang menunjukkan suatu kepunyaan

Ukara tanggap atau kalimat pasif memiliki sebuah kata ganti yang dapat menunjukkan suatu kepunyaan baik itu orang pertama, orang kedua maupun orang ketiga atau sering disebut dengan pronominal persona.

Contoh Ukara Tanggap

Jika Kawan ingin dan atau sedang mempelajari bahasa Jawa secara menyeluruh, makanya memahami ukara secara lengkap jadi hal yang wajib banget ya! Berikut beberapa contoh dalam ukara tanggap.

  • Mobile dituku Anggi (Mobilnya dibeli Anggi)
  • Roti dipangan Riko (Roti dimakan Riko)
  • Sampahe dibuwak bapak (Sampahnya dibuang bapak)
  • Gulane dirubung semut (Gulanya ditutupi semut)
  • Kuncinge digawa Andre (kucing itu dibawa Andre)
  • Motorku kosilih? (Motor aku kamu pinjam?)
  • Kayu jati digraji Supri ing mburi omah (Kayu jati digerjaji Supri di belakang rumah)
  • Sega goreng dipangan Buk Ima (Nasi goreng itu dimakan Bu Ima)
  • Sepedane digawa Bapak (Sepedanya dibawa Bapak)
  • Mobil ditumpak tonggo (Mobil itu dinaiki tetangga)

Dari 10 contoh di atas, ukara tanggap biasanya terdapat sebuah subjek yang menjadi objek di awal kalimat yang diikuti oleh subjek yang diberi pekerjaan. Ukara tanggap bisa diikuti keterangan lainnyaseperti keterangan tempat maupun keterangan waktu.

Semoga artikel ini membantu Kawan yang ingin mempelajari bahasa Jawa mulai dari struktur kalimatnya ya. Kawan punya contoh ukara tanggap lainnya?

Referensi:
https://adjar.grid.id/read/543110872/pengertian-ukara-tanduk-dan-ukara-tanggap-beserta-contoh-kalimatnya?page=all
https://id.wikipedia.org/wiki/Tata_bahasa_Jawa#Ukara
https://kumparan.com/berita-update/pengertian-ukara-tanggap-dalam-pelajaran-bahasa-jawa-1y6neJLB9oj/full

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Nasuha Ali lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Nasuha Ali. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

NA
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini