Mengenal Pohon Pule Seharga Rp450 Juta yang Akan Ditanam di Halaman Istana IKN

Mengenal Pohon Pule Seharga Rp450 Juta yang Akan Ditanam di Halaman Istana IKN
info gambar utama

Halaman Istana Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN) akan dihiasi pohon pulai atau pule seharga Rp450 juta. Pohon ini dipilih karena mampu menyerap air dan bertajuk lebat, sehingga bisa menciptakan lingkungan yang asri dan rindang.

Menurut Kepala Karantina Pertanian Sumbawa Ida Bagus Putu Raka Ariana, pohon raksasa itu diangkut secara bertahap dari Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia mengungkapkan, 28 pohon pule telah berhasil diangkut menggunakan truk besar. Sebanyak 15 batang berasal dari Sumbawa, 2 batang dari Dompu, dan 11 dari Bima.

Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa harga pohon pule sangat mahal dikarenakan untuk mencabutnya butuh alat berat. Biaya pengangkutannya pun cukup mahal, ditaksir bisa mencapai Rp200 juta.

Puluhan pohon pule yang bakal ditanam dikatakan Raka sudah mengantongi dokumen lengkap, mulai dari nota angkutan hasil hutan kayu budidaya, daftar kayu gelondongan, hingga berita acara inventarisasi.

Dia memastikan, pohon-pohon itu legal dan sudah melalui serangkaian pemeriksaan.

"Pemeriksaan fisik juga dilakukan untuk memastikan pohon tersebut bebas organisme pengganggu tanaman karantina (OPTK)," kata dia kepada detikBali, Selasa (26/9/2023).

Berkunjung ke Gunungkidul, Ada Pohon Besar dalam Gua yang Berumur 3 Abad

Manfaat pohon pule

Pohon pule memiliki nama ilmiah Alstonia Scholaris. Ia banyak ditemukan di China, India, Asia Tenggara, dan Australia. Batang kayu pohon ini sangat keras, sehingga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan industri, misalnya: pembuatan alat tulis.

Para petani seakan tidak kesusahan untuk membudidayakannya karena pohon pule mudah tumbuh. Flora & Fauna Web National Parks menggambarkan, kulit batang pohon pule berwarna cokelat pucat, permukaannya licin, dan sedikit bersisik. Bagian atas daunnya berwarna hijau tua dan sedikit mengkilap, sedangkan daun bagian bawah berwarna hijau pucat keabu-abuan.

Pohon pule biasanya tumbuh setinggi 20 meter (m), memiliki lebar 10 m di perkotaan, tetapi dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 50 m di habitat aslinya.

Pohon pule memiliki banyak nama di berbagai negara. Beberapa di antaranya: blackboard tree, devil tree, ditabark, white cheneewood, dan saptaparna. Sebagian masyarakat Indonesia bahkan menyebutnya “pohon iblis” karena banyak yang menganggap seluruh bagian pohon pule berbahaya bagi manusia maupun hewan.

Akan tetapi, penelitian menunjukkan bahwa pule menyimpan segudang manfaat bagi manusia. Selain mendukung penghijauan, dari bagian daun hingga batang kayu pule mengandung banyak senyawa yang secara keseluruhan dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Kulit batang pohon pule, misalnya, rasanya pahit tapi mengandung alkoload yang bisa digunakan sebagai pengganti kina untuk mengobati malaria. Di samping itu, pohon pule juga bermanfaat untuk mengobati demam, mencegah obesitas, menurunkan kolesterol, dan mengobati kanker.

Kendati demikian, klaim berbagai manfaat pohon pule masih membutuhkan banyak penelitian mendalam untuk memvalidasi kebenaran khasiatnya bagi tubuh manusia. Minimnya informasi tentang efek samping, membuat pohon pule tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan.

Mengunjungi Kampung Adat Bukabhni yang Dikeramatkan Warga Sumbawa

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini