Mahasiswa KKN UGM Adakan Kegiatan Mengajar Bahasa Mandarin Dasar di SD Negeri Cirunten

Mahasiswa KKN UGM Adakan Kegiatan Mengajar Bahasa Mandarin Dasar di SD Negeri Cirunten
info gambar utama

Era globalisasi membuat segala bentuk perkembangan yang ada di dunia semakin cepat, dimulai dari perkembangan teknologi, perekonomian, penelitian, dan pendidikan.

Situasi ini juga mendorong individu untuk mampu beradaptasi dengan pergerakan yang begitu cepat, salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan penguasaan bahasa asing.

Salah satunya bahasa Mandarin yang dikenal sebagai bahasa internasional kedua dan tidak menutup kemungkinan bahwa bahasa ini akan digunakan banyak negara di masa yang akan datang.

Situasi tersebut menunjukkan pentingnya dilaksanakan kegiatan mengajar Bahasa Mandarin dan kebudayaan Tiongkok untuk sumber daya manusia di Desa Bandulu, Kecamatan Anyar.

Baca Juga: Produk Kriya Unggulan Indonesia Menyambangi New York

Desa Bandulu dikenal dengan daerah wisata pantai dan tidak menutup kemungkinan wisatawan mancanegara terutama dari Republik Rakyat Tiongkok berpotensi mengunjungi daerah ini, sehingga membutuhkan seseorang yang ahli dalam bahasa Mandarin sebagai pemandu.

Maka dari itu program kerja Tim KKN-PPM UGM Periode 2 Tahun 2023 unit BT004 dengan Dosen Pembimbing Lapangan Dra. Eko Tri Sulistyani, M.Sc. melakukan kegiatan pengajaran bahasa Mandarin dan kebudayaan Tiongkok di SD Negeri Cirunten.

Pelajaran untuk memperkenalkan diri sendiri dan mampu menuliskan tulisan mandarin yang menjadi tujuan pembelajaran dalam kegiatan ini memiliki harapan untuk menumbuhkan rasa ingin belajar bahasa Mandarin dari siswa.

Kegiatan pembelajaran dilakukan sebanyak empat kali untuk kelas lima sekolah dasar selama empat jam disesuaikan dengan rancangan pelaksanaan pembelajaran yang sudah disusun.

Kegiatan hari pertama berfokus pada pembelajaran tentang kata ganti orang pertama dan orang ketiga dalam bahasa Mandarin. Selain itu, juga mengajari terkait kata penghubung yang digunakan dalam tata kalimat bahasa Mandarin.

Siswa juga diajari terkait cara menuliskan serta membacakan huruf tersebut. Kegiatan ini tentunya dilengkapi oleh praktik menulis di lembar kerja yang sudah disediakan. Selain itu, dilaksanakan kuis yang mana siswa didorong untuk menuliskan kembali huruf mandarin yang sudah dipraktikkan ke papan tulis tanpa melihat lembar kerja.

Seluruh peserta kegiatan yang berani mencoba diberi apresiasi makanan ringan dan tepuk tangan. Tidak hanya kegiatan menulis dan membaca saja, melainkan juga siswa diberi kesempatan untuk menonton video terkait legenda 12 zodiak Tiongkok.

Kegiatan hari kedua berfokus pada pembelajaran berhubungan dengan cara memperkenalkan nama dalam bahasa Mandarin. Sehubungan dengan hal itu, peserta kegiatan mendapatkan praktik menulis dan membaca kosa kata “nama” dan “adalah” dalam bahasa Mandarin.

Aktivitas pembelajaran juga dilengkapi dengan mengajarkan tata bahasa untuk memperkenalkan diri. Lalu, dilanjutkan dengan pengenalan budaya imlek melalui video pembelajaran dan diakhiri dengan sesi kuis.

Kegiatan pembelajaran dilanjutkan hingga hari ketiga, yang mana siswa diajarkan terkait cara menanyakan kabar dan menyapa dalam bahasa Mandarin.

Baca Juga: Korsel Garap Iklan LRT Jabodetabek, Investasi Rp500 Miliar 

Tidak hanya mendapatkan materi saja, melainkan peserta kegiatan juga diajarkan bagaimana cara menulis huruf mandarin tersebut dan cara membacakannya.

Siswa tampak antusias dan serius ketika waktu diberikan kepada mereka untuk mencoba menulis huruf tersebut. Kegiatan ini juga dilengkapi dengan kuis untuk memastikan siswa menerima pembelajaran dengan baik.

Jika dua hari pembelajaran sebelumnya terdapat kegiatan memperkenalkan budaya Tiongkok, kegiatan di hari ketiga diakhiri dengan sesi diskusi dengan siswa terkait kosa kata lain dalam bahasa Mandarin yang ingin mereka ketahui.

Aktivitas disusun lebih menyenangkan di hari keempat yang merupakan pertemuan terakhir. Siswa diajak untuk melukis di kipas lipat menggunakan cat air yang merupakan salah satu dari budaya Tiongkok.

Untuk melatih kerja sama serta kreativitas, kegiatan melukis dilakukan secara berkelompok dan siswa diberikan kebebasan untuk melukis sesuai keinginan mereka. Ekspresi senang tampak dari wajah setiap peserta.

Pada akhirnya, kegiatan pembelajaran sudah diselesaikan selama empat hari dilengkapi dengan praktik menulis dan membaca. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dari individu muda terkait bahasa Mandarin sehingga besar harapan dari penanggung jawab program kerja agar peserta kegiatan dapat kembali belajar secara mandiri.

Dengan demikian, kemampuan bahasa Mandarin yang mereka miliki secara tidak langsung dapat menjadi bekal untuk memajukan pariwisata di Kecamatan Anyar yang dijadikan tujuan jangka panjang dari program kerja ini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KB
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini