Dalam kehidupan, Kawan pasti pernah mendapati sebuah kalimat yang memiliki maksud untuk melakukan sesuatu atau perintah. Kalimat di dalam bahasa Indonesia juga terdapat jenis kalimat perintah yang menjadi bagian pada percakapan kita sehari-hari.
Kalimat perintah juga sering disebut dengan kalimat imperatif yang memiliki makna dari sebuah kalimat sebagai maksud untuk menyuruh atau meminta tolong kepada seseorang untuk melakukan sesuatu.
Tak hanya ada di bahasa Indonesia, kalimat perintah juga ada pada bahasa Jawa yang disebut dengan ukara pakon. Jika kawan sedang mempelajari bahasa Jawa, ukara pakon ini menjadi materi dasar dalam bahasa Jawa yang cukup penting untuk dipahami. Yuk, simak pembahasan berikut untuk mengenal ukara pakon dari pengertian, fungsi dan contohya.
Pengertian dan Fungsi Ukara Takon
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kalimat perintah sendiri adalah kalimat kalimat yang mengandung intonasi dan makna perintah atau larangan. Dalam bahasa Jawa, ukara takon berarti wedharing gagasan tumuju marang wong kapindho supaya nglakoni utawa nindakake pagawean, kang dikarepake sing medhar atau artinya adalah pernyataan gagasan yang ditujukan kepada orang kedua supaya melakukan atau melaksanakan pekerjaan yang diinginkan si penutur.
Ukara takon sendiri memiliki makna yang sama dengan kalimat perintah di dalam bahasa Indonesia.
Berdasarkan pengertian di atas, ukara takon atau kalimat perintah memiliki beberapa fungsi yaitu:
- Untuk memberi perintah
- Untuk memberikan sebuah komando
- Memberi sebuah larangan
- Memberikan sebuah tuntutan
- Memberi sebuah larangan
Jenis-Jenis Ukara Takon
Ukara takon atau kalimat perintah sama-sama memiliki beberapa jenis seperti di bawah ini
1. Ukara takon lumrah
Pada jenis ukara takon lumrah, jenis ini merupakan kalimat yang tujuannya memang hanya memberikan perintah atau menyuruh orang lain untuk melakukan suatu hal yang dikehendaki orang pertama.
Contoh: Tukokno beras ning warung le! (Belikan beras di warung nak!).
2. Ukara takon paminta
Ukara takon paminta atau kalimat perintah halus adalah jenis ukara yang ditujukan untuk memberi perintah orang lain secara halus. Ukara ini biasanya menggunakan kata tolong untuk melakukan perintah.
Contoh: Tulung tukokno bensin saiki! (Tolong beliin bensin sekarang!).
3. Ukara takon pangajak
Ukara takon pangajak adalah kalimat perintah yang ditujukan untuk memberikan perintah kepada seseorang untuk melakukan sesuatu secara bersama-sama.
Contoh: Ayo enggal dirampungke bareng-bareng tugas sekolah! (Ayo cepetan diselesaikan bareng-bareng tugas sekolahnya!).
4. Ukara takon pamenging
Ukara takon pamenging adalah kalimat perintah yang berisi perintah untuk tidak melakukan perbuatan yang dilarang.
Contoh: Kowe ojo njupuk roti iku! (kamu jangan ambil roti itu!).
Ciri Ukara Takon
Setiap ukara pasti memiliki ciri untuk membuat kalimat tersebut dapat membedakan sesuai fungsinya dan meminimalisir kesalahpahaman dalam tulisan maupun ketika sedang berbicara dengan orang lain. Adapun beberapa ciri ukara takon yaitu:
- Diakhiri tanda takon atau perintah (!)
- Wasesa (predikat) ditulis sebelum jejer (subjek)
- Biasanya menggunakan tambahan kata -a, -en, -ana dan -na
- Jejer (subjek) tidak selalu terlihat dalam sebuah kalimat
- Memiliki intonasi yang datar lalu naik atau jatuh pada akhir kalimat jika dibaca.
Kawan, itulah utara takon atau kalimat perintah yang bisa dipelajari lebih dalam lagi jika ingin memahami dan belajar bahasa Jawa. Tidak ada perbedaan pengertian, fungsi, jenis, hingga ciri pada utara takon di dalam bahasa Jawa maupun kalimat perintah di dalam bahasa Indonesia ya.
Referensi:
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Kalimat%20perintah
https://kumparan.com/berita-terkini/pengertian-dan-contoh-ukara-pakon-kalimat-perintah-bahasa-jawa-1x67a3p6AYU/full
https://adjar.grid.id/read/543132502/pengertian-kalimat-perintah-ukara-pakon-dalam-bahasa-jawa-dan-jenisnya?page=all
https://lenteramata.com/ukara-pakon-yaiku-2/#Ukara_Pakon_Pamenging
https://www.brainacademy.id/blog/kalimat-perintah
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
