Gandeng Negara ASEAN, RI Siap Jadi Penghasil Energi Surya Terbesar di Asia Tenggara

Gandeng Negara ASEAN, RI Siap Jadi Penghasil Energi Surya Terbesar di Asia Tenggara
info gambar utama

Pemerintah Indonesia akan membangun industri panel surya terintegrasi dengan memanfaatkan potensi menjanjikan, inovasi teknologi, dan biaya yang ekonomis. Melalui proyek ini, RI diperkirakan bakal menjadi negara penghasil energi surya terbesar di Asia Tenggara.

"Akan ada pengumuman besar soal peluncuran industri panel surya terintegrasi yang akan disampaikan oleh Presiden akhir bulan ini atau awal bulan depan (Agustus)," kata Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana pada acara ASEAN Solar Summit 2023 di Jakarta, Selasa (25/7/2023).

Dia mengungkapkan, pemerintah telah menggandeng sejumlah negara ASEAN untuk mewujudkan industri panel surya terintegrasi. Pengembangan proyek ini, kata dia, akan membantu pencapaian target 23 persen energi baru terbarukan (EBT) dan net zero emission.

“Ini juga akan membantu kawasan untuk mencapai target tersebut," imbuhnya.

Pihak Dadan telah mengantongi mitra investor dan lokasi pembangunan proyek. Kedua pihak saling mengunjungi satu sama lain. Diskusi terkait proyek ini pun bahkan sudah berjalan sangat intens. Namun, dia enggan menyebutkan siapa investor itu dan dimana proyek akan dibangun.

“Nanti presiden yang akan umumkan," ucapnya.

Proyek panel surya ini, lanjut Dadan, memiliki skala yang cukup besar, yakni di atas 10 gigawatt (GW).

“Jadi, industri ini sangat besar, berasal dari produsen yang memiliki kontribusi market share yang signifikan di dunia produksi panel surya ini," tambah dia.

AS Kucurkan Investasi Rp7,5 T Bangun Industri Panel Surya di Indonesia

Potensi pasar panel surya di Asia Tenggara

Menurut Dadan, pasar tenaga surya di ASEAN tercatat cukup besar seiring dengan banyaknya negara di kawasan ini yang telah memproduksi rantai pasok tenaga surya. Saat ini, dari total 73 gigawatt kapasitas manufaktur listrik tenaga surya, separuhnya dipasok oleh ASEAN.

Dia menegaskan, peran tenaga surya cukup strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di Asia Tenggara. ASEAN, lanjutnya, punya target porsi EBT pada bauran energi sebesar 23 persen sesuai dengan ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC).

Untuk itu, Indonesia sudah siap untuk menyediakan kontribusi bagi bauran energi di wilayah ini.

"Ini target bersama, jadi saat ini target kita memberikan kontribusi," pungkasnya.

Memahami Sejauh Mana Realisasi Pengoptimalan EBT di Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini