Mengembangkan Pariwisata Pesisir Gorontalo, Akses Jalannya Sudah Aman?

Mengembangkan Pariwisata Pesisir Gorontalo, Akses Jalannya Sudah Aman?
info gambar utama

Infrastruktur jalan memegang peran yang tak terbantahkan dalam pengembangan suatu daerah. Aksesibilitas dan kepuasan wisatawan, peningkatan mobilitas dan infrastruktur pendukung, dan keberlanjutan lingkungan merupakan beberapa dampak langsung yang dapat dirasakan dari tersedianya fasilitas jalan yang baik. Tak ayal, jalan yang baik dan terawat bisa dikatakan menjadi salah satu fondasi telak pertumbuhan pariwisata daerah.

Sementara itu, pariwisata dikenal sebagai tulang punggung perekonomian. Lihat saja, daerah dengan lokasi wisata memiliki banyak peluang dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan perekonomian masyarakat lokal, dan mempromosikan budaya dari kawasan pariwisata tersebut. Salah satu jenis pariwisata yang menarik banyak perhatian pengunjung masa kini adalah pariwisata di kawasan pesisir. Kawasan pesisir menyuguhkan panorama alam pantai yang indah dengan disertai beragam aktivitas air yang menarik bagi wisatawan.

Pariwisata kawasan pesisir merupakan salah satu favorit masyarakat | Sumber: Nazla Clarissa Dewi

Berangkat dari hal-hal tersebut, mahasiswa KKN-PPM UGM Unit Batudaa Pantai selama menjadikan analisa kondisi infrastruktur jalan sebagai salah satu fokus program kerjanya. Analisa ini dilakukan di Desa Olimoo’o, salah satu desa yang menjadi lokus kegiatan KKN. Ada potensi wisata apa memangnya di desa ini?

“Potensi pariwisata di Desa Olimoo’o ini sangat banyak apabila bisa kita explore lebih dalam. Saat ini, fokus pemerintah desa adalah mengembangkan kawasan wisata Pantai Tamendao menjadi pariwisata desa yang mampu menggerakkan perekonomian masyarakatnya. Sehingga segala lini menjadi perhatian pemerintah desa untuk mengembangkan kawasan wisata Pantai Tamendao,” terang Bapak Agus N. Ali, Sekretaris Desa Olimoo’o.

Bentuk analisa kondisi infrastruktur jalan yang dilakukan di Desa Olimoo’o menggunakan metode PCI (Pavement Condotion Index) atau Indeks Kondisi Jalan. Indeks Kondisi Jalan atau PCI adalah metode mengukur tingkat kebaikan dan perawatan jalan di suatu wilayah secara visual. Hasil survei kondisi jalan metode PCI berupa skala nilai dari 0 hingga 100 yang kemudian dipresentasikan ke parameter atau kelas kondisi infrastruktur jalan. Parameter atau kelas kondisi infrastruktur jalan tersebut berperan penting dalam pengambilan keputusan perbaikan dan pengembangan jalan lebih lanjut.

Baca juga: 5 Ikon Pariwisata Indonesia Hadir di PUBG Mobile

Survei kondisi jalan oleh mahasiswa KKN-PPM UGM dilakukan di sepanjang Jalan Raya Trans-Sulawesi yang kebetulan menjadi jalan utama Desa Olimoo’o. Survei tersebut dilakukan dengan interval tiap segmen sepanjang 100 meter. Hasil olah data dari survei kondisi jalan dengan metode PCI menunjukkan bahwa kondisi infrastruktur jalan di Desa Olimoo’o berada pada kelas satisfactory atau sangat baik.

Akses jalan di Desa Olimoo'o terindikasi sangat baik berdasarkan metode penilaian PCI | Sumber: Josse Rizal Wachid

Meski terhitung dalam kondisi yang baik, Nurul Dita, mahasiswi Program Studi Teknologi Rekayasa Pelaksanaan Bangunan Sipil Sekolah Vokasi UGM yang melakukan survei tetap menemukan adanya sejumlah titik jalan yang mulai rusak. Kerusakan jalan ini ditengarai disebabkan oleh pengujian core drill aspal, dimana titik pengambilan sampel perkerasan tidak dipulihkan sepenuhnya setelah pengujian core drill dilaksanakan. Hal tersebut menyebabkan jalan menjadi berlubang dan memicu keretakan. Selain itu, ragam kerusakan jalan yang terjadi adalah retak pinggir atau edge cracking. Kerusakan jalan tersebut dipicu oleh pemadatan tanah yang tidak stabil akibat tekanan beban pada jalan dan juga perubahan suhu yang cukup ekstrem.

Baca juga: Kawasan Wisata Prioritas Likupang Akan Terapkan Konsep Pariwisata Hijau

“Terlepas dari adanya kekurangan tersebut, pemerintah Desa Olimoo’o tetap perlu diapresiasi akan keseriusannya dalam mengembangkan pariwisata desa, salah satunya ya dengan menjaga jalan desa tetap bagus. Jalan ini merupakan satu-satunya jalur alternatif menuju destinasi wisata Pantai Tamendao Olimoo’o. Kalau jalannya bagus, pastilah akan berkolerasi positif dengan pembangunan pariwisata di desa ini,” ujar Dita selepas melakukan analisa kondisi jalan.

Penulis: Nurul Dita Ayuningtyas, Sekolah Vokasi UGM

Redaktur: Geraldy Kianta, Fakultas Kehutanan UGM

Fotografer: Nazla Clarissa Dewi, Fakultas Kehutanan UGM dan Josse Rizal Wachid, Sekolah Vokasi UGM

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KP
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini