Menanti Peresmian PLTS Terapung Terbesar di ASEAN Senilai Rp1,8 Triliun

Menanti Peresmian PLTS Terapung Terbesar di ASEAN Senilai Rp1,8 Triliun
info gambar utama

Indonesia memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung terbesar di Asia Tenggara. Mengambang di permukaan Waduk Cirata, Jawa Barat, proyek senilai 129 juta dolar AS atau Rp1,8 triliun itu akan segera diresmikan pada akhir Oktober 2023.

“Ini akan menjadikan Indonesia negara maju di ASEAN dalam lompatan energi terbarukan. Insyaallah bulan Oktober diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi),” ungkap Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam sebuah video di akun Instagram pribadinya, Sabtu (12/8/2023).

Proyek PLTS fotovoltaik terapung ini digarap atas kerja sama PT Pembangkitan Jawa-Bali Investasi (PJBI), anak usaha PLN dengan Masdar—perusahaan energi terbarukan dari Uni Emirat Arab (UEA). Pembangunan resmi dimulai pada 17 Desember 2020.

Pembangkit fotovoltaik berkapasitas 145 megawatt (MW) itu dibangun di atas lahan seluas 250 hektare dan mengapung di Waduk Cirata. Sebanyak 900 warga lokal Purwakarta dilibatkan dalam proyek canggih ini.

PLTS Waduk Cirata akan menghadirkan energi terbarukan ke 50.000 rumah, mengurangi emisi, dan menciptakan perubahan luas di masyarakat. Pembangkit ini bakal menggantikan 214.000 ton emisi karbon per tahun dan menciptakan ratusan lapangan kerja lokal.

“Masdar dan PJBI mempekerjakan masyarakat lokal untuk mengerjakan proyek. Kami memberikan pelatihan spesialis untuk pengoperasian dan pemeliharaan panel-panel tersebut,” kata Amir Faisal, Direktur Utama PJBI.

Gandeng Negara ASEAN, RI Siap Jadi Penghasil Energi Surya Terbesar di Asia Tenggara

Dalam keterangan resmi, Masdar menyatakan bahwa proyek ini menggunakan teknologi mutakhir untuk memungkinkan panel tenaga surya dipasang di atas air—sebuah perkembangan penting bagi negara yang lahannya terbatas.

Panel terapung juga bisa lebih efisien karena efek pendinginan air, mengurangi penguapan, menghemat air bersih untuk minum, serta memberikan penggunaan ganda karena permukaan air dapat digunakan untuk menghasilkan listrik.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia dinilai ideal untuk proyek inovatif ini. Pemerintahan Jokowi menargetkan 23 persen bauran energi berasal dari energi terbarukan pada 2025, lalu meningkat menjadi 31 persen pada 2030.

“Proyek Cirata dari Masdar ini sangat-sangat penting, yang terbesar di ASEAN , dan itu menunjukkan komitmen dari pemerintah karena pada 2050 kami telah berkomitmen untuk menjadi net zero. Itulah tanggung jawab generasi saya terhadap generasi anak-anak saya,” ucap Ridwan Kamil dalam siaran pers Masdar yang terbit Rabu (2/8/2023).

AS Kucurkan Investasi Rp7,5 T Bangun Industri Panel Surya di Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini