Tongklek-ku, Tongklek Kita, Tongklek Milenial

Tongklek-ku, Tongklek Kita, Tongklek Milenial
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023#PekanKebudayaanNasional2023#IndonesiaMelumbung untuk Melambung

Menurut asal-usul, Tongklek merupakan kesenian musik tradisional yang berasal dari daerah Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur. Pada awalnya kesenian tersebut dimainkan saat bulan ramadhan untuk membangunkan orang sahur. Alat yang menjadi ciri khas dalam kesenian musik Tongklek adalah kentongan jika dipukul menimbulkan suara “tong” dan “klek”. Seiring perkembangan zaman, kesenian musik Tongklek menjelma menjadi kesenian musik masyarakat setempat. Berdasarkan data No.Induk kesenian yang terdaftar pada dinas kebudayaan kabupaten tuban tahun 2023 terdapat >90 grup kesenian musik Tongklek dari berbagai daerah yang ada di kabupaten Tuban. Saat ini kesenian musik Tongklek saat ini baru eksis dibeberapa daerah saja diantaranya yaitu: Kabupaten Tuban, Lamongan dan Bojonegoro.

Selain kentongan, alat musik yang digunakan dalam kesenian musik Tongklek yaitu: Bonang, gamelan dan gong. Sekarang kesenian musik Tongklek jauh lebih berkembang dan bervariasi dengan tambahan beberapa alat musik modern seperti simbal, tamborin dan snare drum. Keragaman alat musik pada kesenian musik Tongklek tersebut membuat irama serta harmoni yang dihasilkan dalam kesenian musik Tongklek lebih bervariasi tetapi tidak menghilangkan keaslian atau suara khas dari kesenian musik Tongklek itu sendiri.

Mangrove, Aset Diplomasi Indonesia

Pada awalnya Tongklek hanya ada di Kabupaten Tuban namun kini mulai merambah dibeberapa daerah yaitu: Kabupaten Lamongan, Rembang dan Bojonegoro. Perkembangan Tongklek dari tahun ke tahun mulai terlihat, yang awalnya seniman memainkan alat musiknya sambil memikul kini sudah mengenakan kereta. Hal itu jauh lebih terlihat megah dan mewah dibandingkan tongklek sebelumnya. Selain itu awalnya Tongklek hanya dimainkan para laki-laki namun seiring kembembangnya waktu kini mulai ada personil Tongklek perempuan, sehingga menambah daya tarik masyarakat terhadap kesenian Tongklek. Dibuktikan dengan banyaknya event-event seperti festival Tongklek baik sekala regional (Se-krasidenan) maupun lintas Kabupaten yang sering diadakan. Selain itu, tingginya tingkat antusias masyarakat yang hadir sebagai penonton. Hal ini membuktikan bahwa kesenian musik Tongklek memiliki daya tarik yang kuat dan mampu mengakar ditengah masyarakat, serta memberikan harapan akan pertumbuhan dan perkembangan yang signifikan dimasa depan.

Kesenian daerah mengalami kemunduran dalam beberapa tahun ini, dikarenakan adanya teknologi yang menjadikan hiburan baru bagi masyarakat. Masyarakat, terutama remaja dan anak-anak lebih banyak mencari hiburan melalui gawai. menurut data indonesia jumlah remaja yang ada di Indonesia pada kelompok 13-18 tahun merupakan pengguna internet paling banyak hal ini terlihat dari tingkat penetrasi yakni mencapai 99,16% pada 2021-2022 (Dimas Bayu, 2022). Penggunaan internet menurut Kominfo, (2022) remaja dan anak-anak dalam penggunaanya memiliki 3 (tiga) motivasi utama yakni : untuk mencari informasi, untuk terhubung dengan teman lama dan baru dan untuk hiburan. Pada masa pandemi hiburan kesenian daerah mengalami kemunduran hal ini terlihat dari beberapa kesenian yang mulai sepi dan punah.

Pitu Ulunna Salu dalam Tatanan Pemali Appa' Handanna

Melihat fenomena sosial tersebut, upaya Saya dalam melestarikan kebudayan Tongklek, Saya ingin meluncurkan website yang bernama 'Tongklek Milenial' yang bertujuan untuk memperkenalkan kesenian musik Tongklek dan tentunya dapat menghasilkan pendapatan lebih dari yang para seniman Tongklek dapatkan sebelumnya. Selain itu, website 'Tongklek Milenial' sebagai wadah bagi para seniman Tongklek agar bisa tetap berkarya di era modern seperti sekarang ini. Website 'Tongklek Milenial' juga dapat menjembatani masyarakat yang ingin mengundang kesenian musik Tongklek untuk memeriahkan acaranya baik acara formal maupun acara nonformal. Disisi lain, website 'Tongklek Milenial' juga dapat membantu mempermudah dalam pembuatan kartu tanda anggota kesenian yang diakui oleh Dinas Kebudayaan. Dengan adanya website penyedia layanan jasa grup kesenian musik Tongklek.Pameran INBIS Tongklek Milenial

Harapannya dengan adanya website 'Tongklek Milenial' para seniman grup kesenian musik Tongklek lebih sejahtera dan kesenian musik Tongklek dapat lebih dikenal seluruh masyarakat Indonesia hingga Mancanegara dan yang paling penting tidak hilang karena perkembangan zaman pada era modern seperti sekarang ini.

Digitalisasi Kebudayaan, Upaya Penyelarasan Tradisi dengan Teknologi?

Sumber:

  • Dimas Bayu. (2022). Remaja Paling Banyak Gunakan Internet di Indonesia pada 2022. Dataindonesia.Id, 1–8. https://dataindonesia.id/digital/detail/remaja-paling-banyak-gunakan-internet-di-indonesia-pada-2022
  • Kominfo. (2022). 98 Persen anak dan remaja tahu internet. Kominfo, 12838, 1–8. https://www.kominfo.go.id/index.php/content/detail/3836/98+Persen+Anak+dan+Remaja+Tahu+Internet/0/berita_satker
  • Nidya Marfis H. 2018. Berharap Melahirkan Tongklek Berciri Khas Tuban. https://bloktuban.com/2018/11/25/berharap-melahirkan-Tongklek-berciri- khas-tuban/.
  • Sri Wiyono. 2018. Tongklek Dulu dan Sekarang (1): Penggugah Sahur yang Efektif. https://kumparan.com/bloktuban/Tongklek-dulu-dan-sekarang-1- penggugah-sahur-yang-efektif.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MF
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini