Upaya Mitigasi Krisis Iklim Melalui Penanaman Mangrove: KKN-PPM UGM bersama CDK Banyuwangi

Upaya Mitigasi Krisis Iklim Melalui Penanaman Mangrove: KKN-PPM UGM bersama CDK Banyuwangi
info gambar utama

Halo Kawan GNFI! kondisi Bumi sekarang telah mengalami krisis iklim yang cukup parah, dengan kondisi itu seperti, mitigasi krisis iklim menjadi sangat penting untuk menjaga kondisi Bumi kita supaya tetap stabil.

Sabtu(15/7),Tim KKN-PPM UGM Bahari Wongsorejo melakukan kegiatan mitigasi krisis iklim dengan melakukan penanaman Pohon Mangrove di Pesisir Pantai Wongsorejo, kegiatan ini diharapkan bisa membentuk sebuah ekosistem dan meminimalisir dampak dari krisis iklim yang sedang terjadi.

Mahasiswa KKN-PPM UGM menanam 500 batang Mangrove di Pesisir Pantai Wongsorejo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan penanaman ini dilakukan oleh mahasiswa KKN dengan bantuan Cabang Dinas Kehutanan yang berada di Wongsorejo.

Baca juga: Pentingnya Pemahaman Komunitas Lokal terhadap Manfaat dan Konservasi Mangrove

Hal yang melatarbelakngi kegiatan ini adalah adanya krisis iklim berupa abrasi yang mengikis garis pantai, dan dikhawatirkan dapat mengakibatkan berkurangnya permukaan tanah. Hal ini juga terlihat dimana daerah pemukiman warga dan juga rumah tempat warga tinggal sudah berada sangat dekat dengan bibir pantai, bahkan ada rumah atau bangunan desa yang berjarak kurang dari 5 meter dari bibir pantai, dan saat air pasang tentu saja jaraknya akan berkurang seiring berjalannya waktu.

Selain untuk mencegah adanya abrasi, penanaman tersebut juga bertujuan untuk menjaga habitat ikan dan menjaga ekosistem di sekitarnya. Karena salah satu sifat dari mangrove adalah mengikat air, dan pada saat mangrove sudah besar akan terbentuk sebuah ekosistem baru yang dapat berkembang menjadi ekosistem yang baik.

Akan tetapi, tanpa adanya mangrove ekosistem yang sudah terbuat di sebuah wilayah tidak akan bisa bertahan lama karena volume air memiliki dinamika kenaikan yang tidak pasti dan akan terus mengikis batas pantai tanpa adanya ekosistem baru yang terbentuk.

Baca juga: Kebun Raya Gunung Anyar, Kebun Raya Mangrove Pertama di Indonesia

Penanaman ini juga sudah direncanakan jauh sebelum melakukan penerjunan untuk KKN, dari hal pertama seperti menghubungi pihak-pihak berwajib seperti Kepala Desa, Camat, Cabang Dinas Kehutanan (CDK) dari Wongsorejo.

Inayah Fathia sebagai salah satu anggota Tim KKN-PPM UGM dan selaku penanggung jawab dari program ini, sudah mengetahui beberapa aspek dan juga sudah berkoordinasi dengan perangkat desa dan kecamatan, tentang penanaman yang akan dilakukan dan tempat dari penanaman Mangrove itu sendiri, dengan datang ke lokasi sebelum penerjunan KKN dimulai bersama beberapa rekan Tim KKN yang lain.

Teknik penanaman yang Tim KKN UGM lakukan adalah teknik penanaman mangrove yang terbaru, hal ini karena teknik penanaman mangrove yang lama menggunakan ajir pohon cenderung tidak dapat tumbuh dengan maksimal.

Bahkan, tidak bisa tumbuh, dan juga mengenali tempat penanaman mangrove tersebut belum ada mangrove yang sudah tumbuh besar seperti tempat-tempat di wilayah lain. Dengan dibantu warga setempat, tim KKN-PPM UGM, mulai pemindahan bibit mangrove dari tempat dikumpulkannya bibit tersebut ke tempat penanaman yang berjarak tidak jauh.

Sekitar 50 meter, dengan jarak 50 meter itu KKN-PPM UGM harus mengangkut bibit tersebut menggunakan gerobak kecil yang dapat memuat hingga puluhan mangrove, dan menarik gerobak tersebut ke arah tempat penanaman yang berada di pantai yang cenderung rawan air pasang sehingga ekosistem dapat berjalan.

Penanaman ini diharapkan dapat berdampak cukup besar kepada ekosistem di Pantai Wongsorejo dan juga masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut. Mengingat ini adalah penanaman mangrove pertama di wilayah tersebut, diharapkan adanya program berkelanjutan dari penanaman tersebut sehingga tercipta sebuah ekosistem yang lebih luas dan dapat memberikan dampak positif bagi makhluk hidup yang tinggal di wilayah tersebut.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

JK
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini