Pernah Dihuni 1.000 Orang, Apa Alasan Pulau Nusa Barung Ditinggalkan?

Pernah Dihuni 1.000 Orang, Apa Alasan Pulau Nusa Barung Ditinggalkan?
info gambar utama

Nusa Barung yang berada di Kabupaten Jember, Jawa Tengah telah dicanangkan sebagai objek wisata sejak 2021. Hal yang unik Pulau Barung ini sudah lama tidak dihuni oleh masyarakat.

Dimuat dari Kompas, Pulau Nusa Barung yang juga dikenal dengan nama Nusa Barong ini mempunyai luas wilayah 61 kilometer persegi atau setara 6100 hektare. Kondisi geografis dari pulau ini banyak memuat dataran tinggi cenderung tandus.

Dua Pulau Indonesia Masuk 10 Pulau Terbesar di Dunia

Karena itulah, kawasan ini tidak memiliki banyak sumber makanan. Akan tetapi, Pulau Nusa Barung memiliki kekayaan berupa potensi batu kapur dan juga keindahan karang-karang yang spektakuler dengan ketinggian mencapai 325 m.

Tetapi dibalik keeksotisan lanskapnya, Pulau Berung menyimpan kisah sejarah yang panjang sebagai kawasan perekonomian dan saksi pemberontakan khususnya pada masa Kerajaan Blambangan hingga VOC.

Jaya dengan walet

Pulau Nusa Barong telah mencatatkan sejarah sebagai pusat perniagaan sejak zaman Kerajaan Blambangan hingga VOC. Hal ini karena potensi dari burung walet yang menguntungkan untuk diperjualbelikan di lintas negara.

Karena itulah Pulau Nusa Barong diwarnai oleh hiruk pikuk perdagangan sarang burung walet dari berbagai negara. Armada kapal-kapal besar hilir mudik melintasi kawasan pesisir selatan Jawa, tak terkecuali Pulau Nusa Barong.

“Berdasarkan kondisi inilah terjalin pola niaga yang saling menguntungkan: warga pribumi memanen dan menjual, warga China membelinya,” tulis Agus Supriadi dalam Sejarah Pulau Nusa Barong, Dulu Pernah Dihuni 1.000 Penduduk, Kemana Mereka Sekarang?

Menjelajahi Keindahan dan Pesona 4 Pulau di Wakatobi

Tetapi pola niaga itu berubah total ketika sarang walet dijadikan komoditas politik. Ketika itu penguasa Blambangan, pangeran Adipati Danuningrat, minta bantuan kepada VOC agar dapat melepaskan pengaruh Kerajaan Mengwi dengan imbalan hasil sarang walet.

“Namun bantuan politik ini justru mengundang VOC ikut campur tangan lebih jauh dalam menguasai sumber daya alam Kerajaan Blambangan,” ujar Ahfi.

Ditinggalkan

Sebelum VOC masuk, Pulau Nusa Barong pernah tercatat sebagai penghasil sarang walet terbesar yang diekspor ke China. Jadi jangan kaget, pada tahun 1772 Nusa Barong dihuni oleh banyak pendatang hingga sekitar 1.000 orang.

Tetapi sejak intervensi VOC ke Nusa Barong produktivitas sarang walet terus melorot. Apalagi fenomena pedagang dan bajak laut yang datang untuk mencari sarang walet membuat VOC segera mengosongkan Nusa Barong pada 1779.

“Dengan strategi tersebut, mereka berharap sistem perdagangan VOC tak terganggu. Aneka cara dipakai untuk mengosongkan pulau tersebut. Kolonialis itu membakar gua-gua yang dihuni walet,” jelasnya.

Jumlah Pulau di Indonesia Bertambah

Bahkan VOC memasukan belerang untuk menghalau burung walet agar tak lagi bersarang di sana. Sejak saat itulah tak ada lagi sekawanan burung walet yang sudi bersarang di sana. Upaya VOC untuk mengembalikan kejayaan masa lalu pun tak berhasil

“Gua sudah terkontaminasi oleh belerang sehingga burung walet tak sudi bersarang kembali,” jelasnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini